Daftar isi
Abraham Maslow, adalah seorang tokoh Humanistik yang memperkenalkan ke seluruh dunia tentang teorinya.
Ia terkenal dengan pemikiran out of the box, namun jika dipikir kembali. Teori-teorinya memang sangat relate dengan kehidupan manusia.
Termasuk dengan teori yang akan terbahas dalam artikel kali ini. Berikut ulasannya:
Dalam beberapa literatur yang ada. Teori kebutuhan menurut Abraham Maslow adalah teori yang memunculkan sebuah motivasi dalam diri manusia.
Untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hidup secara keseharian. Pendapat tersebut tercetus ketika ia menerbitkan sebuah buku.
Bertajuk “A Theory of Human Motivation”, yang rilis pada tahun 1943. Dalam teori tersebut, terbagi atas 5 jenis kebutuhan manusia dalam kehidupannya.
Banyak orang yang mengenalnya sebagai “piramida kebutuhan manusia”. Dan yang paling tertinggi, adalah kebutuhan manusia, dalam aspek “aktualisasi diri”.
Untuk mencapai puncak kebutuhan tertinggi, pada dasarnya seorang manusia harus memenuhi kebutuhan dasar mereka terlebih dahulu. Baru mereka bisa menaikkan level kebutuhannya.
Adapun konsep daripada teori kebutuhan Abraham Maslow, yang terbagi atas beberapa poin, diantararnya adalah:
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Dalam teori kebutuhan menurut Abraham Maslow, terbagi atas beberapa pembagian.
Terdiri atas 5 bagian, yang ternyata dalam aspek kehidupan manusia, hampir secara keseluruhan tergolong dalam beberapa bagiannya.
Yang pertama ada kebutuhan fisiologis. Dimana untuk kebutuhan ini lebih kepada kepentingan diri secara fisik dan sejenisnya.
Contoh paling konkretnya adalah kebutuhan akan makan, minum, istirahat, kebutuhan seksual, dan sebagainya.
Yang selanjutnya ada kebutuhan rasa aman. Kebutuhan tersebut lebih prefer kepada suatu tindakan perlindungan.
Atau suatu rasa yang membuat mereka nyaman, aman, dan terhindar dari bahaya yang mengintai mereka.
Seperti contohnya adalah membutuhkan tempat tinggal yang nyaman dan bisa melindungi mereka dari panas dan dinginnya udara.
Atau level yang agak tinggi, seperti mendapatkan rasa aman karena adanya perlindungan hukum ketika seorang individu terkena kasus tertentu dan menjadi korban, dan sebagainya.
Yang ketiga ada kebutuhan sosial. Kebutuhan ini menitiberatkan pada manusia memenuhi kebutuhannya secara sosial.
Seperti misanya kebutuhan akan mendapatkan kasih sayang, cinta, hak kepemilikan atas hal tertentu. Hingga kebutuhan akan pengakuan dari orang lain.
Beberapa jenis kebutuhan sosial tersebut, biasanya akan mereka dapati di lingkungan sosial mereka. Entah dari pertemanan, rekan kerja, pasangan, dan sebagainya.
Untuk kebutuhan jenis ini, terbagi atas dua bagian. Mengingat hal tersebut bisa di dapatkan dari diri sendiri, juga dari orang lain.
Jika tidak asing dengan kata self reward. Itu merupakan salah satu sikap dari menghargai diri sendiri.
Atas semua proses seorang individu untuk bisa mencapai tingkat kesuksesan yang diinginkan atau yang tidak terduga.
Self reward tersebut bisa berbagai bentuk. Seperti berbelanja untuk diri sendiri, traveling untuk menyenangkan diri sendiri, dan sejenisnya.
Selanjutnya dari orang lain. Dimana seorang individu dihargai atas kerja keras mereka untuk mencapai suatu hal dalam hidupnya.
Atau telah sukses melaksanakan suatu tugas dari atasan jika dalam dunia kerja. Penghargaan tersebut juga bisa berbagai bentuk.
Contohnya seperti appreciation, sanjungan, hingga penobatan kepada individu tersebut, karena telah mencapai rencana yang telah terkoordinir sedemikian rupa di perusahaan mereka bekerja.
Yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri. Jenis tersebut merupakan paling tinggi menurut Abraham Maslow.
Dimana tahap tersebut, manusia sudah merasa menjadi “manusia” seutuhnya. Mengingat mereka sudah mengerti bagaimana cara mengekspresikan dirinya.
Mengerti apa yang dia mau, hingga sampai memikirkan bagaimana cara mereka untuk bisa berdampak bagi orang lain.
Contoh dari aktualisasi diri antara lain:
Jadi, untuk bisa berada di tahap “aktualisasi diri”. Seseorang harus memenuhi 4 kebutuhan paling dasar dan tengah terlebih dahulu.
Seperti fisiologis, rasa aman, penghargaan, juga sosial. Dengan begitu manusia akan merasa dirinya seutuhnya “manusia”.