Biogeografi: Pengertian – Sejarah dan Faktor Persebaran

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah membahas mengenai keanekaragaman hayati, kali ini kita akan membahas mengenai biogeografi.

Pengertian Biogeografi

Pengertian Menurut KBBI

Biogeografi merupakan Ilmu tentang penyebaran tumbuh-tumbuhan dan binatang secara geografis di muka bumi.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Menurut Alfred Russel Wallace
    Ilmu Biogeografi adalah ilmu bagaimana penyebaran spesies-spesies (hewan dan tumbuhan) di permukaan bumi dan bagaimana penyebaran itu terjadi.
  • Menurut Michael Ritter
    Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari pola (secara) geografi tentang tumbuhan dan hewan agar dapat diketahui persebaran hewan dan tumbuhan tersebut di permukaan bumi berdasarkan ilmu ekologi dan ekosistem

Pengertian Secara Umum

Biogeografi terdiri dari cabang ilmu biologi dan ilmu geografi. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan mahluk hidup.

Sedangkan geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang lingkungan, wilayah dalam konteks keruangan.

Biologi yang di kaitkan dengan geografi memunculkan biogeografi yang merupakan ilmu yang mempelajari penyebaran mahluk hidup di bumi serta hubungannya dengan ruang dan waktu.

Biogeografi dapat terbagi atas tiga disiplin ilmu yaitu geografi antropologi (antropogeography), geografi hewan (zoogeografi), dan geografi tumbuhan (plant geography/phytogeography).

Sejarah Biogeografi

Sejarah biogeografi mempelajari bagaimana sebaran hewan dan tumbuhan membentuk pola tertentu pada ruang dan waktu.

Pada wilayah yang luas benua dan skala global untuk melihat pola sebaran dibutuhkan periode waktu yang lebih lama.

Biogeografi banyak menekankan pada evolusi sebagai faktor utama pembentukan biogeografi.

Evolusi

Evolusi merupakan proses perubahan yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama.

Terdapat dua macam evolusi, yakni evolusi progresif dan evolusi regresif (retrogresif ). Evolusi progresif adalah evolusi menuju pada kemungkinan untuk bertahan hidup (survive), sedangkan evolusi regresif adalah evolusi menuju kemungkinan untuk tidak bertahan hidup atau punah.

Proses evolusi menyangkut alam semesta baik itu unsur tidak hidup (abiotik) dan juga makhluk hidup (organisme/ biotik).

Perubahan lingkungan yang terjadi terus menerus dalam waktu yang lama menyebabkan organisme beradaptasi sehingga terjadilah evolusi hewan dan tumbuhan.

Teori mengenai evolusi pertama kali muncul 350 tahun sebelum masehi di Yunani, yakni oleh filsuf yunani Anaximander dan Aristoteles.

Ide ini kemudia dikembangkan oleh Erasmeus Darwin, yaitu kakek Charles Darwin yang pada tahun 1700 menyatakan bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap stimulasi adalah warisan.

Pencetus ide evolusi sendiri  adalah Charles Darwin, seorang sarjana ilmu pengetahuan alam Inggris.

Ia menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859 dengan judul “On the Origin of Species by Means of Natural Selection” atau dikenal juga “The Preservation of Races in the Struggle for Life. Idenya kemudian mendapat dukungan dari Alfred Wallace yang secara terpisah menghasilkan konsep pemikiran yang sama dengan pendapat milik Charles Darwin.

Spesiasi

Proses spesiasi  adalah proses pembentukan spesies baru baik akibat mutasi genetik maupun karena seleksi alam atau kepunahan.

Dikatakan kepunahan jika semua individu suatu spesies telah mati akibat perubahan lingkungan yang cepat.

Misalnya seperti punahnya punahnya dinosaurus akibata meterit 65 juta tahun yang lalu serta punahnya spesies harimau jawa.

Penyebaran

Dari waktu ke waktu, proses evolusi dan spesiasi, telah diikuti penyebaran berbagai spesies di permukaan bumi.

Meskipun beberapa jenis spesies juga mengalami kepunaha. Berbagai pola sebaran ini menciptakan suatu pola khas yang bergantung kepada tempatnya.

Jika sebarannya luas maka disebut spesies kosmopolitan dan disebut Spesies Endemik  jika sebarannya terbatas di wilayah atau lokasi tertentu.

Wilayah Biogeografi

Pola sebaran yang unik, mengindikasikan bahwa, pada skala global, tumbuhan dan hewan memiliki sejarah evolusi yang mirip dan berkaitan serta memiliki keterikatan dengan lingkungan tertentu yang saling berdekatan.

Manfaat Biogeografi

Dengan mempelajari biogeografi kita tidak hanya dapat menjawab spesies apa? Berasal Dari mana? Dan kemana? Tapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dengan terciptanya berbagai keanekaragaman hayati atau biodiversitas bahkan megabiodiversitas di muka bumi.

Faktor Persebaran Biogeografi

Persebaran biogeografi terjadi karena berbagai faktor yakni

Iklim

Iklim adalah faktor utama yang dapat menentukan tipe tanah atau spesies tumbuhan yang ada di daerah tersebut.

Jenis tumbuhan yang ada dapat menentukan jenis hewan dan mikroorganisme yang mampu tinggal daerah tersebut.

Cahaya matahari

Matahari tidak hanya memengaruhi intensitas cahaya matahari yang tersedia untuk proses fotosintesis, tetapi juga menentukan temperatur rata-rata tempat tersebut.

Kelembapan

Kelembapan adalah kandungan air yang tersedia di udara, umumnya kelembapan juga bergantung pada cahaya matahari dan temperatur.

Curah Hujan

Curah hujan yang turun sangat menentukan jenis tumbuhan yang dapat menghuni daerah tersebut, jika curah hujan banyak maka pertumbuhan pohon-pohon yang besar akan banyak.

Sedangkan, jika curah hujan lebih sedikit maka jenis  tumbuhan yang akan mendominasi adalah pohon-pohon pendek, semak belukar, rumput, hingga tumbuhan gurun seperti kaktus dan lainnya.

Selain itu, semakin tinggi curah hujan dan temperatur tanah di suatu tempat maka semakin banyak jumlah tumbuhan yang dapat tumbuh.

Dengan demikian, iklim menjadi faktor utama terbentuknya wilayah-wilayah biogeografi.

Wilayah Dan Ruang Lingkup Biogeografi

Wilayah Dunia

Berdasarkan pola sebarannya terdapat enam wilayah biogeografi yakni:

1. Australia

Wilayah Australia melingkupi Pulau Irian, Selandia Baru, pulau Australia,  dan kepulauan di Samudera Pasifik.

Misalnya, semua jenis marsupialia (mamalia berkantung), Monotremata, burung kasuari, burung cenderawasih, burung kakaktua, kelelawar, dan burung kiwi.

2. Oriental

Wilayah biogeografi oriental mencakup daerah Asia bagian selatan Pegunungan Himalaya, India, Sri Lanka, hingga ke Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Filipina.

Beberapa hewan khas oriental adalah, orang utan, siamang, badak, gajah, dan burung merak.

3. Ethiopia

Wilayah Ethiopia mencakup benua Afrika, Magaskar, dan pulau-pulau di sekitar Afrika.

Hewan khas ethiopia diantaranya gajah Afrika, gorila, simpanse, badak Afrika, singa, zebra, kuda nil, jerapah, dan burung unta.

4. Neotropik

Neotropik adalah sebutan untuk wilayah Amerika Selatan dan Tengah, termasuk Meksiko. Beberapa hewan endemik neotropik diantaranya armadillo, burung kolibri, dan kelelawar vampir.

5. Neartik

Wilayah Neartik terbentang di Amerika Utara, dari dataran tinggi Meksiko sampai kawasan Kutub Utara dan Greenland. Misalnya seperti kambing gunung, dan tikus air.

6. Paleartik

Wilayah biogeografi paleartik melingkupi Eurasia sebelah selatan ke Himalaya, Afganistan, Iran, dan Afrika bagian utara dari Gurun Sahara. Hewan endemik di paleartik misalnya, babi hutan, landak, dan rusa kecil.

Distribusi spesies di wilayah-wilayah tersebut dipengaruhi beberapa faktor, yakni sejarah, iklim masa lalu, bentuk benua dan hubungan ekologis masa lalu hingga masa sekarang.

Wilayah Indonesia

Wilayah Biogeografi di Indonesia

Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang terletak di antara 2 wilayah biogeografi besar, yakni wilayah biogeografi Oriental dan wilayah biogeografi Australian.

Berdasarkan sejarah nusantara para pakar biogeografi membagi wilayah Indonesia menjadi tiga kawasan. Kawasan-kawasan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kawasan Indonesia Barat

Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan termasuk ke kawasan barat. Hewan-hewan endeminya termasuk hewan daerah oriental atau asiatis.

2. Kawasan Indonesia Timur

Kawasan timur meliputi kepulauan irian jaya dan sekitarnya. Hewan-hewan di kawasan ini termasuk ke hewan daerah Australia.

3. Kawasan Wallacea

Wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan sekitarnya termasuk ke dalam wilayah wallacea.

Hewan-hewan di kawasan ini khas dan tidak sama dengan hewan Oriental maupun hewan Australia. Hewan dalam kawasan ini adalah anoa, burung macaw, dan kera hitam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn