Spermatophyta merupakan tumbuhan berbiji yang memiliki keanekaragaman spesies yang tersebar luas di seluruh dunia. Spermatophyta dinamakan tumbuhan berbiji karena didalamnya terdapat organ berupa biji yang akan menjadi bakal biji. Spermatophyta memiliki ciri khas berupa mengikat DNA-nya sendiri ketika melakukan perkembangbiakan.
Spermatophyta sebagai anggota kingdom plantae ini memiliki pembuluh selain memiliki biji dalam dirinya. Spermatophyta juga merupakan tumbuhan berbiji dengan golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenetik yang tinggi.
Spermatophyta yang merupakan tumbuhan berbiji ini memiliki alat reproduksi generatif yang diawali dengan peleburan sel telur dengan sel kelamin jantan pada tumbuhan.
Alat perkembangbiakan spermatophyta memiliki banyak jenisnya, namun yang paling utama ialah menggunakan biji. Selain biji, spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan berupa bunga dengan bantuan angin. Selain itu, alat perkembangbiakan yang digunakan berupa buah sebagai alat penerimaan biji yang efektif.
Spermatophyta dapat tumbuh diberbagai lingkungan, yaitu darat dan juga air. Spermatophyta juga dapat tumbuh didaerah yang beriklim panas dan juga gersang dan beberapa daerah yang lembap dan juga dingin.
Spermatophyta bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk berfotosintesis. Selain itu, terdapat juga spermatophyta yang tidak memiliki klorofil atau menjadi parasit dengan tumbuh pada tumbuhan yang lainnya untuk mendapatkan zat organik.
Spermatophyta merupakan tumbuhan berbiji yang memiliki ciri-ciri di antaranya terdiri dari akar, batang, dan daun. Akar Spermatophyta dapat menyerap air dan nutrisi dari tanah, terdapat dua jenis akar pada spermatophyta yaitu akar serabut dan tunggang.
Batang pada tumbuhan berbiji ini memiliki fungsi sebagai penopang bagi tumbuhan spermatophyta. Adapun batang pada spermatophyta terdapat kambium, namun terdapat juga batang spermatophyta yang tidak berkambium.
Daun spermatophyta memiliki fungsi yang sama pada tumbuhan yang lainnya yaitu sebagai fotosintesis yang memiliki permukaan luas untuk menangkap matahari.
Proses reproduksi Spermatophyta dibagi menjadi dua yaitu :
Secara generatif, spermatophyta melakukan reproduksi secara generatif atau seksual dengan menggunakan biji yang diawali dengan membentuk gamet atau gametogenesis. Pada tahap selanjutnta, mengalami penyerbukan atau polinasi dan silanjutkan dengan terjadinya peleburan pada gamet jantan dan betina atau yang biasa disebut dengan fertilasi agar dapat menghasilkan embrio.
Proses vegetatif, reproduksi vegetatif pada tumbuhan berbiji atau spermatophyta ini dilakukan dengan menggunakan organ-organ vegetatif seperti halnya tunas, rhizoa, dan juga solon.
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta, diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Gymnospermae dan Angiospermae.
Gymnospermae merupakan klasifikasi pertama dari spermatophyta yang merupakan tumbuhan berbiji terbuka yang bijinya tidak tertutup dan dapat terlihat dari luar. Gymnospermae memiliki alat reproduksi yang berbentuk strobilus seperti halnya yang dimiliki pada tumbuhan paku-pakuan.
Dimana tumbuhan tersebut tidak memiliki perhiasan bunga, selain itu Gymnospermae ini sistem pembuahannya tunggal. Gymnospermae juga termasuk ke dalam tumbuhan heterospora yang menghasilkan dua jenis spora yang berlainan, yaitu megaspora dan mikrospora.
Adapaun klasifikasi dari Gymnospermae yaitu terdiri dari
Cycadophyta merupakan tumbuhan berbiji yang memiliki kesamaan dengan pohon palem karena daun yang dimilikinya berbentuk spiral di bagian pucuknya. Meskipun, memiliki bentuk seperti pohon palem, namun cycadophyta tidak memiliki hubungan yang sama dengan pohon palem. Cycadophyta merupakan tumbuhan berbiji yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
Klasifikasi tumbuhan Gymnopermae selanjutnya yaitu Ginkgophyta yang merupakan satu-satunya tanaman yang masih hidup sampai saat ini, sehingga Ginkgophyta ini disebut juga fosil hidup. Ginkgo dapat tumbuh subur di daerah yang terekspos matahari dengan baik.
Ginkgophyta ini sama halnya dengan tumbuhan sikas yang dapat mengahsilkan kerucut jantan atau betima dengan bantuan sel sperma yang menggunakan flagela. Adapun keunikan dari tumbuhan Ginkgophyta ialah tahan api dan juga gangguan hama.
Angiospermae yang merupakan tumbuhan berbiji tertutup memiliki ketahanan kekeringan pada bakal buah. Angiospermae termasuk tanaman berbunga yang sangat besar mulai dari rumput-rumputan sampai pada pohon-pohon besar.
Adapun klasifikasi dari tumbuhan berbiji tertutup ini ialah,
Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki satu lembaga biji. Tumbuhan monokotil ini memiliki akar serabut dan batangnya tidak berkambium sehingga tidak dapat mengalami pelebaran. Daun yang dimiliki tumbuhan monokotil ini berbentuk sejajar dan kelipatan bunganya sebanyak 3. Adapun contoh dari tumbuhan monokotil ialah Padi, bambu, dan juga kunyit.
Tumbuhan dikotil memiliki akar tunggang, dan batangnya berkambium agar dapat melebarkan batang yang dimilikinya. Bentuk daunnya berupa helaian dan tulang daunnya berupa menjari dan menyirip. Pada tumbuhan dikotil memiliki bunga biseksual dengan kelipatannya 4-5.
Selain itu memiliki biji berkeping dua atau bisa juga disebut kotiledon. Tumbuhan dikotil umumnya menghasilkan nektar. Contoh dari tumbuhan dikotil ialah apel, mawar, strawberry, dan juga kentang.