Biologi

3 Tahapan Proses Oogenesis

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Manusia dapat bereproduksi karena pria memiliki sel sperma di dalam tubuhnya dan wanita memiliki sel telur. Keduanya dibutuhkan untuk proses pembuahan yang lancar dan berhasil sehingga menyebabkan wanita bisa hamil; dan pembentukan sel telur di dalam tubuh wanita disebut dengan proses oogenesis.

Pembentukan sel telur sampai akhirnya dapat dibuahi dan mampu berpengaruh terhadap perkembangan embrio memiliki tiga tahap. Untuk mengenal lebih jauh tahap pembentukan sel telur wanita hingga matang, berikut tahapan-tahapan proses oogenesis.

1. Penggandaan

Tahap atau fase penggandaan juga diistilahkan sebagai proses pembelahan atau mitosis. Proses oogenesis tahap penggandaan atau pembelahan ini berawal di ovarium janin. Oogonia dari sel germinal primordial akan berkembang di mana oogonia adalah sel induk telur yang ada di ovarium wanita.

Sel germinal primordial tersebut akan membelah atau mengalami proses mitosis sehingga kemudian terdapat dua sel anak atau dua gamet yang dihasilkan. Selain mitosis, proses meiosis atau pembelahan sel menjadi empat gamet juga terjadi.

Keempat gamet hasil pembelahan sel pada proses meiosis tersebut memiliki setengah jumlah kromosom dari induknya. Meiosis merupakan proses pembelahan sel yang berlangsung dua kali pembelahan dan proses ini tergolong penting agar reproduksi seksual dapat berjalan dengan normal dan jumlah kromosom tidak mengalami perubahan dari generasi ke generasi.

2. Perkembangan

Tahap kedua pada proses oogenesis adalah perkembangan, yakni sebuah proses pembentukan oosit primer atau diploid (sel telur belum matang yang mengalami perkembangan sampai matang di lapisan luar ovarium).

Sebelumnya di tahap penggandaan atau pembelahan, oogonia telah mengalami mitosis di mana kemudian sel telur belum matang kemudian tercipta dari fase itu. Oositogenesis adalah istilah yang digunakan untuk kondisi terbentuknya sel telur belum matang tadi dari hasil mitosis oogonia.

Kondisi ini dilanjutkan dengan tahap istirahat oosit primer hingga seorang wanita masuk masa puber atau pubertas, yakni masa di mana seluruh organ utama dan sistem tubuh mengalami pematangan. Usia dimulainya pubertas pada anak perempuan adalah antara 9-14 tahun.

Yang biasanya berakhir pada usia sekitar 15-17 tahun. Dan pada masa pra remaja hingga remaja ini oosit primer yang tadi sempat beristirahat kembali mulai aktif karena oosit akan lanjut mengalami proses meiosis secara berkala.

3. Pematangan

Tahapan proses oogenesis yang ketiga disebut fase pematangan, yakni proses yang terjadi tepat sejak anak perempuan sudah masuk masa pubertas. Meiosis pertama yang terjadi pada tahap pertama oogenesis akan terjadi kembali pada tahap ketiga pada oosit primer.

Oosit primer dapat menghasilkan oosit sekunder serta badan polar pertama dari pembelahan meiosis. Dari proses tersebut kemudian terjadi meiosis tahap kedua yang akan dimasuki oleh oosit sekunder dan badan polar pertama juga mengalami pembelahan menjadi dua badan polar kedua.

Terdapat tahap metafase sesudahnya, yakni tahap ketika oosit sekunder harus istirahat atau berhenti sejenak. Selanjutnya, ovulasi baru terjadi dan prosesnya baru selesai saat sudah pembuahan, lalu pelepasan sel telur matang ketika masa subur wanita tiba.

Ketika ovulasi dimulai dan baru selesai setelah sperma membuahi sel telur, hal ini dilanjutkan dengan terjadinya meiosis tahap kedua untuk membentuk satu ovum haploid. Ovum haploid adalah sel telur matang di dalam tubuh wanita yang siap bergabung dengan sel sperma dari tubuh pria dan proses ini menandakan akhir dari tahapan proses oogenesis.

Sel telur tersebut akan berubah menjadi sel diploid pertama, yakni sel dengan dua set kromosom yang masing-masing berasal dari wanita dan pria. Dari sel telur yang sama akan terhasilkan zigot atau keturunan baru, namun sel siap melalui proses degenerasi 24 jam usai ovulasi apabila tidak ada sperma yang membuahi sama sekali.