Spionase terdengar asing di telinga. Bisa jadi pula bagi sebagian orang kata spionase terdengar sangat ramah dan menempel di gendang telinga. Kata spionase ditemukan dalam hal atau bidang yang berhubungan dengan dunia militer. Berikut akan dibahas mengenai spionase.
Pengertian Spionase
Di dunia ini terdapat banyak negara. Negara satu dengan negara lainnya tentunya mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Keunikan suatu negara tersebut dapat membangkitkan ketertarikan negara lain.
Karena hal itu, suatu negara bisa saja mengembangkan perjanjian yang dapat mendorong kerjasama antar masing-masing negara. Kerjasama tersebut dapat dimulai dari berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya, dan sosial.
Kerjasama dalam hal itu pula dapat mendatangkan hal positif bagi masing-masing negara. Pertemanan dalam bentuk perjanjian atau kerjasama yang saling memberikan keuntungan bagi kedua negara tersebut biasanya akan disampaikan secara resmi oleh kepala negara atau bagian pemerintahan.
Akan tetapi, jika hal tersebut dilakukan dengan cara yang tidak resmi tentunya akan merugikan negara yang bersangkutan. Aksi tersebut seperti melakukan aktivitas yang tersembunyi misalnya.
Dalam hal ini dikenal dengan sebutan spionase. Bagi masyarakat mungkin asing akan kata spionase. Spionase dapat dimaknai sebagai sebuah aktivitas atau tindakan rahasia yang dilakukan terhadap suatu negara. Orang yang melakukan spionase dikenal sebagai spy atau mata-mata.
Tindakan yang dilakukan oleh seorang mata-mata adalah tindakan yang merugikan. Karena, seorang mata-mata akan menyelinap masuk ke suatu negara layaknya memakai topeng. Ia tidak akan menunjukkan diri sebenarnya dan mencari informasi mengenai data-data penting dari negara yang ditargetkan.
Contoh Kasus Spionase di Indonesia
Indonesia dihiasi dengan pulau dan lautan yang indah. Tidak hanya dua hal itu, Indonesia pun kaya akan keindahan daratan serta sumber daya alamnya. Indonesia yang indah pernah juga mendapatkan mata-mata dari negara lain.
Kasus spionase di Indonesia diantaranya yaitu Allen Pole, Uni Soviet, dan penyadapan yang dilakukan Australia. Allen Pole adalah seorang mata-mata yang masuk ke gerakan pemberontakan di Indonesia. Aktivitas spionase yang ditutupinya memiliki tujuan untuk menjatuhkan Soekarno.
Demi mendapatkan tujuan itu, Allen Pole berencana menjatuhkan bom ke pasukan Angakatan Bersenjata Republik Indonesia. Namun, aksinya gagal karena pesawat bom yang dikerahkan Allen Pole dilumpuhkan oleh Angkatan Udara Republik Indonesia.
Uni Soviet melakukan aksi spionase untuk mengambil secara diam-diam data kelautan Indonesia. Pada aksi yang dilakukan, Alexandre Finenko melibatkan seorang perwira tentara Indonesia yaitu Soesdarjanto.
Kasus spionase yang dilakukan oleh Australia yaitu aktivitas penyadapan terhadap telepon selular milik Susilo Bambang Yudhoyono. Australia melakukan spionase untuk melihat diam-diam mengenai keadaan militer Indonesia.