Apa yang terlintas di benakmu tentang ruang? Jika kamu berpikir ruang hanyalah sebuah tempat yang dibatasi oleh tembok yang terdapat di dalam bangunan seperti ruang tamu, kamar mandi, maupun kamar tidur, kamu salah besar. Ruang lebih luas dari itu.
Pegunungan, pasar, dan sebuah wilayah juga dapat disebut sebagai ruang. Ruang didefinisikan sebagai seluruh atau sebagian wilayah yang ditinggali oleh makhluk hidup yang ada di permukaan bumi. Dari definisi tersebut, sudah jelas bahwa setiap tempat di permukaan bumi dapat disebut sebagai ruang karena hampir semuanya ditinggali oleh makhluk hidup, bahkan yang terkecil sekalipun.
Lalu, pernahkah kamu mendengar atau bahkan melihat interaksi yang terjadi antarruang? Interaksi antarruang sendiri merupakan sebuah hubungan yang terjalin antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya yang memiliki hubungan sebab akibat. Jadi, dapat dikatakan bahwa interaksi antarruang ini terjadi karena didorong oleh adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Perlu dipahami bahwa interaksi antarruang ini tidak hanya dimaknai sebagai interaksi yang terjadi antarmakhluk hidup yang ada di dalamnya, melainkan secara harfiah benar-benar dimaknai sebagai interaksi yang terjadi antara ruang satu dengan ruanag lainnya.
Contohnya adalah menyempitnya daratan di sekitar pantai akibat erosi. Gelombang dan arus laut yang datang dan menghujam darata tanpa adanya suatu penghalang membuat daratan di sekitar pantai mengalami erosi yang berimbas pada garis pantai yang menjadi lebih pendek.
Masing-masing wilayah pastinya memiliki spesialisasinya tersendiri, dalam hal ini berarti komoditi yang dihasilkan. Namun, tidak semua wilayah pasti mampu memenuhi semua kebutuhannya dengan sendiri. Mereka pastinya membutuhkan wilayah lain untuk memasok kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi sendiri.
Oleh karena itu, salah satu syarat terjadinya interaksi antarruang adalah adanya hubungan saling melengkapi atau komplementer antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Misalnya, daerah A dikenal sebagai daerah industri yang menghasilka suku cadang untuk kendaraan bermotor.
Sedangkan, daerah B dikenal sebagai daerah industri perakit kendaraan bermotor. Daerah A akan memasok suku cadang ke daerah B untuk membuat kendaraan bermotor. Lalu, kendaraan bermotor yang sudah dirakit oleh daerah B nantinya akan dipasarkan ke berbagai daerah termasuk daerah A.
Kesempatan antara ini dapat diartikan sebagai wilayah dengan kelebihan berupa jarak yang lebih dekat dengan wilayah tempat kebutuhan dihasilkan. Maksudnya adalah jika daerah A dan B sudah menjalin kerjasama dan bersifat saling melengkapi, daerah C adalah wilayah yang sama dengan daerah B namun memiliki keuntungan dari segi jarak yang lebih dekat sehingga interaksi yang terjadi antara daerah A dengan daerah C menjadi lebih kuat.
Sedangkan, daerah A dengan daerah B memiliki interaksi yang lebih lemah. Misalnya, daerah C merupakan daerah yang juga membutuhkan suku cadang sama seperti daerah B. Namun, karena jarak antara daerah A dengan daerah C lebih dekat, maka kemungkinan daerah A akan mendahulukan kerjasama dengan daerah C terlebih dahulu ketimbang dengan daerah B.
Interaksi antarruang juga dipengaruhi oleh sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai serta biaya distribusi. Jika suatu wilayah mudah diakses karena infrastruktur yang ada sudah bagus, maka kemungkinan terjadinya interaksi akan lebih besar dan begitu sebaliknya.
Tidak hanya itu, biaya distribusi juga menjadi pertimbangan para produsen dan konsumen. Karena jika biaya distribusi lebih tinggi daripada biaya produk maka baik produsen maupun konsumen akan enggan untuk melakukan interaksi jual beli. Misalnya, akses distribusi suku cadang ke daerah C dapat dikatakan lebih mudah karena melalui jalan tol.
Selain itu, karena jaraknya yang dekat tadi, biaya distribusi juga lebih murah. Sedangkan, daerah B sama-sama memiliki akses jalan tol. Namun, karena jaraknya yang lebih jauh, maka biaya yang dikeluarkan juga lebih mahal. Sehingga, daerah A akan lebih memilih berinteraksi jual beli dengan daerah C daripada dengan daerah B.
Komunikasi pada dasarnya adalah suatu pertukaran ide atau gagasan yang terjadi antara dua orang lebih melalui suatu media. Di zaman yang serba maju sekarang, komunikasi dapat dilakukan dengan mudah melalui gadget maupun media sosial yang ada di dalamnya.
Dengan demikian, komunikasi dapat dikatakan masuk ke dalam interaksi antarruang karena adanya pertukaran informasi yang terjadi antara individu atau kelompok yang berada di tempat yang berbeda.
Mobilitas diartikan sebagai perpindahan yang dilakukan oleh masyarakat antara tempat satu ke tempat lain. Mobilitas penduduk ini memiliki banyak contoh, misalnya merantau, mudik, rekreasi, dan masih banyak lagi. Mobilitas tentunya termasuk interaksi yang terjadi antarruang karena perpindahan yang dilakukan penduduk terjadi di dalam lingkup wilayah.
Jika mobilitas diartikan sebagai perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain, maka transportasi di sini diartikan sebagai perpindahan barang antara satu tempat ke tempat lainnya.
Transportasi atau perpindahan barang ini dapat kita lihat contohnya pada kurir yang mengantarkan pesanan atau barang ke rumah para pelanggannya. Selain itu, proses distribusi yang dilakukan oleh pabrik-pabrik juga termasuk ke dalam transportasi.