Usus Besar: Fungsi – Letak dan Strukturnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sistem pencernaan merupakan sistem penting dalam tubuh makhluk hidup. Sehatnya sistem pencernaan pula merupakan peran pendukung bagi sistem imun. Salah satu organ dalam sistem pencernaan tidak lain adalah usus.

Kehadiran usus besar menjadi salah satu diantaranya. Usus besar adalah organ dalam sistem pencernaan dengan peran luarbiasa.

Bersama dengan usus halus, usus besar saling bekerja sama satu sama lain demi menciptakan harmonisasi antara sistem pencernaan dan metabolisme seluruh tubuh. Berikut dijabarkan mengenai pemahaman mengenai salah satu usus pada sistem pencernaan.

Apa itu Usus Besar?

Usus Besar

Usus merupakan salah satu organ dalam tubuh manusia. Usus menguasai wilayah dalam sistem pencernaan makhluk hidup. Seluruh makanan dan juga minuman diarahkan ke sebuah tempat akhir untuk diolah dan diserap, tidak lain tempat tersebut adalah usus.

Usus manusia memiliki dua bagian, yaitu usus besar salah satu di dalamnya. Organ dalam sistem pencernaan satu ini dapat dikatakan bagai pelabuhan akhir bagi segala sesuatu yang masuk melalui mulut dan atau kerongkongan.

Usus besar pula menjadi titik paling bawah dan paling akhir dalam aktivitas penyerapan terhadap unsur-unsur penting dalam makanan dan juga minuman.

Usus dengan sebutan lain yaitu kolon atau colon ini menduduki posisi diantara lambung, duodenum, jejunum, serta ileum. Sebagai pelabuhan akhir, usus besar mengemban tugas akhir daripada sistem pencernaan.

Ciri-ciri Usus Besar

Usus merupakan organ penting dalam jejeran sistem tubuh manusia. Usus menduduki sistem pencernaan makhluk hidup. Selain itu, usus pula bagai menjadi pemegang utama dalam suksesnya metabolisme dalam tubuh.

Tidak heran apabila usus diagung-agungkan karena memegang peran penting, mulai dari memproses, menyerap, hingga membuang unsur-unsur dalam makanan dan minuman, baik unsur yang diperlukan dan tidak diperlukan oleh tubuh. Usur besar menjadi pelabuhan dalam proses pencernaan.

Usus dengan nama akrab yakni kolon memegang ciri-cirinya tersendiri. Sesuai dengan namanya, usus satu ini menghiasi kawasan bawah lambung. Usus satu ini memiliki ciri-ciri dengan ukuran sangat panjang, yakni mencapai angka satu meter lebih.

Salah satu organ sistem pencernaan ini pula memberikan gambaran menyerupai huruf U dengan posisi terbalik. Usus dengan sebutan lain kolon ini memiliki empat akses, diantaranya yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, serta kolon sigmoid.

Fungsi Usus Besar

Tubuh manusia saling bekerja satu sama lain dalam suatu sistem. Sistem-sistem tersebut bagai saling mendukung demi memberikan hasil terbaik bagi tubuh itu sendiri.

Sistem tersebut satu diantaranya adalah sistem pencernaan. Sistem pencernaan bagai karyawan terbaik, karenanya metabolisme tubuh dimulai dari sistem pencernaan. Usus besar masuk dalam sistem pencernaan.

Sebagai teman usus halus, usus besar tidak kalah dalam menjaga metabolisme tubuh. Makhluk hidup tentunya memerlukan makanan dan minuman agar dapat menjalani aktivitas sehari-hari.

Tempat akhir daripada makanan dan minuman itu sendiri yaitu tidak lain adalah usus besar. Di dalam usus besar, unsur-unsur penting diserap kembali. Unsur-unsur tersebut hadir dalam bentuk cairan. Jadi, dapat dikatakan bahwa usus besar memiliki tugas untuk menyerap unsur-unsur penting tersebut dalam bentuk cairan.

Selain itu, selesai dalam menjalankan tugas tersebut, usus besar dan atau kolon  pula memiliki tugas lain. Tugas lain daripada usus besar yaitu mengarahkan unsur-unsur tidak baik dalam tubuh ke tempat paling akhir. Tidak heran jika usus besar memegang peran paling besar serta utama dalam sistem pencernaan.

Sebab, unsur-unsur tidak penting dipilih terlebih dahulu di usus besar ini sebelum kemudian diarahkan menuju tempat pembuangan paling akhir.

Dengan adanya fungsi usus besar, hanya unsur-unsur penting dan juga baik saja yang diserap oleh tubuh. Unsur-unsur yang tidak baik dan tidak dibutuhkan oleh tubuh tidak akan masuk diserap dengan bantuan usus besar. Maka dari itu, seluruh metabolisme dapat dikatakan dimulai dari sistem pencernaan dan juga usus besar.

Letak Usus Besar

Eksistensi daripada usus besar terletak pada wilayah atau area perut. Letaknya tepat diantara usus halus dan lambung. Usus dengan panjang mencapai 1 meter ini pula terletak pada bagian luar dari usus halus.  

Struktur Usus Besar

struktur Usus Besar

Manusia memiliki berbagai macam sistem dalam tubuhnya. Sistem pencernaan mendapatkan ranking nomor satu dalam sistem tubuh manusia. Pasalnya, sistem pencernaan bagai sistem kelas atas, karenanya semua bersumber dari sistem pencernaan.

Semua yang masuk ke dalam sistem pencernaan dapat memberikan gambaran mengenai tubuh itu sendiri. Mulai dari gambaran buruk hingga gambaran baik. Dalam sistem pencernaan, terdapat usus besar di dalamnya. Usus besar hadir dengan eksistensi membawa ukuran luarbiasa, mencapai 1 meter.

Dengan ukuran tersebut, usus satu ini terdiri atas beberapa struktur. Struktur serta cara kerja daripada usus satu ini diantaranya yaitu meliputi sekum, kolon, rektum, serta anus.

  • Sekum: sekum memiliki fungsi sebagai tempat penyerapan cairan-cairan yang datang dari usus halus. Sekum dikenal pula dengan nama akrab yaitu usus buntu. Keberadaan sekum sendiri terdapat pada kawasan perut.
  • Kolon: struktur usus besar ini merupakan bagian dengan empat bagian, diantaranya yaitu  asenden, transversum, desenden, sigmoid. Fungsi daripada kolon yakni memproses unsur-unsur makanan dan minuman dengan bantuan enzim. Pada proses inilah peran kolon menyerap cairan-cairan yang bermanfaat bagi tubuh. Di dalam kolon juga merupakan tempat pembentukan tinja yang merupakan sisa-sisa tak terpakai oleh tubuh yang berasal dari cairan-cairan tersebut.
  • Rektum: rekturm adalah bagian ujung dari usus besar. Fungsi rektum yakni sebagai tempat untuk menyimpan sisa akhir daripada cairan-cairan tak penting bagi tubuh.
  • Anus: berfungsi sebagai tempat paling akhir untuk pembuangan sisa-sisa cairan-cairan tak terpakai. Cairan-cairan yang berada di rektum, akhirnya diarahkan ke bagian anus untuk membersihkan sisa-sisa cairan yang tak bermanfaat bagi tubuh.

Gangguan pada Usus Besar

Sistem pencernaan kerap kali mendapatkan reaksi tidak nyaman. Begitu pula dengan salah satu organ di dalamnya, yakni usus besar. Diare dan juga konstipasi menjadi gangguan paling akrab di kalangan sistem pencernaan.

Diare merupakan akivitas pengeluaran kotoran dengan bentuk cair secara terus-menerus. Akibatnya, diare dapat menyebabkan berkurangnya cairan di dalam tubuh karena pengeluaran dalam periode terus-menerus.

Penyebab diare dapat disebabkan oleh adanya bakteri yang masuk ketika menelan sesuatu. Jika diare merupakan aktivitas pembuangan kotoran secara berlebihan, konstipasi merupakan aktivitas daripada lambatnya pengeluaran kotoran melalui anus.

Konstipasi terjadi akibat kurangnya serta dalam asupan tubuh, sehingga usus menjalankan proses yang lebih ekstra terhadap pengeluaran tinja.

Kesimpulan Pembahasan

Salah satu organ dalam sistem pencernaan tidak lain adalah usus. Kehadiran usus besar menjadi salah satu diantaranya. Usur besar menjadi pelabuhan dalam proses pencernaan. Usus dengan sebutan lain kolon ini memiliki empat akses, diantaranya yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, serta kolon sigmoid.

Di dalam usus besar, unsur-unsur penting diserap kembali. Unsur-unsur tersebut hadir dalam bentuk cairan. Jadi, dapat dikatakan bahwa usus besar memiliki tugas untuk menyerap unsur-unsur penting tersebut dalam bentuk cairan.

Usus besar pula mengarahkan unsur-unsur tidak baik dalam tubuh ke tempat paling akhir. Dengan adanya fungsi usus besar, hanya unsur-unsur penting dan juga baik saja yang diserap oleh tubuh.Struktur daripada usus satu ini diantaranya yaitu sekum, kolon, rektum, serta anus.

Diare dan juga konstipasi menjadi gangguan paling akrab di kalangan sistem pencernaan. Diare dapat menyebabkan berkurangnya cairan di dalam tubuh karena pengeluaran dalam periode terus-menerus. Konstipasi merupakan aktivitas daripada lambatnya pengeluaran kotoran melalui anus. Konstipasi terjadi akibat kurangnya serta dalam asupan tubuh, sehingga usus menjalankan proses yang lebih ekstra terhadap pengeluaran tinja.

fbWhatsappTwitterLinkedIn