Tamyiz: Pengertian – Jenis dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Biasanya kita sering mendengar tamyiz dalam istilah fiqh, berarti dapat membedakan yang benar dan yang salah, yang baik dan buruk.

Ternyata, istilah tamyiz juga digunakan dalam kaidah bahasa arab. Fungsinya pun sama, sebagai pembeda.

Apa itu tamyiz, dan bagaimana fungsinya dalam menjadi pembeda? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Pengertian Tamyiz

Tamyiz adalah isim yang berfungsi memperjelas maksud suatu isim yang dinyatakan.

Ia menjadi pembeda kalimat jelas dengan kalimat yang belum jelas maknanya.

Misalkan pada kata “Kamu berat”, ada banyak kemungkinan kata ‘berat’ tersebut ditujukan. Apakah yang berat? Badan, perasaan, hati, atau pikiran?

Beda dengan kalimat “Kamu berat pikirannya”, sudah jelas bahwa yang berat di sini adalah badan lawan bicara.

Dalam kalimat ini, kata ‘pikiran’ berperan sebagai tamyiz. Kata ‘berat’ disebut sebagai ‘mumaiyyiz‘ atau kata yang dijelaskan oleh tamyiz.

Syarat Tamyiz

Supaya bisa menjadi pembeda, maka suatu tamyiz harus memiliki kriteria seperti ini.

  • Sebuah isim/ kata diluar kata kerja
  • Kondisi irab harus nashab
  • Memperjelas, bukan menambah bingung
  • Berupa isim nakirah
  • Dimasukkan ke dalam kalimat setelah mubtada’ (pelaku) dan khobar (berita dari pelaku/ predikat, dalam bentuk keterangan atau kata kerja) ada.

Jenis-jenis Tamyiz

Ada dua jenis tamyiz dalam kaidah bahasa Arab. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Tamyiz Mufrad

Tamyiz mufrad adalah jenis tamyiz yang berfungsi untuk menjelaskan sebuah kata, bukan satu kalimat.

Biasanya, tamyiz jenis ini menjelaskan makna yang masih samar dari kata-kata besaran seperti:

  • Takaran (tamyiz mikyaalaat)
  • Timbangan (tamyiz mawaazinaat)
  • Jarak (tamyiz misaahaat)
  • Bilangan (tamyiz a’-daadan).
  • Mumaiyyiz untuk kata ini disebut mumayyiz malfud (mumayyiz dari kalimat yang berisi mumayyiz dan tamyiz-nya). Contohnya adalah sebagai berikut.
Jenis Tamyiz Bahasa Arab Cara Baca Bahasa Indonesia
Mikyaalat اِشْتَرَيْتُ لِتْرًا رُزًّIstaraytu litran ruzan Aku membeli satu liter beras
Mawaazinaat اِشْتَرَيْتُ رِطْلًا رُزًّاisytaraytu rathlan ruzan saya telah membeli setengah kilo padi
Misaahat بَاعَنِي التَاجِرُ مِتْرًا حَرِيْرًbaa’ani attaajiru mitran hariiran Penjual menjual semeter kain sutera
A’daadan فِي الحَقْلِ عِشْرُوْنَ غَنَمًاfii alhaqli ‘isyruuna ghanman. Di ladang terdapat dua puluh kambing

2. Tamyiz Nisbah (Jumlah)

Tamyiz ini bersifat membedakan suatu kalimat dengan kalimat lain. Fungsinya adalah untuk menjelaskan kaitan fi’il (kata kerja) dengan fa’il (pelaku) dan mubtada’ (pelaku) dengan khobar (perilaku pelaku).

Ada dua jenis tamyiz nisbah berdasarkan bisa atau tidaknya Ia dipindahkan.

  • Tamyiz Nisbah Muhawwal (Malhud)

Tamyiz yang satu ini dapat dipindah posisinya. Ia bisa berubah dari fa’il (pelaku), maf’ul bih (objek), atau mubtada’ (suatu kata yang berada di awal kalimat, bisa kata tanya/ istifham atau pelaku) atau sebaliknya.

Contohnya dapat dilihat dalam tabel berikut.

Pindahan dari Bentuk Asal Bahasa Arab Cara Baca Bahasa Indonesia Bentuk Kini Bahasa Arab Cara Baca Bahasa Indonesia
Fa’il مَالِي أَكْثَرُ مِنْ مَالِكَ   Maalii aktsaru min maalika Hartaku lebih banyak daripada hartamu أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالاً    Anaa aktsaru minka, maalan Aku lebih banyak dari kamu hartanya
Maf’ul bih و فجّرنا الأرض  عيون  Wa fajarnaa al ardha ‘uyuunan  Dan kami jadikan mata air memancar di bumi   و فجّرنا الأرض عيوناًwa fajarnaa al ardha ‘uyuunan   Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air
Mubtada حَسُنَ وَجْهُ عَلِيٍّ   hasuna wajhu ‘Aliy Wajah Ali bagus حَسُنَ عَلِيٌّ وَجْهًا   hasuna ‘Aly, wajhu. Ali bagus wajahnya
  • Tamyiz Nisbah Ghairu Muhawwal

Dikatakan bahwa tamyiz ini jarang terjadi dan sifatnya lebih ke perkataan lisan seperti امتلا الاءناءماء (imtalaa alinaa’u maa’a) yang berarti “Wadah telah penuh, airnya”.

Jika posisi kata ‘ma’a’ diganti ke depan maknanya akan aneh. Misalkan “Air wadah telah penuh”, “Wadah air telah penuh” (malah mengubah pelaku dari air menjadi wadah air). Makna “Wadah telah penuh, airnya” lebih dipahami dan masuk akal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn