Seni

Tari Condong: Makna – Gerakan dan Pola Lantai

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah mengetahui seputar tari legong, tentunya akan terasa kurang jika tak membahas tari condong. Tari condong dan tari legong memiliki hubungan yang saling berkaitan satu sama lain. Untuk itu, mari mengenali seputar tari condong. Bagaimana sejarah, makna, fungsi serta gerakannya? Semuanya, akan dibahas lengkap di bawah ini.

Makna Tari Condong

Tari condong merupakan tarian yang berkembang di kerajaan yang ada di Bali. Tari ini menjadi pembuka dari tarian legong. Tari condong menggambarkan banyak kisah seorang pelayan istana yang sedang melayani rajanya. Selain itu, tarian ini juga mengisahkan kekaguman pada kekuasaan raja serta kecantikan yang ada dalam diri putri raja.

Sejarah Tari Condong

Sejarah tari condong bermula dari mimpi seorang Pangeran Sukawati. Tari ini diperkirakan telah ada pada pertengahan abad ke -19. Dalam mimpinya, Pangeran Sukawati melihat dua gadis berparas ayu sedang menari dengan anggung. Dua gadis tersebut menari dengan ditemani alunan gamelan khas Bali. Setelah pulih dari sakitnya, Pangeran Sukawati, mewujudkan mimpinya. Pangeran memperagakan bagaimana gerakan yang ada di mimpinya. Kemudian lahirlah tari condong.

Sejarah mengenai tari condong sebenarnya masih banyak menjadi bahan perdebatan. Mengenai siapa yang pertama kali menciptakannya. Namun, masyarakat Bali mempercayai bahwa sejarah tari condong berasal dari mimpi Pangeran Sukawati saat sedang sakit parah. Tari condong menjadi tarian yang berkembang di lingkungan kerajaan. Namun, untuk melestarikan tarian ini, tarian ini berkembang di lingkungan masyarakat dan mengajarkannya pada anak-anak.

Gerakan pada tarian ini mengalami banyak perkembangan seperti mengadaptasi dari beberapa kreasi seni. Hasil adaptasi inilah yang kemudian membuat tarian ini menjadi lebih indah.

Fungsi Tari Condong

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa tarian ini masih ada keterkaitan dengan tari legong. Hal ini dikarenakan fungsi dari tarian ini sebagai tari pembuka sebelum tarian legong dimainkan. Selain untuk pembuka tari legong, tarian ini juga berfungsi sebagai hiburan. Hal ini sebagaimana fungsi tarian pada umumnya. Tarian ini juga menjadi bahan materi dasar tari Bali yang harus dipelajari oleh anak-anak yang ada di Bali.

Gerakan Tari Condong

Dalam sebuah seni tari, gerakan merupakan hal yang sangat penting. Secara keseluruhan, gerakan pada tarian ini mempresentasikan bagaimana seorang pelayan saat sedang melayani rajanya. Adapun gerakan yang terdapat di dalamnya merupakan hasil kreasi dari beberapa gerakan tari yang ada di Bali. Gerakan tersebut adalah geralam pada panyembrama, gerakan pada tari legong, gerakan pada tari gambuh, dan tari arja.

Gerakan pada tari condong memiliki karakter yang cukup.khas jika dibandingkan dengan tarian lain. Karakter pada tarian ini lebih konsisten pada semua alur cerita yang di mana mempunyai alur yang berbeda. Di dalamnya, tarian ini mengenalkan berbagai macam karakter seorang putri baik itu yang berasal dari Bali maupun yang bukan seperti Rangkesari, Ophelia serta Miranda.

Saat tari ini menjadi pembuka tari legong, maka penari condong akan memasuki panggung terlebih dahulu dan memulai gerakan tarian. Kemudian, saat pertunjukkan tari legong dimulai, para penari akan membersamai penari legong untuk menari bersama. Hanya saja bedanya penari condong tidak menggunakan kipas sebagai properti.

Biasanya tari condong akan dimainkan sekitar 15 menit. Pada bentuk tarian legong lasem, biasanya setelah melakukan pertunjukkan, penari condong akan kembali dengan mengenakkan sayap gagak. Penggunaan sayap gagak ini diibratkan dengan ramalan kematian Raja Lasem. Sebab, burung gagak diidentikkan dengan pertanda kematian.

Pola Lantai Tari Condong

Sebagaimana tarian lain, pola lantai adalah satu hal yang penting. Penggunaan pola lantai dapat memberikan pengaruh pada pertunjukkan tari. Begitupun dengan tari condong. Tari condong memiliki pola lantai yang hampir sama dengan pola lantai tari legong. Hal ini dikarenakan dua tarian ini memiliki hubungan keterkaitan. Pola lantai yang digunakan adalah pola lantai setengah lingkaran atau diagonal.

Properti Tari Condong

Properti yang digunakan pada tarian ini tak beda jauh dengan properti yang digunakan pada tarian legong. Hanya saja bedanya pada tarian ini tidak menggunakan kipas tangan. Adapun properti yang digunakan pada tarian ini adalah sebagai berikut.

  • Gelungan
    Setiap tarian Bali, tentunya tak akan lepas dengan gelungan. Gelungan sendiri merupakan hiasan pada kepala. Gelungan memberikan kesan lebih indah dan cantik bagi si penari. Tentunya, penggunaan gelungan ini menjadi ciri khas pada tarian yang berasal dari Bali.
  • Kembang goyang
    Selain terdapat gelungan, ada juga kembang goyang. Sebagaimana gelungan, kembang goyang juga diletakan di kepala. Penempatam kembang goyang boasa dinentuk dengan memanjang di kepala.
  • Badong
    Selain busana, tentunya tak akan lengkap jika tak ditambahkan aksesoris lain. Aksesoris ini memberikan kesan mewah dan cantik bagi penari. Adapun aksesoris yang biasa digunakan adalah badong atau kalung serta gelang.

Iringan Musik Tari Condong

Sebagaimana tarian Bali lainnya, tari condong juga diiringi dengan alat musik khas Bali. Salah satunya adalah gamelan atau lebih tepatnya gamelan semar pangulingan. Pengiringan musik pada tarian ini biasanya mengambil bentuk melodi yang pendek yakni sebanyak 16 ketukan. Sedangkan pada irama gegaboran atau saat tari condong dimainkan sebagai pembuka tari legong kraton, biasanya menggunakan irama batle.

Busana dan Tata Rias Tari Condong

Busana dan tata rias adalah dua hal tak dapat dipisahkan. Kedua hal ini dapat menunjang penampilan penari condong. Adapun busana yang biasa digunakan pada penari condong adalah pakaian adat Bali. Penggunaan busana biasanya memilih warna yang mencolok seperti merah dan kuning. Untuk riasan, penari biasanya menggunakan eye shadow yang memperkuat bagian mata, blush on merah serta lipstik merah menyala.

Keunikan Tari Condong

Tari condong memiliki beberapa keunikan sebagai berikut.

  • Tarian yang menjadi Pembuka Tarian Lain
    Tak seperti tarian pada umumnya, tari condong tak dapat ditampilkan seorang diri. Tari ini menjadi tari pendamping bagi tarian lain. Seperti pada tari legong. Tari condong menjadi tari pembuka tari legong. Meskipun begitu, tari ini tetap memiliki ciri khas.
  • Tarian Pelayan
    Jika kebanyakan tarian mengisahkan seorang kstaria, raja, ratu dan lainnya. Berbeda halnya dengan tari condong. Tari ini mengisahkan bagaimana seorang pelayan sedang melayani rajanya. Bukan hanya itu, tarian ini juga mengisahkan bagaimana kekaguman seorang pelayan pada kecantikan putri raja.
  • Kekuatan Karakter
    Tari condong umumnya dimainkan oleh gadis muda. Ciri khas pada tarian ini adalah kekuatan pembawaan karakternya. Penari condong dapat membawa karakter yang tajam dan intens sebagaimana yang diungkapkan oleh etnomusikologis Michael Tenze. Para penari condong dapat membawakan karakter dengan konsisten mengikuti seluruh alur yang cenderung berbeda.

Kesimpulan Pembahasan

Tari condong merupakan tarian Bali yang berkembang sekitar abad ke -19. Awalnya tarian ini ada di lingkungan kerajaan Bali. Tarian ini diperkirakan muncul setelah mimpi Pangeran Sukawati saat sedang sakit parah. Saat itu dirinya melihat ada dua gadis cantik yang menari dengan ditemani gamelan. Kemudian, setelah dirinya sehat, dia mewujudkan mimpinya.

Tari condong memiliki fungsi sebagai tarian pembuka pada tarian legong. Tari ini biasa dimainkan dengan durasi waktu sekitar 15 menit. Meskipun, keberadaan tarian ini tak dapat dipisahkan dengan tarian lain, namun tarian ini tetap memiliki ciri khas. Ciri khas pada tarian ini mempunyai karakter yang kuat saat dimainkan dan mampu konsisten. Selain itu, untuk membedakan dengan tarian legong, tarian ini tak menggunakan kipas tangan.