Syarat-Syarat Paragraf yang Baik dan Benar

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Paragraf ialah kumpulan kalimat-kalimat yang di mana mempunyai hubungan dari satu kalimat ke kalimat lainnya.

Biasanya, di beberapa jenis paragraf terdapat suatu ide pokok atau biasanya kita mengenal dengan istilah ‘garis besar’. Supaya menghasilkan paragraf yang baik, tentu saja kita perlu memperhatikan komponen-komponen di dalamnya.

Tidak hanya mengandalkan daya khayal saja dalam membuat paragraf yang baik, kita juga perlu memperhatikan komponen di dalamnya. Dalam membuat sebuah paragraf, tentu saja kita perlu tahu tentang syarat-syarat paragraf yang baik.

Karena jika kita tidak mengikuti syarat-syarat tersebut, mungkin saja paragraf yang kita buat tidak benar. Berikut ini 3 syarat-syarat dalam membuat paragraf yang baik, ialah:

1. Kesatuan

Dalam membuat sebuah paragraf, tentunya harus ada kesatuan. Kesatuan yang dimaksud di sini adalah, dalam sebuah paragraf hanya boleh mempunyai satu ide pokok atau gagasan.

Jika di dalam sebuah kalimat memiliki gagasan yang lebih dari satu, tentu saja akan membuat si pembaca kebingungan dan menimbulkan ketidakjelasan di dalam paragraf itu sendiri.

Tidak hanya itu, hubungan dari kalimat satu ke kalimat yang lainnya pula tidak akan saling berkesinambungan.

Fungsi mengapa di dalam sebuah paragraf hanya diperbolehkan memiliki satu ide pokok atau gagasan, supaya kalimat-kalimat yang lainnya dapat tersusun rapi menjelaskan kalimat utama yang mengandung ide pokok atau gagasan tersebut.

2. Kelengkapan

Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya sudah mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

Pengertian gagasan utama adalah sebuah ide pokok atau tema yang ada di dalam paragraf itu sendiri sebagai dasar dari berkembangnya sebuah paragraf.

  • Kalimat utama

Sesudah kita menentukan ide atau tema apa yang ingin kita kembangkan menjadi sebuah paragraf, tentu saja kita mengembangkan ide atau tema tersebut di dalam kalimat utama. Biasanya kita bisa meletakkan kalimat utama itu di awal atau akhir paragraf.

Jangan sampai terkecoh, ya. Kalimat pertama dan kalimat utama itu berbeda. Kalimat pertama belum tentu bisa menjadi kalimat utama, begitu pula sebaliknya.

  • Kalimat penjelas

Sebagaimana yang kita ketahui dari kata ‘kalimat penjelas’. Tentu saja di sini fungsi dari kalimat itu sendiri ialah menjelaskan ide atau tema yang sudah kita dapatkan.

Seperti pengertian dari paragraf itu sendiri, yaitu saling berhubungan dari kalimat satu ke kalimat yang lainnya. Berhubungan di sini ialah kalimat lain harus menguatkan ide atau tema yang sudah dibuat.

Dan setelah itu paragraf yang kita buat dapat dikatakan menjadi paragraf yang baik.

3. Keterkaitan

Sekumpulan kalimat yang sudah kita buat tentu saja mempunyai keterkaitan dari yang satu ke yang lainnya. Nah, setelah kita mengikuti semua syarat-syarat. Dapat dikatakan paragraf yang kita buat adalah paragraf yang baik.

Berikut contoh sebuah paragraf yang baik:

“Air putih tidak lebih sehat dibandingkan dengan minuman yang ber-rasa maupun ber-soda. Beberapa Ahli mengatakan meminum banyak air putih sebelum dan sesudah bangun tidur sangat baik untuk kesehatan. Tidak hanya itu saja, air putih juga sangat membantu kita untuk melancarkan buang air kecil. Sedangkan minuman yang berasa maupun ber-soda dapat menyebabkan kita terkena penyakit diabetes jika kita sering meng-konsumsinya”.

Dari kata utama saja kita sudah tahu bahwa ide pokok di dalam sebuah paragraf terdapat di dalam kalimat utama. Sedangkan kalimat-kalimat selanjutnya merupakan kalimat penjelas. Yang di mana, kalimat penjelas ini akan menjelaskan ide pokok yang ada di kalimat utama.

Kalimat yang ter-cetak miring merupakan kalimat utama, sedangkan kalimat yang tidak ter-cetak miring merupakan kalimat penjelas-nya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn