7 Waduk Terbesar di Indonesia dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Air menjadi salah satu hal yang pokok atau wajib dengan kehidupan manusia. Air sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup yang ada di bumi ini, baik itu manusia, hewan dan juga tumbuhan.

Di negara Indonesia air sendiri tidak sulit ditemukan, karena Indonesia merupakan negara dengan wilayah perairan yang luas. Pada saat musim penghujan datang air sangat melimpah. Namun, jika saat musim kemarau tiba air akan sedikit sulit untuk ditemukan.

Cara yang sangat efektif agar memiliki tampungan air dan tidak mengalami kekeringan yaitu dengan membuat bangunan yang digunakan untuk menampung air yaitu bendungan atau waduk.

Waduk ini buatan dari manusia dan berfungsi sebagai tempat untuk menampung air yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan semua makhluk hidup.

Waduk juga memiliki ukuran yang berbeda diantara satu dengan yang lainnya. Diantara daerah satu dengan daerah lainnya, pasti tidak sama ukurannya. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai beberapa waduk terbesar atau terluas yang berada di negara Indonesia.

1. Waduk Jatiluhur

Waduk jatiluhur merupakan waduk yang terbesar di Indonesia. Waduk ini juga dikenal dengan sebutan waduk Ir. Juanda. Waduk jatiluhur terdapat di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dan dibangun pada tahun 1957.

Waduk ini berada di 100 km arah tenggara dari kota Jakarta. waduk jatiluhur ini dapat menampung air dalam jumlah yang sangat banyak karena waduk ini memiliki ukuran yang luas.

Waduk ini mampu mengairi sawah hingga 242 ribu hektar sawah. Waduk jatiluhur ini memiliki tinggi sekitar 96 meter dan panjang 1,22 km.

2. Waduk Karangkates

Waduk karangkates menjadi waduk kedua terbesar setelah waduk jatiluhur yang berada di Indonesia. Waduk karangkates ini terletak Kecamatan Sumber pucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Waduk atau bendungan karangkates ini dibangun memakan waktu 2 tahun, yaitu pada tahun 1975 hingga 1977. Untuk membangun waduk ini memerlukan dana sebesar 10 milyar rupiah. Waduk ini mendapat aliran air dari sungai yang ada di Jawa Timur yaitu sungai brantas.

Waduk ini berfungsi untuk pembangkit listrik tenaga air dan juga terkadang digunakan sebagai tempat rekreasi oleh masyarakat Malang maupun luar Malang. Waduk karangkates ini menjadi sumber air bagi masyarakat setempat yaitu kota Malang.

3. Waduk Sigura-gura

Waduk sigura-gura menjadi waduk nomor tiga terbesar di Indonesia setelah waduk karangkates. Waduk ini berada di daerah Sumatera Utara yang berjarak 23,3 km dengan danau Toba.

Waduk sigura gura ini dibangun pada tahun 1978 dan diresmikan 3 tahun setelahnya yaitu pada tahun 1981. Waduk ini juga memiliki fungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air dan juga menampung air untuk kehidupan masyarakat sekitarnya.

Waduk ini dapat menghasilkan daya yaitu 1868 GWH pada tiap tahunnya. Waduk sigura gura memiliki panjang 173 meter dan lebar 9,5 meter dengan kedalaman 46 meter.

4. Waduk Batutegi

Waduk batutegi terletak di daerah Pekon Batu Tegi, Air Naningan, kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Waduk ini dibangun pada tahun 1994 dan selesai di tahun 2002, jadi membutuhkan waktu sekitar 8 tahun untuk membangun waduk batutegi ini.

Waduk batu tegi ini merupakan waduk terbesar ke empat setelah waduk sigura gura yang berada di Sumatera Utara. Umumnya semua waduk memiliki fungsi yang sama, begitu juga dengan waduk batutegi ini.

Waduk batu tegi berfungsi untuk pembangkit listrik tenaga air, sebagai pencegahan irigasi, dan juga penyediaan air minum bagi masyarakat sekitar. Selain ketiga fungsi tersebut, waduk batu tegi ini juga terkadang difungsikan seabagai tempat wisata oleh penduduk sekitar waduk.

Dana untuk membangun waduk batu tegi ini berasal dari APBN dan juga mendapat bantuan dari Bank internasional Jepang yaitu Japan Bank for Internasional Corporation.

5. Waduk Gajah Mungkur

Waduk gajah mungkur merupakan waduk terbesar yang berada di provinsi Jawa Tengah, tepatnya di daerah Wonogiri. Waduk ini dibangun pada tahun 1976 dan mulai beroperasi di tahun 1982.

Waduk gajah mungkur menampung air yang berasal dari sungai Bengawan Solo. Untuk setiap tahunnya, waduk gajah mungkur ini dapat menghasilkan daya sebesar 12,4 MegaWatt. Waduk ini memiliki panjang 830 meter dan tingginya 40 meter.

Waduk gajah mungkur termasuk ke dalam waduk yang cukup tua usianya namun manfaatnya sangat banyak sekali. Manfaat dari waduk gajah mungkur ini yaitu untuk mengaliri persawahan, sumber pembangkit listrik tenaga air dan juga dijadikan sebagai tempat wisata masyarakat sekitar waduk gajah mungkur.

6. Waduk Wonorejo

Waduk wonorejo terdapat di kecamatan Pagerjowo, kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Waduk ini dibangun selama 9 tahun, mulai dari tahun 1992 hingga tahun 2001 mulai diresmikan.

Panjang dari waduk wonorejo ini sekitar 545 meter dan memiliki tinggi sekitar 95 meter. Waduk ini letaknya di radius 12 km dari pusat kota Tulungagung. Waduk ini berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air dan juga sumber air minum bagi masyarakat Jawa Timur.

Waduk wonorejo dapat menampung air hingga 122 juta meter kubik.

7. Waduk Riam Kanan

Waduk riam kanan juga merupakan waduk terbesar di Indonesia yang terletak di Aranio, Aranio, Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Waduk ini dibangun dengan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun dan diresmikan pada tahun 1973.

Waduk ini bermanfaat sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air. Waduk ini dibangun dengan membendung delapan sungai yang sumbernya dari Pegunungan Meratus dan juga menenggelamkan 9 desa yang memiliki luas 9.730 hektar.

fbWhatsappTwitterLinkedIn