Di dalam kehidupan kita, sering sekali kita temui penawaran sejumlah barang yang bisa dibeli dengan cara mencicil atau yang lebih sering disebut dengan sistem kredit.
Sistem ini dipercaya oleh sebagian masyarakat mampu membantu mewujudkan keinginan mereka untuk memiliki suatu barang dengan cara lebih gampang dan dapat diangsur.
Sistem akuntansi penjualan kredit menurut seorang ahli yang bernama Mulyadi (2001: 210) yaitu penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.
Jadi dalam sistem akuntansi penjualan terdapat unsur-unsur yang mendukung dan kesemua unsur tersebut diorganisasikan sedemikian rupa dalam sebuah sistem akuntansi yang disebut sistem akuntansi penjualan kredit.
Dalam transaksi penjualan kredit dengan kartu kredit, fungsi ini bertanggung jawab atas pemberian kartu kredit kepada pelanggan terpilih.
Sebelum seorang pelanggan diberi kartu kredit, ia harus mengajukan permintaan menjadi anggota kartu kredit perusahaan dengan mengisi formulir permintaan menjadi anggota.
Fungsi kredit melakukan pengumpulan informasi tentang kemampuan keuangan calon anggota dengan meminta fotokopi rekening koran bank, keterangan gaji atau pendapatan calon anggota dari perusahaan tempatnya bekerja, dan dari sumber-sumber lain.
Dengan demikian pelanggan yang diberi kartu kredit adalah pelanggan yang telah melewati tahap seleksi yang dilakukan oleh fungsi kredit.
Sehingga kemungkinan tidak tertagihnya piutang kepada pelanggan tersebut dapat dikurangi.Dalam sistem penjualan kredit dengan kartu kredit, fungsi kredit tidak diperlukan lagi otorisasinya, karena otorisasi pemberian kredit sudah tercermin dari kartu kredit yang ditunjukkan oleh pelanggan pada saat melakukan pembelian.