Seperti yang telah diketahui bahwa terdapat dua unsur penting dalam sebuah pembuatan cerpen yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Pada pembahasan kali ini akan membahas lebih lengkap mengenai unsur ekstrinsik cerpen.
Apa itu unsur ekstrinsik cerpen?
Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang berasal dari luar yang membentuk suatu cerpen menjadi bentuk cerpen yang utuh.
Unsur ekstrinsik cerpen mampu mempengaruhi pembaca untuk lebih mengetahui perbedaan prosa, puisi, dan drama jika dibandingkan dengan cerpen.
Dengan adanya unsur ekstrinsik, membuat cerpen terasa lebih hidup dan bermakna bagi pembaca. Cerita dalam cerpen akan lebih bermakna karena unsur ekstrinsiknya.
Ciri-ciri cerpen yang baik di dalamnya memuat unsur ekstrinsiknya juga. Unsur ekstrinsik dapat dibentuk melalui latar belakang maupun tokoh utama cerpen.
Padaumumnya cerpen terdiri dari tiga unsur ekstrinsik yang mempengaruhinya. Ketigaunsur tersebut yaitu akan dijelaskan sebagai berikut.
Latar Belakang Pengarang
Suatu latar belakang pengarang akan mempengaruhi bagaimana jalan cerita suatu cerpen. Terkadang dalam beberapa cerpen, diambil dari sebagian kisah pengarang sendiri. Kisah tersebut dibuat fiksi sehingga menjadi lebih menarik bagi pembaca.
Agar membuat suatu cerpen menjadi lebih menarik dan bermakna bagi pembaca, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhinya. Pengaruh latar belakang penulis yang berbeda-beda setiap individunya, akan membuat ragam cerpen menjadi lebih bervariasi pada setiap karya.
Berikut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi unsur ekstrinsik cerpen.
Riwayat kehidupan pengarang
Riwayat kehidupan penulis atau biografi pengarang mempengaruhi cerpen yang dibuatnya berdasarkan sudut pandang pengarang. Karena setiap pengarang mengalami kehidupan yang berbeda-beda, maka cerita yang dibuat juga berbeda. Seringkali, penggunaan gaya bahasa, maupun kisah yang dituliskan mengambil dari kehidupan nyata si pengarang.
Kondisi psikologis pengarang
Kondisipsikologi yang dimaksud adalah motivasi pengarang dalam membuat cerpen.Misalnya, apabila pengarang sedang bahagia mengenai kisah cintanya maka cerpenyang ditulis akan membahas seputar kisah cinta yang manis, dan cenderung denganakhir yang bahagia. Lain halnya apabila si pengarang sedang merasakan patahhati, maka cerpen yang ditulisnya akan bercerita seputar patah hati.
Aliran sastra pengarang
Bagibeberapa pengarang, aliran dalam sastra merupakan prinsip yang harus dipegangteguh untuk membuat suatu karya. Setiap pengarang memiliki aliran sastra yangberbeda-beda. Hal tersebut juga akan mempengaruhi cerpen jenis apa yang akanditulisnya.
Latar Belakang Masyarakat
Latarbelakang masyarakat merupakan unsur ekstrinsik yang berasal dari lingkunganmasyarakat di mana pengarang berada. Hal tersebut akan mempengaruhi baik gayabahasa cerpen, maupun jenis cerpen yang ditulis.
Berikutterdapat beberapa hal yang mempengaruhi cerpen karena latar belakangmasyarakatnya.
Ideologi suatu negara
Ideologisuatu negara akan mempengaruhi karya sastra, termasuk cerpen. Perbedaanideologi yang dianut suatu negara akan membuat hasil cerpen yang unik bagimasing-masing negara.
Kondisi politik suatu negara
Kondisi politik suatu negara juga akan mempengaruhi pengarang dalam menulis cerpen. Hal tersebut mampu membuat pengarang menulis cerpen mengenai kondisi politik yang sering terjadi di negaranya. Cerpen akan menjadi lebih menarik apabila kondisi politik di suatu negara terkenal dengan luas di berbagai negara.
Kondisi ekonomi suatu negara
Kondisi ekonomi suatu negara akan mempengaruhi pembuatan cerpen oleh pengarang. Karya sastra yang dibuat mempengaruhi daya beli masyarakat dalam menikmati cerpen.
Kondisi sosial suatu negara
Kondisisosial bagi pengarang cerpen merupakan sumber ide untuk cerpennya. Dengandemikian, kondisi sosial yang terjadi di masyarakat di sekitar pengarang akanberpengaruh secara eksplisit terhadap cerita dalam cerpen.
Nilai dan Norma Masyarakat
Nilai dan norma dalam masyarakat merupakan unsur cerpen yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Misalnya, bagi masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi jenis nilai dan norma sosial masyarakat akan sangat menyanjung cerpen yang memberikan dampak moral yang baik.
Mereka akan melakukan berbagai bentuk perlawanan terhadap suatu karya yang dibuat di luar prosedur nilai dan norma sosial masyarakat.
Berikutterdapat nilai-nilai yang mempengaruhi pembuatan cerpen.
Nilai agama
Seringkalikita membaca cerpen yang bertema religiusitas. Bagi masyarakat Indonesia yangmenjunjung nilai keagamaan, berbagai masalah yang timbul dengan tema agama pundijadikan ide cemerlang dalam cerpen.
Nilai sosial
Cerpenseringkali terinspirasi dari nilai sosial masyarakat yang ada. Keunikan nilaisosial pada masyarakat dinamis membuat pembaca menikmati cerpen dengan baik.
Nilai moral
Nilaimoral berhubungan dengan ahklak dan etika seseorang dalam kehidupannya dimasyarakat. Tidak heran, nilai moral juga menginspirasi pengarang dalampembuatan cerpen.
Nilai budaya
Nilai budaya merupakan nilai luhur, sebagai bentuk warisan leluhur yang patut di jaga kelestariannya. Seringkali kita menemukan pengarang membuat cerpen berdasarkan nilai budaya masyarakat setempat. Nilai budaya menjadikan cerpen lebih unik karena keunikan budaya masyarakat yang bervariasi.
Contoh Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen
Agar lebih memahami unsur ekstrinsik cerpen, mari kita simak dalam penggalan contoh cerpen berikut.
Piano(karya Veronica A, dalam Kumpulan cerpen Kompas 2010)
“Ibuku, kau tahu? Dia sangat cantik. Suaranya merdu. Rambutnya yang sepunggung, hitam legam bak bulu gagak. Setiap wanita pasti akan iri saat memandang wajahnya yang jelita. Setiap lelaki pasti akan jatuh cinta melihat lekuk tubuhnya yang molek. Namun, menurut pendapatku, ia tak lebih dari seorang wanita tolol. Kecantikan dan suaranya yang mendayu, hanya bisa mengantarkannya menjadi biduanita kelas teri. Bersama grup musik keliling, ia menyanyi dari desa ke desa. Kata nenek, ketika masih belia, banyak pemuda bersahaja datang melamarnya. Namun, ia justru jatuh cinta pada seorang lelaki tak beridentitas. Percintaan ibu dengan lelaki itu pun membuahkanku. Tanpa nama ayah di surat kelahiran, aku pun menghirup udara dunia yang tak seramah rahim ibu.
Ketika aku berumur empat tahun, reputasi ibu sebagai biduan naik daun. Ia tak lagi menyanyi di panggung keliling, melainkan menjadi penyanyi tetap di sebuah bar di Yogyakarta. Awalnya, ibu pulang seminggu sekali, dengan membawa banyak hadiah untukku. Lama-lama ibu pulang sebulan sekali, lalu tiga bulan sekali, dan akhirnya aku tak lagi bisa menghitung berapa lama ibu pergi.”
Unsurekstrinsik dari cerpen di atas dapat diasumsikan sebagai berikut:
- Latar belakang pengarang
Pengarangmenggunakan sudut pandang pertama, sehingga dapat diasumsikan cerpen tersebutmemiliki kedekatan cerita dengan pengarang. Mungkin cerita mengenai dirinyasendiri, atau seseorang yang dekat dengan pengarang.
- Latar belakang masyarakat
Pengarangmenuliskan dengan jelas nama kota dan nama tempat di dalam cerpen. Dengandemikian, dapat diasumsikan bahwa tempat pengarang tinggal menginspirasipengarang dalam membuat cerpen tersebut.
- Nilai dan norma masyarakat
Nilaidan norma masyarakat yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut yaitunilai moral kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya.
Demikianpenjelasan mengenai unsur ekstrinsik dalam cerpen yang sering kita jumpai padaumumnya. Semoa bermanfaat.