Daftar isi
Masih ingatkah mengenai kasus dugaan pembunuhan aktivis HAM bernama Munir? Penyebab kematiannya diyakini karena keracunan arsenik. Atau kasus keracunan massal sekitar tahun 2016 lalu di Sulawesi Selatan setelah mengkonsumsi kerang hijau.
Menurut pemeriksaan keracunan ini juga disebabkan oleh kandungan arsenik yang ditemukan pada kerang hijau yang dikonsumsi.
Seperti apa sebenarnya arsenik itu? Dan mengapa dapat menyebabkan keracunan bagi tubuh manusia? Berikut penjelasannya.
Apa itu Arsenik?
Arsenik atau Arsen adalah salah satu untuk yang disimbolkan As dalam tabel periodik unsur. Arsen bernomor atom 33 dan termasuk ke dalam golongan metaloid. Unsur-unsur metalloid bukanlah dari golongan logam ataupun non logam.
Sifat yang dimiliki oleh unsur metalloid adalah antara logam dan non logam. Misal, jika logam merupakan konduktor dan nonlogam merupakan isolator, maka metalloid merupakan semikonduktor.
Jika logam bertekstur kokoh dan non logam bertekstur rapuh, maka unsur metalloid seperti arsen bertekstur lebih rapuh dari logam tetapi kurang rapuh jika dibandingkan dengan nonlogam.
Sifat Arsenik
Karena berada pada golongan metalloid, arsenik mempunyai sifat seperti logam dan nonlogam. Selain itu, senyawa yang terbentuk dari arsenik juga mempunyai kekhasan sifat.
Sifat Dasar Arsenik
Bentuk dasar arsenik adalah padat dengan warna kuning dan metalik. Ketika arsenik dipukul menggunakan palu maka arsenik akan terbakar oleh oksigen sehingga membentuk arsenik trioksida dan arsenik pentoksida.
Arsenik juga dapat menyublim ketika dipanaskan dalam tekanan atmosfer dan dapat berubah menjadi gas pada suhu 614oC. Ketika proses ini akan muncul bau seperti bawang putih.
Sifat Senyawa Arsenik
Ada berbagai macam senyawa arsenik dapat terbentuk, antara lain asam arsenat (H3AsO4), asam arsenit (H3AsO3), arsen trioksida (As2O3), arsin (Arsen Trihidrida AsH3), gallium arsenide (GaAs), timbal biarsenat (PbHAsO4). Tidak berbeda dengan unsur dasarnya yaitu arsen, senyawa-senyawa arsenik yang terbentuk juga merupakan racun yang kuat bagi manusia.
Senyawa arsen yang paling sederhana adalah trihidrida, arsen piroforik (AsH3). Senyawa ini sangat beracun dan mudah terbakar. Senyawa AsH3 akan mudah teroksidasi di udara.
Senyawa yang paling banyak ditemukan di air tanah dan menjadi sumber masalah bagi banyak orang adalah arsenat. Selain itu ada pula senyawa arsen triklorida. Senyawa ini berwujud cairan seperti minyak dengan warna kunign dan berbau tajam.
Bahaya Arsenik
Arsenik berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan manusia dalam batas 5 mg/m3. Perlu diketahui bahwa ada dua jenis arsenik yaitu arsenik organik dan arsenik anorganik. Arsenik organik merupakan arsenik yang digunakan dalam pembuatan insektisida.
Sedangkan arsenik anorganik adalah arsenik yang ada dalam tanah, tembaga, air, dan bijih timah. Bagi tubuh manusia, arsenik anorganik jauh lebih berbahaya jika dibandingkan dengan arsenik organik.
Arsenik bisa sampai masuk ke dalam tubuh manusia dan menimbulkan masalah karena terbawa melalui makanan atau air. Berikut beberapa bahaya arsenik bagi tubuh:
- Keracunan akut. Dampak instan ketika tubuh terpapar arsenik melebihi batas normal adalah timbulnya gejala muntah, sakit perut, diare, mati rasa, hingga kram otot. Bahkan dalam beberapa kasur ekstrem dapat menyebabkan kematian.
- Keracunan arsenik kronis. Kejadian ini terjadi jika tubuh telah mengalami penumpukan kadar arsenik dalam jangka waktu yang lama. Komplikasi adalah dampak terparah dari kondisi ini.
- Dapat menyebabkan kanker. Kanker menjadi penyakit utama sebagai penyebab terpapar arsenik. Jenis kanker ini biasanya terjadi pada bagian kulit, paru-paru, ginjal, hati, dan kandung kemih. Pada kulit, efek paparan arsenik dalam jangka panjang adalah mulai munculnya perubahan pigmentasi kulit, lesi kulit, dan bercak keras pada kulit.
- Dapat mengganggu sistem endokrin. Sistem endokrin adalah sistem yang mengatur hormon di dalam tubuh. Tidak perlu arsenik dalam jumlah yang banyak, karena para peneliti percaya paparan arsenik dalam jumlah sedikit juga dapat mengganggu sistem endokrin.
- Dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ketika tubuh terpapar arsenik dalam jangka panjang, maka akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Arsenik dalam tubuh dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan pembuluh darah bocor.
- Mempengaruhi perkembangan otak anak. Pada ibu hamil, paparan arsenik sangat berbahaya. Selain efek keguguran, ada juga dampak yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan perkembangan otak anak setelah kelahiran.
Manfaat Arsenik
Selain bahaya yang mengintai dari arsenik dan beragam senyawanya, ternyata ada beberapa manfaat yang sering kita kesampingkan. Berikut adalah beberapa manfaat dari arsenik:
- Pembasmi serangga, bakteri, dan jamur. Sifat toksisitas arsenik yang kuat pada ketiga jenis hewan ini kemudian dimanfaatkan sebagai pengawet kayu. Pengolahan kayu dengan kromatik arsenat tembaga sudah dimulai sejak tahun 1930-an.
- Sebagai insektisida dan racun pertanian. Senyawa arsenik yang digunakan sebagai insektisida adalah hydrogen timbal arsenate. Jenis senyawa ini digunakan untuk pohon buah-buahan. Namun senyawa ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan otak para penyemprot hingga diganti dengan bentuk organic arsenik yang kurang beracun. Meskipun begitu, keduanya kemudian resmi dihapus pada tahun 2013 untuk semua jenis pertanian.
- Pengobatan kanker. Senyawa arsenik yang digunakan adalah arsenik trioksida. Namun pemanfaatan senyawa arsenik pada pengobatan kanker dibatasi pada pasien leukemia promyelocytic akut yang resistan terhadap semua jenis asam trans retinoat.
- Untuk menemukan tumor. Proses ini menggunakan isotop arsenik yaitu arsenik-74. Penggunaan isotop ini dapat menghasilkan gambar PET scan yang lebih jelas.
- Memperkuat baterai mobil. Penggunaan arsenik dalam skala kecil pada komponen timbal dapat memperkuat baterai mobil.
- Digunakan dalam sirkuit terpadu (IC). Gallium arsenide adalah semikonduktor yang penting dalam IC. Sirkuit yang dibuat menggunakan Galium arsenide menjadi lebih cepat, walaupun lebih mahal.