Haliclona sp adalah salah satu spesies spons Haliclona oculata yang masuk di dalam kelas Demospongiae. Haliclona sp juga masih tergolong sebagai filum Porifera, famili Chalinidae dan genus Haliclona. Spons pada umumnya memiliki tubuh dengan permukaan keras menyerupai batu namun berpori, begitu pula dengan Haliclona sp.
Meski tubuh berpermukaan keras, spons Haliclona sp mempunyai tubuh dengan bentuk simetri radial. Artinya, ketika diambil garis lewat mulut pada simetri tubuh, bagian-bagian tersebut akan sama.
Spons yang umumnya berada di perairan, baik itu laut, air tawar, maupun wilayah perairan berpasir halus ini memiliki tinggi sekitar 30 cm. Cabang spons ini tumbuh dari batang pendek yang menempel di subtratum dengan bentuk lebih pipih namun padat.
Spons tidak dapat bergerak seperti halnya manusia maupun hewan karena tidak memiliki rangka pendukung serta otot. Gerakan spons lebih kepada kontraksi yang mengandalkan pori-pori lebih besar walau gerakan bisa sangat terbatas.
Meski tidak memiliki kemampuan untuk bergerak sendiri, spons Haliclona sp tetap bisa memperbanyak diri, yakni dengan cara reproduksi seksual dan aseksual. Baik sistem reproduksi Haliclona sp secara seksual maupun aseksual, spons dapat menyebar keturunannya ke tempat-tempat lain untuk menemukan tempat hidup dan berkembang menjadi dewasa.
Spons kelas Demospongiae beberapa diantaranya masuk golongan hermafrodit di mana kelamin jantan dan kelamin betina (kelamin ganda) berada pada satu individu. Tidak hanya hewan, tumbuhan dan manusia, hermafrodit juga terjadi pada spons dengan dua organ kelamin yang berfungsi penuh walau ada di dalam satu individu.
Karena merupakan spons hermafrodit, Haliclona sp dapat menghasilkan sel sperma maupun sel telur secara tidak bersamaan. Perkembangbiakan spons secara seksual ini dapat terjadi saat spons sedang berada di dalam komunitas spons di habitatnya.
Reproduksi aseksual spons Haliclona sp terjadi melalui gemmulae (tunas internal yang muncul pada porifera yang hidup di air tawar dan biasanya terhasilkan saat sebelum musim dingin tiba), fragmentasi, atau bertunas.
Terjadinya pembentukan gemmulae atau tunas internal adalah dari cadangan makanan dan archeocyte agar spons kemudian bisa berkembang biak secara aseksual. Pembentukan tunas tersebut adalah hasil duplikasi dari induknya yang lama-kelamaan akan memisahkan diri dari sang induk sehingga dapat berdiri dan bertahan hidup sendiri.
Pemisahan atau pelepasan tunas dari sang induk hanya terjadi saat habitat porifera sangat mendukung. Jika tidak, umumnya musim semi adalah waktu tunas melepas diri dari induknya.