Daftar isi
Setelah mempelajari mengenai sistem peredaran darah manusia, sistem gerak manusia, sistem pernapasan manusia dan sistem saraf manusia, maka kali ini kita akan membahas sistem ekskresi manusia.
Tubuh manusia mempunyai sistem yang kompleks. Tidak seperti kelihatannya, untuk bernapas saja tubuh melalui berbagai macam proses dan akhirnya manusia bisa bernapas.
Layaknya bernapas, dalam buang air besar atau kecil juga seperti itu. Harus melewati berbagai proses terlebih dahulu, untuk kemudian mengeluarkan kotoran dan racun di dalam tubuh melalui proses buang air tersebut.
Proses pembuangan kotoran dan zat beracun dan melibatkan banyak organ dalam tubuh inilah yang dimaksud dengan sistem ekskresi pada manusia.
Sistem Ekskresi manusia sendiri melibatkan organ-organ antara lain, ginjal, paru-paru, kulit, hati dan sistem pencernaan.
Begitupun dengan tubuh manusia, tubuh perlu membuang sampah agar tetap sehat.
Pembuangan sampah dari dalam tubuh ditunjukkan pada berbagai proses, seperti pengeluaran keringat, urin, gas CO2 dan H2O, serta pengeluaran urea dan cairan empedu.
Proses tersebut berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa dalam tubuh agar tidak meracuni organ lainnya, dan menyebabkan kematian.
Terdapat beberapa organ sistem ekresi yang terlibat di dalamnya, diantaranya ialah sebagai berikut:
Kulit adalah organ manusia yang terbesar, yang merupakan jaringan yang terdapat dibagian luar tubuh.
Kulit juga memiliki berbagai lapisan dengan fungsinya masing masing.
Namun terkadang manusia tidak menyadari bahwa kulit juga merupakan salah satu organ ekskresi yang mengeluarkan cairan berupa keringat.
Kulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu:
1. Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis merupakan lapisan kulit bagian luar dan sangat tipis. Lapisan epidermis ini bisa dilihat oleh manusia. Lapisan epidermis memiliki dua lapisan, yaitu:
2. Lapisan Dermis
Lapisan ini ada di bawah lapisan kulit epidermis. Lapisan ini memiliki jaringan yang lebih tebal dibandingkan dengan lapisan kulit epidermis.
Di dalam lapisan dermis terdapat beberapa jaringan, berikut ini adalah jaringan yang ada di lapisan dermis:
3. Lapisan Bawah Kulit
Dalam lapisan ini ada jaringan lemak yang berfungsi untuk menahan suhu tubuh yang panas dan menjaga bagian dalam tubuh dari terkena benturan.
Proses Pengeluaran Keringat Oleh Kulit:
Aktivitas setiap orang berbeda beda, namun setiap harinya manusia akan mengeluarkan keringat sebanyak kurang lebih 225 cc.
Keringat yang dihasilkan berasal dari kelenjar keringat yang berada pada lapisan dermis dan tersebar keseluruh jaringan kulit.
Apa yang terjadi pada kulit saat manusia berkeringat? Berikut ini penjelasan dari proses terjadinya keringat.
Hipotalamus merupakan sistem di syaraf pusat yang berfungsi mengatur suhu badan manusia. Hipotalamus menghasilkan enzim bradikilin.
Enzim bradikinin bermanfaat untuk mempengaruhi fungsi dari kelenjar keringat yang ada di lapisan dermis kulit.
Di lingkungan sekitarnya dan juga suhu pembuluh darah. Jika suhu lingkungan tinggi, maka suhu pembuluh darah juga tinggi sehingga bisa menjadi rangsangan terhadap hipotalamus.
Akan mempengaruhi kelenjar keringat untuk bisa melakukan penyerapan terhadap air, garam, urea dan berbagai macam zat sisa metabolisme tubuh manusia.
Alasan Orang Berkeringat:
Tanpa disadari, berkeringat memiliki banyak manfaat terhadap tubuh. Sayangnya hal tersebut kurang disenangi oleh sebagian orang. Apa saja manfaat berkeringat? Kita simak penjelasan di bawah ini.
Pemicu Keringat:
Keringat bisa muncul karena adanya pemicu terjadinya keringat, tidak dapat serta merta muncul keringat dengan sendirinya.
Hal hal yang dapat memicu keluarnya keringat dapat dijelaskan sebagai berikut.
Fungsi ginjal adalah melakukan penyaringan terhadap darah dalam tubuh.
Ginjal juga mengatur keseimbangan kadar garam dan air di dalam tubuh. Ukuran ginjal hanya sebesar biji kacang merah yang terletak di rongga perut belakang.
Meski ukurannya kecil,ginjal memiliki peran yang sangat penting. Sebagai alat ekskresi manusia, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses ekskresi manusia.
Tahapan yang akan dilalui ginjal itu adalah sebagai berikut ini:
Ginjal menyaring cairan dalam darah, sebelum akhirnya kembali kejantung dan paru paru.
Bagian ginjal yang berfungsi untuk menyaring cairan adalah glomerulus.
Cairan yang tersesaring kedalam glomerulus adalah urea, glukosa, air, ion dengan jenis anorganik.
Ion anorganik yang dapat tersaring seperti natrium, kalium, kalsium dan klor.
Sedangkan darah dan protein tidak dapat menembus glomerulus, sehingga darah dan juga protein akan tetap tinggal di pembuluh darah kapiler.
Namun semua zat sisa metabolisme tersebut akan disimpan dalam bowman, sebelum akhirnya melalui glomerulus.
Cairan yang tersimpan di bagian bowman ginjal ini lah yang disebut urine primer.
Urin inilah yang nantinya di keluarkan sebagai sisa dari metabolism tubuh.
Proses ini disebut dengan penyerapan kembali. Proses reabsorbsi terjadi di bagian ginjal bernama tubulus kontortus proksimal.
Yang diserap kembali oleh tubulus kontortus proksimal itu adalah zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh sehingga zat itu akan diserap kembali oleh tubuh.
Cairan yang akan diserap kembali dalam proses ini disebut dengan urin sekunder.
Berikut ini adalah zat yang akan diserap kembali oleh tubuh:
Augmentasi atau proses pengumpulan, Dinamakan tahapan pengumpulan sebab dalam tahapan ini akan terjadi pengumpulan cairan yang telah dilakukan dalam tahapan-tahapan sebelumya.
Proses pengumpulan ini ada di bagian tubulus kontortus distal, bisa juga terjadi dibagian saluran pengumpul.
Apa saja yang berhubungan dengan proses augmentasi, berikut ini penjelasannya:
Urin yang bisa dikeluarkan oleh alat ekskresi ginjal sebanyak 1-2 liter selama perhari.
Jumlah urin yang dikeluarkan tergantung dengan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh.
Ini alasannya, mengapa kita perlu mengkonsumsi cairan yang cukup untuk menjaga kestabilan kerja ginjal.
Jika jumlah cairan yang dikeluarkan tidak sepadan dengan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh bisa dipastikan bahwa kinerja ginjal telah terganggu.
Indikasi terganggunya ginjal dapat dilihat dari warna urine yang keluar. urin yang normal akan memiliki warna kuning bening atau orange pucat, tidak mengandung endapan, beraroma khas pesing, dan memiliki kadar keasaman atau Ph 6.
Bagian-Bagian Ginjal
Berikut ini akan dijelaskan bagian bagian yang menyusun organ ekskresi ginjal pada manusia.
Dalam kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang tersusun dari badan Malpighi. Pada lapisan malpighi terdiri dari glomerulus yang dikelilingi oleh kapsul ginjal bernaman Bowman dan tubulus. Terdapat tiga macam jenis tubulus, yaitu :
Beberapa bagian dalam sumsum ginjal memiliki bentuk seperti piramida atau kerucut.
Didalam sumsum ginjal juga terdapat lengkung henle, dimana lengkung itu sebagai penghubung tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal.
Pelvis atau rongga ginjal menjadi tempat muara tubulus, bisa dikatakan bahwa pelvis ini akan menjadi penampungan sementara untuk urin yang dikeluarkan oleh ginjal.
Setelah ditampung di rongga ginjal atau pelvis urin itu akan menuju ke kandung kemih, setelah di kandung kemih urin akan menuju ke ureter selanjutnya akan menuju ke uretra.
Tempat penampungan sementara urin sebelum dikeluarkan oleh ginjal adalan pelvis atau rongga ginjal. Pelvis atau rongga ginjal menjadi tempat muara tubulus.
Setelah ditampung di rongga ginjal atau pelvis, urin itu akan menuju ke kandung kemih.
Setelah di kandung kemih urin akan menuju ke ureter selanjutnya akan menuju ke uretra.
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Urin Manusia
Air, urea, asam urat, ammonia, empedu, garam dan juga zat beracun merupakan komponen dari urin yang jumlah dan volumenya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
Berikut ini merupakan hal hal yang mempengaruhi urin manusia :
Banyak sedikitnya air yang diminum oleh seseorang menentukan banyak sedikitnya urin yang dikeluarkan oleh tubuh.
Ginjal yang berfungsi dengan normal akan mengeluarkan banyak urin jika tubuh menerima banyak asupan air pula.
Namun jika jumlah air yang dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit, maka urin yang dikeluarkan akan sedikit pula.
Garam yang terkandung dalam darah harus dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urin. Hal ini sangat mempengaruhi banyaknya jumlah urin yang di keluarkan.
Hormon antidiuretik berperan dalam mengatur kadar air yang ada di dalam darah manusia.
Cuaca merupakan kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi jumlah urin yang dikeluarkan tubuh.
Urin akan banyak dikeluarkan ketika musim penghujan sedangkan saat musim kemarau, urin akan berjumlah sedikit.
Beberapa syaraf yang terstimulasi juga dapat berperan dalam pengeluaran urin.
Paru-paru memiliki fungsi yang penting untuk tubuh manusia, maka Paru-paru juga merupakan organ vital pada manusia.
Paru paru memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
Proses Pengeluaran Karbondioksida Melalui Paru-Paru
Bagaimana paru paru bisa mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh ? Tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana karbondioksida bisa keluar dari tubuh.
Dibawah ini merupakan proses pengeluaran karbonddioksida dari dalam tubuh.
Karbondioksida diangkut melalui tahapan yang panjang dan berurutan. Tahapan tahapan itu disebut juga dengan pertukaran klorida.
Pertukaran klorida ini memiliki mekanisme yang berhubungan dengan darah.
Darah yang ada pada bagian alveolus paru paru akan mengikat oksigen, lalu disebarkan keseluruh sel-sel jaringan dalam tubuh.
Pada saat darah menyebarkan oksigen ke sel sel tubuh tersebut, darah juga mengikat karbondioksida dan air yang terdapat dalam sel sel tubuh sebagai sisa dari hasil metabolisme sel.
Karbondioksida dan air yang dikeluarkan oleh paru-paru itu dikeluarkan dalam wujud uap air.
Hati juga merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia, karena hari dapat menghancurkan lemak dan sebagai penetralisir racun yang masuk kedalam tubuh.
Terdapat beberapa fungsi lain dari hati :
Fungsi hati yang pertama adalah penghasil getah empedu. Empedu merupakan hasil metabolism dari darah merah yang di rombak dalam tubuh.
Getah empedu hasil metabolism tersebut di tampung dalam katung empedu, yang nantinya akan disalurkan kedalam usus 12 jari.
Getah empedu terdiri dari 2 komponen penyusun yaitu garam empedu dan zat warna empedu.
Dalam proses metabolisme protein, akan menghasilkan sisa metabolism berupa urea.
Urea merupakan zat yang harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh, jika tidak maka urea akan menjadi racun bagi tubuh itu sendiri.
Proses metabolisme protein tersebut terjadi di dalam hati yang secara tidak langsung menghasilkan mineral dalam bentuk urea.
Bagian-Bagian Ekskresi Pada Hati
Pada alat ekskresi manusia juga memiliki gangguan-gangguan yang dapat menghambat jalannya untuk membantu proses pencernaan di dalam tubuh.
Berikut diantaranya:
1. Gangguan pada Ginjal
Ginjal merupakan organ yang tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri. Sehingga jika terjadi gangguan pada ginjal, seseorang akan mengalami sakit seumurhidupnya.
Gagal ginjal merupakan gangguan berat pada ginjal. Jika hal ini terjadi maka ginjal sudah tidak dapat berfungsi lagi bahkan rusak.
Dengan tidak berfungsinya ginjal dalam melaksanakan sistem ekskresi cairan yang mengandung mineral garam yang harus di keluarkan, maka akan terjadi penumpukan cairan.
Penyakit ini tidak dapat di obati. Tindakan medis hanya akan membantu fungsi ginjal dalam mencuci darah dan juga CAPD yang akan terjadi seumur hidup seseorang yang telah terkena gagal ginjal.
Batu ginjal terjadi karena adanya pengendapan mineral garam dan klor atau zat kapur dari dalam tubuh.
Hal ini juga merupakan salah satu gangguan yang terjadi dalam ginjal.
Pengobatan batu ginjal dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat obatan yang berfungsi menghancurkan batu ginjal.
Jika dengan obat-obatan tidak mampu, maka akan dilakukan pembedahan. Pembedahan dilakukan untuk mengambil batu ginjal yang tidak dapat dihancurkan dengan menggunakan obat obatan.
Didalam ginjal terjadi proses reabsorbsi atau penyerapan kembali mineral garam yang masih bisa dipergunakan oleh tubuh.
Penyerapan kembali ini dipengaruhi oleh hormone ADH atau hormone anti diuretic.
Dengan kurangnya hormon tersebut akan menyebabkan seseorang mengeluarkan urin sebanyak 30 kali lipat dari jumlah yang seharusnya dan tidak dapat dikontrol. Hal tersebut menyebabkan seseorang terkena diabetes insipidus.
Gangguan ini merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri streptococcus.
Infeksi ini menyebabkan protein yang seharusnya terserap dalam tubuh akan tercampur dalam urin manusia.
Diabetes ini merupakan gangguan ginjal karena ginjal tidak bisa menyerap glukosa ke dalam tubuh sehingga glukosa tercampur dalam urin.
Tidak jarang urin orang yang menderita diabetes melitus akan dikeroyok oleh semut.
Uremia merupakan keracunan yang diakibatkan oleh mengendapnya urea dalam darah yang seharusnya keluar bersama urin.
2. Gangguan pada kulit
3. Gangguan pada paru-paru
4. Gangguan pada hati manusia