Daftar isi
Sebelum membahas mengenai terjadinya perpindahan kalor lebih jauh, kali ini kita akan membahas mengenai perubahan wujud benda akibat suhu dan kalor.
Suhu adalah derajat panas dari suatu benda. Indra perasa, seperti kulit mampu mendeteksi seberapa tinggi derajat panas pada suatu benda. Namun, indra perasa bukan alat pengukur yang dapat menunjukan nilai akurat.
Nilai akurat suhu suatu benda dapat diperoleh dengan menggunakan alat ukur. Alat ukur suhu yang dapat menunjukkan derajat panas secara kuantitatif adalah termometer.
Suhu memiliki skala yang sering dikenal dengan sebutan Celcius. Namun, skala suhu berdasarkan Standar Internasional (SI) adalah skala Kelvin. Adapun skala lain yang juga dikenal adalah Fahrenheit dan Reamur.
Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang memiliki suhu lebih tinggi ke benda yang memiliki suhu lebih rendah. Energi panas terdapat di setiap benda, sehingga benda tersebut memiliki tingkat panas tertentu.
Kalor tidak memiliki alat ukur tertentu seperti suhu, namun kalor dapat dihitung menggunakan sebuah rumus seperti di bawah ini:
Q = c x m x ∆t
Kalor memiliki satuan dalam Standar Internasional (SI) yang sering disebut dengan Joule (J). Di dalam tubuh juga ditemukan kalor yang didapatkan dari zat gizi makanan yang mengandung energi kimia berubah menjadi energi panas (kalor). Satuan kalor dalam hal ini disebut dengan Kalori (Kal) atau kilokalori (kkal).
Lalu bagaimana Suhu dan Kalor mempengaruhi perubahan wujud benda?
Suhu dapat mempengaruhi perubahan wujud benda ketika terjadi kenaikan atau penurunan. Perubahan suhu dari rendah ke tinggi dapat menjadikan benda memiliki ukuran yang lebih besar. Pertambahan ukuran pada benda ini disebut dengan pemuaian.
Perubahan suhu dari tinggi ke rendah dapat menjadikan benda memiliki ukuran yang lebih kecil. Berkurangnya ukuran pada benda ini disebut dengan penyusutan. Pemuaian dan penyusutan dapat ditemukan pada benda padat, cair, dan gas.
Pemuaian dan penyusutan pada benda dapat ditemukan pada peristiwa-peristiwa tertentu. Contoh peristiwa pemuaian dan penyusutan diantaranya adalah:
Kalor dapat mempengaruhi perubahan wujud benda ketika terjadi perpindahan. Perpindahan kalor dapat terjadi dengan adanya benda lain yang menerima atau melepaskan panas. Banyak peristiwa akibat dari perpindahan kalor ini.
Ada banyak jenis peristiwa perpindahan kalor, diantaranya adalah penguapan, pengembunan, peleburan, pembekuan, penyubliman, dan pengkristalan. Dari seluruh peristiwa tersebut pasti memerlukan atau melepaskan kalor.
Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa perpindahan kalor tersebut sering dijumpai, contohnya adalah peristiwa perpindahan kalor diantaranya adalah: