Ilmu Badi: Pengertian dan Pembagiannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah memahami ilmu ma’ani, ada cabang ilmu bahasa Arab berikutnya yang wajib dipelajari, yaitu ilmu badi.

Apa itu Ilmu Badi?

Ilmu badi secara garis besar merupakan segala aspek yang berkaitan dengan keindahan bahasa.

Ilmu badi juga merupakan ilmu yang dimana bentuk atau keutamaannya dapay menambah nilai kehidupan dan estetika ungkapan sehingga dapat mengemasnya dengan bagus dan indah, serta ada hubungannya dengan tuntutan keadaan.

Dapat dikatakan juga ilmu badi, merupakan penghias dari lafadz atau kata dengan makna yang berisi segala macam motif kehidupan lafafz dan makna.

Menurut ahli badi, ahli badi merupak suatu ustilah umum yang digunakan agar dapat mengetahui segi-segi memperindah jaga dan memperhatikannya sesuai dengan muqtada dan kejelasan makna.

Pembagian Ilmu Badi

Secara umum ilmu badi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Muhassinat Maknawiyah

Muhassinat maknawiyah merupakan pembagian ilmu badi yang memiliki tujuan agar dapat memperindah makna atau dapat dikayan sebagai konsentrasi pada makna.

Dalam pembagian bahasannya, dibagi menjadi beberapa pokok bahasan, yaitu:

Tauriyyah

Tauriyyah merupakan lafadz yang mempunyai dua arti dimana satu dengan makna dekat yang langsung dipahami karena sering digunakan dan satu lagi makna jauh atau arti yang diharapkan.

Contoh dari tauriyyah, yaitu:

ﻳَﺎ ﺳَﻴِّﺪًﺍ ﺣَﺎﺯ ﻟُﻄْﻔًﺎ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺒَﺮَﺍﻳَﺎ ﻋَﺒِﻴْﺪ
ﺃﻧْﺖَ ﺍﻟﺤُﺴَﻴْﻦُ ﻭﻟَﻜِﻦْ ﺟَﻔَﺎﻙ ﻓِﻴْﻨَﺎ ﻳَﺰِﻳْﺪُ

Artinya: “Wahai Tuan yang memperoleh Kasih sayang, yang semua Makhluq tunduk padanya. Engkau adalah Sayid Husain (bin Ali bin Abi Tholib), tetapi kesengsaraanmu pada kami bertambah

Ada beberapa macam-macam tauriyyah, yaitu:

  • Tauriyah Mujarradah, merupakan tauriyah yang tidak dibarengi dengan sesuatu yang sesuai atau dapat dikatakan memiliki dua macam arti.
  • Tauriyah Murasyahah, merupakan tauriyah yang dibarengi dengan ungkapan yang sesuai atau memiliki makna yang dekat.
  • Tauriyah Mubayyanah, merupakan tauriyah yang di ungkapan yang sesuai untuk makna yang jauh.
  • Tauriyah Muhayyaah, merupakan tauriyah yang tidak terwujud kecuali dengan lafadz sebelum atau sesudahnya.

At-Thibaq Muthabaqah

At-Thibaq Muthabaqah merupakan tempat berkumpulnya dua kata yang berlawanan dalam satu kalimat. Thibaq terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Thibaq Ijab, merupakan thibaq yang kedua katanya berlawanan itu tidak berbeda positif dan negatifnya.

Contoh:

ﻭ ﺗَﺤْﺴَﺒُﻬُﻢْ ﺃﻳْﻘَﺎﻇًﺎ ﻭﻫُﻢْ ﺭﻗُﻮْﺩ ‏( ﺍﻟﻜﻬﻒ
Artinya:
“Dan kamu mengira bahwa mereka itu bangun, padahal mereka tidur.”

  • Thibaq salab, merupakan thibaq yang kedua kata yang berlawanannya itu berbeda positif dan negatifnya.

Contoh:

ﻳﺴﺘﺨﻔﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭ ﻻ ﻳﺴﺘﺨﻔﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ (ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ )
Artinya:
“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah.”

Muhassinat Lafdziyah

Muhassinat lafdziyah merupakan pembagian ilmu badi yang memiliki tujuan agar dapat memperindah lafadz terlebih dahulu sebelum maknanya. Jenis-jenis dari Muhassinat lafdhiyah, yaitu:

Jinas

Jinas merupakan keserupaan dua lafadz dalam ucapan bukan pada makna. Ada dua jenis jinas, yaitu:

  • Jinas Tamm, merupakan dua lafadz yang hurufnya sama dalam keadaannya (ha’iat), jenis, hitungan dan urutannya.

Contoh :

ﻟَﻢْ ﻧَﻠْﻖَ ﻏَﻴْﺮَﻙ ﺇﻧْﺴَﺎﻧًﺎ ﻳُﻼﺫ ﺑِﻪِ ﻓَﻼ ﺑَﺮِﺣْﺖَ ﻟِﻌَﻴْﻦِ ﺍﻟﺪَّﻫْﺮِ ﺇﻧْﺴَﺎﻧًﺎ
Artinya:
Kami belum pernah bertemu manusia yang bisa dibuat perlindungan selain engkau, maka engkau senantiasa pada masa ini sebagai biji mata.

  • Jinas Ghoiru Tamm, merupakan lafadz yang hurufnya berbeda pada salah satu dari keadaan, jenis, hitungan dan urutan.

Contoh :

ﻳﻤُﺪُّﻭﻥ ﻣِﻦْ ﺃﻳْﺪٍ ﻋَﻮَﺍﺹ ﻋَﻮَﺍﺻِﻢ ٍ ﺗَﺼُﻮﻝ ﺑﺄﺳْﻴَﺎﻑ ﻗَﻮَﺍﺽ ﻗَﻮَﺍﺻِﺐِ
Artinya:
Mereka sedang menjulurkan (lengan mereka) dari tangan orang yang memukul dengan tongkat, yang selalu menjaga (dari kerusakan) yang menyerang dengan pedang yang mematikan, yang memotong.

Saja’

Saja’ merupakan persesuaian dua akhir kata pada huruf akhirnya. Ada beberapa jenis dalam saja’, yaitu:

  • Al-Mutharraf, merupakan saja’ yang hanya memilimj dua akhir kata pada saja’ dan berbeda dalam wazan nya, ataupun persesuaian dalam huruf akhirnya.
  • Al-Murashasha, merupakan saja’ yang dimana lafazh-lafazh dari salah satu rangkaiannya, seluruhnya atau sebagiannya dari rangkaian yang lain.
  • Al-Mutawazi, merupakan saja’ yang penyesuaiannya terletak pada akhir kata saja.

Iqtibas

Iqtibas merupakan suatu kata yang bermakna menyalin atau mengutip.

Secara umum dapat diartikan sebagai kalimat yang disusun oleh penulis atau penyair dengan menyertakan petikan ayat atau hadis ke dalam rangkaian kalimatnya tanpa menjelaskan bahwa petikan itu berasal dari Al-Qur’an atau hadis.

Iqtibas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Tsabitul ma’ani, merupakan yang tidak berubah dari makna asalnya.
  • Muhawwal, merupakan yang dirubah dari makna asalnya seperti kata syair. Yang dirubah sedikit wazannya, seperti:

ﻗﺪ ﻛﺎ ﻥ ﻣﺎ ﺧﻔﺖ ﺍﻥ ﻳﻜﻮ ﻧﺎ ﺍﻧﺎ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﺍ ﺟﻌﻮﻧﺎ
Artinya :
“Sungguh telah terbukti apa yang engkau takuti. Sesungguhnya kami kembali semua kepada Allah”.

fbWhatsappTwitterLinkedIn