Daftar isi
Taman Nasional Bukit Duabelas atau biasa disingkat TNBD merupakan sebuah taman nasional yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi.
Terdapat ekosistem langka di Taman Nasional Bukit Duabelas, dari mulai keanekaragaman hayati atau keberadaan fauna yang tinggal di TNBD.
Kawasan yang memiliki luas sekitar 54.780,41 hektar ini juga memiliki berbagai macam destinasi wisata yang bisa dikunjungi.
Poin ini akan menjelaskan bagaimana kondisi alam Taman Nasional Bukit Duabelas, yang dibagi ke dalam dua pembahasan, yaitu letak dan fotografi serta zonasi.
Jika dilihat dari letak geografisnya, Taman Nasional Bukit Duabelas terletak pada koordinat 1°44’ – 1°58’ Lintang Selatan dan 102°29’ – 102°49’ Bujur Timur.
Sedangkan jika dilihat dari segi administratif, Taman Nasional Bukit Duabelas berlokasi di Kabupaten Sarolangun Bangko, Kabupaten Bungo Tebo, dan Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
Jika dibandingkan dengan taman nasional lainnya, TNBD terbilang cukup kecil, kondisi topografi alamnya juga memiliki variasi yang beragam.
Dari mulai bukit yang datar sampai bukit bergelombang, sedangkan ketinggiannya ada diantara 50 – 400 MDPL.
Ada beberapa bukit yang bisa ditemui di kawasan ini, diantaranya adalah Bukit Kuran yang tingginya 438 meter atau Bukit Panggang yang tingginya 328 meter.
Zonasi Taman Nasional Bukit Duabelas diresmikan melalui SK Zonasi/tata ruang adat BTNBD yang terbaru dengan Nomor : SK.191/KSDAE/PIKA/KSA.0/5/2019 Tentang Zonasi/Tata Ruang Adat Pengelolaan Taman Nasional Bukit Duabelas, Kabupaten Tebo, Batanghari dan Sarolangun Provinsi Jambi.
Yang dibagi kedalam tujuh zonasi perpaduan antara aturan adat dan negara, berikut adalah zonasinya.
Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas memiliki kekayaan alam baik keanekaragaman hayati juga fauna yang bernilai tinggi.
Kekayaan Flora yang hidup dalam ekosistem Taman Nasional Bukit Duabelas diantaranya adalah jenis tanaman yang tergolong langka dan dilindungi, tumbuhan jenis obat-obatan, Cendawan obat, dan tanaman Anggrek.
Ada pula beberapa jenis pohon penghasil getah seperti Pohon Jelutung (Dyera costulata), jenis-jenis Pohon Palem, Pohon manggis-manggisan (Garcinia nervosa) atau oleh Orang Rimba disebut benal, dan masih banyak lagi
Ada beberapa hewan langka yang dilindungi juga banyak jenis fauna yang teridentifikasi, antara lain Beruang Madu, Kera Ekor Panjang, Kijang, Enggang Gading, Juga Beruk.
Selain itu terdapat juga habitat satwa langka yang terancam punah, yaitu Harimau Sumatera. juga berbagai macam Kucing Hutan, Beruk, dan lainnya.
Banyak destinasi wisata dan kegiatan alam yang bisa dilakukan ketika berkunjung ke kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, seperti beberapa rekomendasi berikut.
Gua Tereng adalah salah satu tempat wisata yang bisa dikunjungi saat berada di Taman Nasional Bukit Duabelas.
Lokasi Gua Tereng ada di sekitar wilayah Sungai Tereng yang merupakan salah satu anak dari Sungai Nilo. Gua Tereng memiliki keindahan yang cukup memukau.
Salah satu keunikannya adalah keindahan dari sebuah bentukan batu alam yang telah dibentuk secara alamiah selama jutaan tahun akibat pergeseran bumi pada masa lalu.
Puncak Bukit Duabelas menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Taman Nasional Bukit Duabelas.
Pengunjung bisa menikmati keindahan hutan hujan tropis dari ketinggian dan pesona dataran rendah dari puncak Bukit Duabelas.
Air menitik menjadi salah satu destinasi wisata di Taman Nasional Bukit Duabelas yang tidak boleh dilewatkan.
Wisata ini adalah sebuah air terjun yang ada di kawasan TNBD dengan titik lokasi Desa Pematang Kabau, Destinasi Air menitik bisa ditempuh dengan sepeda motor.
Tempat ini akan bisa ditemukan jika telah melalui 20 menit berkendara motor, dan dilanjutkan dengan 45 menit dengan berjalan kaki.
Orang rimba di sekitar Taman Nasional Bukit Duabelas menyebut Benuaron untuk menggantikan istilah sebuah area yang ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan buah yang tumbuh secara alami.
Benuaron merupakan sebuah kebun buah yang lokasinya berada disepanjang kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas.
Masyarakat Suku Anak Dalam yang hidup di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas memiliki sebutan Orang Rimba.
Suku asli yang mendiami kawasan TNBD memiliki sejarah dalam beberapa versi diantaranya adalah disebut sebagai sisa Laskar Pagaruyung dari minangkabau.
Atau ada juga yang menyebutnya merupakan kelompok masyarakat asal Desa kubu Karambia, atau keturunan Bujan Perantau da Putri Kelumpang yang menetap di kawasan hutan.
Orang rimba yang hidup di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas hidup dengan pola hidup nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Budaya yang dikenal dari Suku Anak Dalam adalah budaya “melangun”, yaitu kegiatan berpindah tempat tinggal saat seorang anggota kelompok terkena musibah atau meninggal dunia.
Taman Nasional Bukit Duabelas dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan khusus sebagai berikut:
Itulah pembahasan lengkap tentang Taman Nasional Bukit Duabelas, semoga informasi diatas dapat menambah wawasan dan bermanfaat.