Daftar isi
Ilmu sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mengkaji berbagai macam fenomena sosial yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Tokoh sosiolog awal, menyatakan bahwa sosiologi merupakan kombinasi dari dua kata yakni, socius yang berasal dari Bahasa Latin yang mengandung beberapa arti seperti society (masyarakat), association (perkumpulan), togetherness atau companionship (kebersamaan). Kata yang kedua berasal dari Bahasa Yunani logos yang berarti studi, kajian atau sebuah ilmu.
Dalam ilmu sosiologi terdapat salah satu cabang yang mengkaji masyarakat secara khusus, yakni sosiologi organisasi. Secara istilah, sosiologi organisasi merupakan cabang disiplin ilmu sosiologi yang fokus mempelajari segala tindakan sosial manusia dalam lingkup organisasi. Beberapa ahli mengemukakan pandangannya terhadap pengertian dari sosiologi organisasi ini.
Adapun pengertian sosiologi dan sosiologi organisasi menurut para ahli, adalah sebagai berikut:
Tokoh sosiologi Eropa yakni Aguste Comte mendefinisikan sosiologi dengan suatu hukum dasar yang muncul akibat adanya gejala sosial dalam masyarakat. Comte mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu yang di dalamnya membahas tentang masyarakat dengan hubungan sosialnya.
Sosiologi organisasi merupakan sebuah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui perilaku dan tindakan manusia dalam sebuah organisasi. Menurut Weber, dalam kajian sosiologi organisasi ini berfokus untuk mengetahui bagaimana seorang individu dipimpin ataupun dikelola, serta bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Tokoh sosiolog berikutnya yaitu Karl Marx. Sosiolog klasik ini mendefinisikan sosiologi sebagai salah satu cara untuk membebaskan masyarakat dari sistem kapitalis sehingga adanya penindasan terhadap masyarakat kelas bawah dapat dihentikan, terlebih dalam suatu organisasi yang menerapkan kapitalisme terhadap anggotanya.
Emile Durkheim menjelaskan bahwa ilmu sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial termasuk tindakan atau moral, hukum, cara berpakaian, kepercayaan, adat istiadat dan sistem ekonomi.
Durkheim berpendapat bahwa sosiologi berguna untuk mengamati, mempelajari dan mengkaji bagaimana seseorang dalam bertindak, berpikir dan mengendalikan fakta sosial yang sedang terjadi baik dari dalam diri individu maupun dalam tubuh organisasi.
Ahli sosiologi selanjutnya ialah Anthony Giddens. Giddens mendefinisikan sosiologi sebagai studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok, dan masyarakat. Menurut definisi yang dikemukakan Giddens ini, ilmu sosiologi memiliki kajian yang sangat luas tidak hanya dalam cakupan individu atau organisasi tetapi menyeluruh mulai dari interaksi hubungan antar-individu di jalanan sampai kajian tentang proses-proses sosial yang ada di seluruh dunia.
Bouman mendefinisikan sosiologi ke dalam bukunya yang berjudul Sociologie Begrien en Problemen, bahwa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antar sesama manusia baik individu dengan individu, individu antara kelompok maupun kelompok dengan organisasi.
Selain para sosiolog Eropa, tokoh sosiologi Indonesia juga memberikan pandangannya terhadap pengertian dari sosiologi salah satunya Seorjono Soekanto. Soekanto mendefinisikan ilmu sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji pola-pola sosial yang diterapkan di masyarakat baik secara personal maupunn kelompok dalam suatu organisasi atau lembaga.
Tokoh sosiologi Indonesia selanjutnya ialah Selo Soemardjan. Soemardjan juga mendefinisikan sosiologi organisasi berdasarkan pandangannya mengenai ilmu sosial. Soemardjan berpendapat bahwa sosiologi sebagai ilmu masyarakat yang mempelajari struktur sosial, proses dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Sehingga sosiologi organisasi diartikan dengan ilmu yang mengkaji struktur, proses dan semua perubahan yang ada dalam organisasi.