Daftar isi
Pengertian
Subjunctive dalam bahasa Inggris adalah bentuk kalimat yang digunakan sebagai suasana hati dari subjek yang disebut di dalamnya. Subjunctive juga dapat digunakan sebagai bentuk pengandaian terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Kalimat ini biasanya juga ditulis dalam bentuk sederhana.
Kita dapat menggunakan subjunctive ketika berbicara tentang suatu event yang tidak mungkin terjadi. Misalnya, kita dapat menggunakan subjucntive ketika berbicara tentang event yang orang lain harapkan dan bayangkan.
Mari kita lihat tiga bentuk subjunctive (pengandaian) yang bisa digunakan. Ketiga bentuk subjunctive itu berdasar pada waktu: di masa lalu, sekarang atau masa depan.
Jenis dan Cara Penggunaannya
Past Tense (Masa Lampau)
Dalam bentuk past tense, kalimat subjunctive menjelaskan sesuatu yang tidak sesuai fakta di masa lalu. Subjunctive di masa lalu dapat menggunakan 4 kata, yaitu wish, as if, would rather dan if only. Mari kita lihat rumus dan contohnya dalam kalimat.
1. Subject + wish + subject + had + verb 3
Contoh:
- I wish I had found the book earlier that day. (Aku berharap aku dapat menemukan buku itu lebih awal di hari itu.)
- My sister wishes that she had met her boyfriend at that time. (Saudara perempuanku berharap dia dapat bertemu dengan kekasihnya waktu itu.)
2. Subject + verb 2 + as if + subject + had + verb 3
Contoh:
- You ate as if you had never eaten before. (Kamu makan seakan-akan kamu tidak pernah makan sebelumnya.)
- She talked to me as if she hadn’t met me before. (Dia berbicara dengan saya seakan-akan dia tidak pernah bertemu dengan saya sebelumnya.)
3. Subject + would rather + subject + had + verb 3
Contoh:
- I would rather you had gone home first yesterday. (Saya lebih memilih kamu pulang lebih dahulu kemarin.)
- Mia would rather her mom had cooked some noodles for her last night. (Mia lebih memilih ibunya memasak mie untuknya semalam.)
4. If only + subject + had + verb 3
Contoh:
- If only I had earned more money so that I could buy that car. (Seandainya saya bisa menghasilkan lebih banyak uang sehingga saya bisa membeli mobil itu.)
- If only she had helped me last night, it would be easier for me. (Seandainya dia membantu saya semalam, akan lebih mudah bagi saya.)
Present Tense (Masa Sekarang)
Dalam bentuk present tense, jenis kata yang digunakan pun sama dengan past tense: wish, as if, would rather,dan if only.
Pengandaian ini bertujuan untuk menyatakan keinginan seseorang terhadap keadaan yang terjadi, namun sebenarnya tidak sesuai kenyataan. Mari kita lihat rumus dan contoh penggunaannya:
1. Subject + wish + subject 2 + verb 2
Contoh:
- I wish we had enough money so we can go travelling. (Saya berharap kita punya banyak uang sehingga kita bisa berlibur.)
- I wish my mom cooked spaghetti so that I can enjoy it with my brother. (Saya berharap ibu saya memasak spaghetti sehingga saya bisa menikmatinya dengan saudara laki-laki saya.
3. Subject + verb + as if + subject + verb / were
Contoh:
- Jeff runs very fast as if he were chased by a wild animal. (Jeff berlari dengan sangat kencang seakan-akan dia dikejar oleh hewan buas.)
- Andy speaks confidently in front of the audience as if she were a public speaker. (Andy berbicara dengan percaya diri di depan penonton seakan-akan dia adalah seorang pembicara.)
4. Subject + would rather + subject + verb
Contoh:
- My father would rather I take that position. (Ayah saya lebih memilih saya mengambil posisi itu.)
- I would rather my sister order that menu. (Saya lebih memilih saudara perempuan saya memesan menu itu.)
5. If only + subject + verb 2
Contoh:
- If only you stood closer to me, you can hear me. (Seandainya kamu berdiri lebih dekat, kamu bisa mendengar saya.)
- If only Kim listened to me, she will not be in trouble. (Seandainya Kim mendengarkan saya, dia tidak akan terkena masalah.)
Future Tense (Masa Depan)
Bentuk yang terakhir adalah masa depan. Bentuk ini menerangkan suatu harapan untuk masa yang akan datang. Mari lihat rumus dan penggunaannya dalam kalimat:
1. Subject + wish + subject 2 + could/would + verb
Contoh:
- I wish all my students would remember me in the future. (Saya berharap semua murid saya akan mengingat saya di masa depan.)
- She wishes her son would return home next month. (Dia berharap anak laki-lakinya akan pulang bulan depan.)
- The coach wishes that his team could perform better in the next match. (Pelatih berharap timnya dapat bermain lebih baik di pertandingan berikutnya.)