Daftar isi
Bahasa adalah sesuatu hal yang selalu kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Antar manusia dapat berinteraksi karena adanya bahasa. Bahkan kita bisa berkomunikasi dengan mereka yang memiliki bahasa yang berbeda dengan kita.
Namun pernahkah kamu bertanya bagaimana dan siapa yang pertama kali menciptakan bahasa? Pertanyaan ini bahkan masih menjadi misteri bagi para ahli. Karena para ahli bahasa telah melakukan berbagai diskusi tentang sejarah awal bahasa namun tidak pernah menemui kepastian. Justru muncul berbagai macam teori asal usul bahasa seperti yang akan kita bahasa berikut ini.
Pei memberikan pandangannya tentang asal usul bahasa yakni dalam kongres linguistik yang dihelat pada tahun 1934 di Turki mengatakan bahwa akar bahasa dari semua bahasa di dunia adalah bahasa Turki. Hal ini dapat dilihat dari semua kata-kata berasal dari günes yang dalam bahasa Turki bermakna matahari, sebuah objek langit yang mendapat perhatian pertama kali dari manusia dan menuntut nama.
Teori ini didukung oleh banyak pihak karena diketahui bahasa Turki tidak hanya diucapkan oleh orang-orang Turki saja melainkan juga oleh negara-negara bekas Uni Soviet, seperti Tajikistan, Uzbekistan, Armenia, Ukraina, dan sebagainya.
Charles Robert Darwin adalah seorang ilmuwan yang berperan penting dalam memberikan teori evolusi manusia. Beliau juga memberikan pandangannya mengenai teori asal usul bahasa di muka bumi.
Menurut Darwin bahasa hakikatnya lisan yang terjadi secara evolusi yaitu bermula dari pantomime mulut di mana alat-alat suara seperti lidah, pita suara, laring, hidung, vocal cord dan sebagainya secara otodidak berusaha meniru gerakan-gerakan tangan dan menciptakan suara.
Suara-suara yang dihasilkan kemudian dirangkai dan disusun hingga menjadi sebuah ujaran yang mengandung arti. Darwin menjelaskan lebih lanjut tentang kualitas bahasa manusia dengan suara binatang hanya memiliki perbedaan pada tingkatan nya saja.
Hal ini menunjukkan bahwa bahasa manusia dan bahasa binatang berbeda tipis. Teori ini mendapat dudukan dari beberapa pihak yang mengatakan bahwa semua binatang itu memiliki bahasanya sendiri.
Teori pooh-pooh adalah teori asal usul bahasa yang dikembang oleh beberapa filsuf seperti Étienne, Bonnet Cadillac, dan linguistik asal Amerika yakni Whitney. Teori ini mengulas bahwa bahasa berasal dari ujaran-ujaran yang instinktif atau lahir secara alamiah. Manusia mengalami berbagai emosi dan perasaan seperti jijik, bahagia, marah, sedih, dan tekanan batin lainnya yang cukup mendalam.
Perasaan-perasaan tersebut kemudian diutarakan melalui suara-suara dari hidung dan mulut. Suara atau bunyi tersebut masih sangat sederhana yakni seperti pooh dan pish.
Teori ding-dong adalah teori asal usul bahasa yang dikemukakan oleh Max Muller yakni seorang filsuf berkebangsaan Jerman. Muller merumuskan bahwa bahasa lahir dari suara-suara dari luar yang kemudian diterima oleh panca indera manusia. Manusia kemudian mulai memberikan nama terhadap benda-benda yang relevan dengan suara objek tersebut.
Teori yang sejalan dengan pemikiran Socrates ini dikenal juga dengan nama Nativistic Theory. Namun tanpa ada alasan yang pasti, Muller justru menolak teorinya sendiri.
Teori bow-bow adalah teori asal usul bahasa yang paling terkenal namun juga paling dianggap tidak masuk akal. Teori ini dirumuskan oleh Johann Gottfried Herder yang merupakan seorang filsuf, penulis sastra dan ahli kritik literatur asal Polandia. Teorinya mengatakan bahwa bahasa lahir dari hasil imitasi suara alam dan bintang seperti suara guntur, angin, ombak, air sungai, hujan, samudera suara kokok ayam, ataupun suara itik.
Lebih lanjut teori ini mengatakan bahwa bahasa tidak memiliki sifat arbitrer karena memiliki hubungan yang jelas antara suara dengan makna. Contoh dari teori ini adalah seagaian bahasa menyebut anjing dengan nama “bow-bow” karena saat menggonggong mengeluarkan suara “bow-bow” serta a-choo yang artinya bersin sesuai dengan suaranya.
Teori ini disebut juga dengan nama Teori onomatopetik atau ekoik
Teori ini tidak diketahui secara pasti siapa yang mengemukakannya. Namun terdapat spekulasi teori ini dikemukakan oleh Noiré seorang sarjana filologi Prancis. Berdasarkan dari teori ini mengatakan bahwa bahasa bermula dari adanya kegiatan sosial yang dilakukan oleh sekelompok orang-orang primitif. Pada masa itu manusia belum mengenal peralatan canggih untuk membantu pekerjaan berat mereka. Oleh karena itu mereka harus selalu bekerja bersama untuk meringankan pekerjaan mereka.
Dari kegiatan tersebut mereka menciptakan bunyi dan suara yang khas untuk membangkitkan semangat antar anggotanya. Bunyi dan suara yang diciptakan kemudian digunakan untuk menyebut kegiatan tersebut.
Teori dikemukakan pada abad ke 19 oleh Wilhelm Wundt yang merupakan seorang psikolog ternama pada masanya. Wundt menjelaskan bahwa bahasa lahir dari perasaan manusia yang mempunyai bentuk ekspresi tertentu, yang merupakan hubungan khusus antara saraf reseptor dan saraf efektor.
Jika diamati lebih teliti lagi maka ekspresi tersebut mewakili perasaan tertentu yang dialami oleh seseorang dan dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Teori ini mengatakan bahwa bahasa manusia pada mulanya berbentuk dengungan atau senndug yang tidak memiliki keputusan serta tidak mengungkapkan apapun. Sam halnya dengan orang tua yang bersenandung untuk menenangkan bayinya.
Dari permainan vokal inilah bahasa terlahir dan alat ujar manusia mulai dilatih untuk dalam sebuah permainan vokal untuk mengembangkan kata-kata.
Teori tekanan sosial tercantum dalam buku “Teori Tekanan Sosial” oleh Adam Smith. Ia mengatakan bahwa bahasa lahir bukan dari manusia primitif yang dihadapkan dengan kebutuhan untuk saling memahami. Namun bahasa lahir ketika manusia tersebut ingin menyatakan suatu objek sehingga mereka terdorong untuk mengucapkan bunyi-bunyian tertentu yang menunjukkan objek tersebut.
Bunyi-bunyi ini akan selalu mengiringi usaha mereka ketika menyatakan suatu objek kemudian akan dipolakan oleh suatu kelompok sehingga dikenal dengan tanda untuk menyatakan hal-hal itu. Hal ini akan berulang ketika mereka menemukan sesuatu yang baru.
Ibnu Jinny adalah seorang tata bahasawan asal Arab pada masa periode Baghdad. Ia merumuskan asal usul bahasa dari pandangan islam. Mengacu pada ayat Q.S. Al-Baqarah ayat 31 yang artinya ”Allah telah mengajarkan Adam semua nama-nama.” bahasa adalah suatu anugerah atau ilham yang diberikan oleh Allah untuk nabi Adam sebagai manusia pertama di muka bumi.
Serupa dengan pandangan Ibnu Jinny, beberapa kelompok agama lain pun meyakini bahwa bahasa adalah sebuah ilham dari para dewa yang diwariskan secara turun temurun kepada manusia. Hal ini karena bahasa merupakan sesuatu yang tidak mudah untuk diterima oleh nalar logis dan ilmiah.
Berdasarkan Noam Chomsky bahasa pertama kali muncul di Afrika sekitar 70.000 hingga 100.000 tahun. Otak manusia pada awalnya sangat sederhana dan belum berkembang. Manusia-manusia pada zaman dahulu berkomunikasi dengan cara meniru suara-suara dari alam. Semakin berkembangnya zaman otak manusia juga berevolusi menjadi lebih bisa memahami hal-hal yang lebih kompleks dan rumit.
Sejak saat itulah manusia mulai memberikan nama untuk setiap hal yang ada di sekitar mulai dari benda, makanan, minuman bahkan situasi, kondisi dan perasaan. Namun pada saat itu komunikasi yang dilakukan hanya sekedar kata perkata.
Setelah mengalami berbagai perkembangan akhirnya manusia mulai menggabungkan beberapa kata hingga menjadi kalimat bahkan bahasa.
Sementara itu teori lain mengatakan bahwa bahasa yang paling tua adalah bahasa Sumeria yakni bahasa yang digunakan oleh bangsa Mesopotamia. Bahasa ini diperkirakan telah digunakan sejak 3300 sebelum Masehi.