Daftar isi
Bali merupakan salah satu pulau yang berada di Indonesia yang kaya akan panorama alamnya. Selain keindahan alamnya, Bali juga memiliki keberagaman kebudayaan dan kesenian.
Salah satu kesenian yang menjadi pemikat baik untuk orang dalam maupun wisatawan asing yaitu tari Barong. Tari Barong ini memiliki makna yang sangat sakral bagi masyarakat Bali.
Tari Barong merupakan tarian tradisional yang berasal dari Pulau Bali. Tari ini merupakan warisan seni dari para leluhur yang berasal dari kebudayaan pra Hindu. Tari barong hingga saat ini masih terus dilestarikan keberadaannya.
Tarian barong ini menceritakan mengenai pertarungan yang terjadi di antara dharma yaitu kebajikan dan adharma yang berarti kejahatan.
Tarian ini terkenal dengan kesakralannya, namun lambat laun seiring dengan perkembangan jaman tari barong ini juga digunakan sebagai hiburan bagi masyarakat.
Tari Barong berasal dari tari Barong Ponorogo atau Reog yang dibawa oleh Raja Airlangga saat ia mengungsi ke Pulau Bali. Di Bali, barong ponorogo menyesuaikan dengan cerita masyarakat Bali.
Bukti bahwa barong bali berasal dari ponorogo terlihat dari bentuk barong yang tanpa menggunakan mahkota merak.
Nama barong sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu bahruang yang memiliki arti binatang yang memiliki kekuatan ghaib dan menjadi pelindung dari kebaikan.
Ada yang mengatakan bahwa tari barong berasal dari cerita suci. Kisah mengenai barong dan rangda ada kaitan dengan cerita ketika siwa mencari Dewi Uma.
Ada juga sumber yang lain yang mengatakan bahwa Barong ini merupakan saduran dari Barongsai yang berada dalam cerita masyarakat Tiongkok. Namun, pendapat ini dibantah karena adanya perbedaan yang begitu jelas. Tari barong memiliki nilai cerita yang baik.
Kesenian Barong ini juga diyakini pertama kali tampil dan dijadikan sebuah seni pertunjukkan pada abad ke-19.
Pada saat itu, raja Kelungkung meminta diadakan sebuah pertunjukan sejenis wayang orang yang melibatkan 36 orang penari.
Sebagian dari penari tersebut berperan sebagai pasukan dari seekor raja kera dan yang lainnya menjadi pasukan rahwana.
Para penari diharuskan menggunakan topeng. Selanjutnya tarian ini tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat.
Secara mitologis, tari Barong ini digunakan untuk mengusir beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh roh jahat yang mengganggu manusia. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, tarian ini juga mengalami perubahan fungsi.
Perubahan tersebut akibat dari pengaruh struktur sosial dari masyarakat Bali. Dan sebagai jalan tengahnya, dibuatlah pementasan Barong Profan yang menyerupai Barong Sakral.
Hal tersebut merupakan budaya baru yang diharapkan menjadi batasan sakral dan tidaknya tari Barong dalam lingkungan masyarakat Bali.
Ada beberapa jenis tari Barong Bali. Hal ini karena masing-masing daerah memiliki roh penjaganya tersendiri, diantaranya:
Barong Ket ini merupakan jenis barong yang paling umum digunakan dan dipentaskan di Bali. Dari segi bentuknya, barong ini memadukan berbagai bentuk seperti, sapi, naga, singa dan macan.
Barong ini ditarikan oleh dua orang penari. Badan dari barong ket ini dihias oleh kulit yang berukir rumit yang terbuat dari ratusan kaca cermin yang memiliki ukuran kecil.
Biasanya dalam pertunjukannya barong ket ini dipasangkan dengan Rangda yaitu sosok seram yang melambangkan keburukan.
Tari barong ket ini melambangkan pertempuran abadi di antara dua hal yaitu kebaikan dan keburukan.
Bentuk dari barong bangkal ini menyerupai babi dewasa yang berada di Bali. Jenis tari barong bangkal ini biasanya di gelar pada perayaan Galungan-Kuningan dengan berkeliling desa.
Bentuk dari barong landung ini lebih menyerupai seperti ondel-ondel. Pada barong landung terdapat sebuah lubang pada bagian perut si barong, yang berguna untuk celah pandang bagi sang penari.
Tari barong memiliki gerakan yang energik dan sangat bersemangat. Tari barong bali menggunakan pola lantai vertikal.
Kostum atau pakaian yang digunakan pada jenis barong berbeda-beda. Hal ini dikarenakan setiap barong memiliki bentuk dan makna yang berbeda. Pada bagian badan dihiasi dengan ornamen dari kulit, cermin atau potongan kaca dan bulu yang terbuat dari serat tanaman.
Pada bagian kepala menggunakan topeng yang terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan untuk membuat topeng yaitu menggunakan kayu khusus yang biasanya diambil dari tempat angker.
Tarian barong ini dilakukan dalam 5 tahapan atau babak, diantaranya:
Ada beberapa keunikan dari tari barong bali, diantaranya: