Daftar isi
Kingdom fungi adalah salah satu kingdom besar dengan jumlah spesies mencapai kurang lebih 50.000 spesies dengan berbagai karakteristik. Ciri khas fungsi adalah organisme eukariotik dan tidak berklorofil.
Jamur atau fungi secara umum dibagi menjadi dua berdasarkan tingkat seksualnya. Jamur yang menunjukkan tingkat seksual yang jelas disebut dengan jamur sempurna atau fungi perfekti. Sedangkan jamur yang menunjukkan tingkat seksual yang belum sempurna disebut jamur tidak sempurna atau fungi imperfekti.
Selain itu, fungi juga dikelompokkan berdasarkan tipe spora dan cara berkembang biak. Pembagian tersebut dikelompokkan dalam empat divisi yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidimycota dan Deuteromycota.
Struktur hifa jamur pada Zygomycota bersifat coenocytic yang berarti hifa yang tidak memiliki sekat. Hifa yang tidak memiliki sekat ini menjadi ciri khas Zygomycota yang membedakannya dengan jamur jenis lainnya.
Zygomyzota secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Zygomyzota sebagian besar hidup di lingkungan darat. Beberapa jenis jamur ini juga dapat hidup dengan sangat baik pada lingkungan yang lembab.
Beberapa ada yang hidup dalam tanah, hidup menumpang pada inang akar tanaman lainnya. Ada pula yang hidup sebagai parasit dalam tubuh organisme lain.
Beberapa jenis jamur yang baik malah hidup dan sengaja dikembangbiakan demi tujuan tertentu. Terdapat beberapa fakta menarik mengenai jamur Zygomycota, beberapa diantaranya ialah:
Beberapa jenis spesies dari Zygomycota memiliki berbagai peranan yang sering kali dijumpai dan bahkan dimanfaatkan oleh manusia. Berikut beberapa peranan jamur dari divisi Zygomycota:
Zygomycota memiliki ciri khas yaitu hifa yang tidak bersekat. Jika ada jamur yang memiliki hifa yang tidak bersekat atau hifa senositif maka jamur jenis itu dapat digolongkan sebagai Zygomycota.
Divisi Zygomycota secara umum memiliki tiga jenis hifa yaitu stolon, rhizoid dan sporangiosfor. Dimana stolon ialah hifa yang menjalar di permukaan. Rhizoid adalah hifa yang menembus ke dalam substart untuk menyerap nutrisi. Dan sporangiosfor adalah hifa yang menjulang ke atas dan membentuk sporangium.
Zygomycota digolongkan sebagai jamur dengan struktur tubuh yang masih sederhana. Ukuran tubuh divisi ini bahkan relatif kecil jika dibandingkan dengan spesies dari divisi ascomycota.
Siklus hidup atau daur hidup Zygomycota dijalankan dengan melalui dua cara perkembangbiakan. Siklus tersebut ialah siklus seksual dan siklus aseksual.
Ketika memasuki siklus seksual, jamur akan menghasilkan zigospora sedangkan ketika siklus aseksual dengan melalui perkecambahan spora.
Spora pada jamur ini disimpan di kotak spora yang disebut sporangium. Ketika spora sudah matang, maka sporangium akan pecah dan spora akan jatuh atau beterbangan. Ketika spora jatuh pada lokasi dan tempat yang sesuai spora akan tumbuh kembali menjadi hifa yang baru.
Kemudian, dalam siklus seksual akan dilakukan dengan proses konjugasi atau peleburan. Konjugasi ini terjadi jika dua hifa yang berbeda ujung-ujungnya bersentuhan.
Ujung hifa yang bersentuhan kemudian akan menggelembung dan membentuk progametangium yang kemudian akan menjadi gametangium. Gametangium kemudian melebur menjadi satu yang disebut zigospora.
Dinding zigospora kemudian menebal dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang bahkan tidak menguntungkan dalam waktu yang cukup lama.
Ketika lingkungan berubah menjadi lebih baik dan memungkinkan, sporangium yang diploid kemudian membelah secara meiosis dan menjadi inti yang haploid.
Zygomycota berkembangbiak dengan dua cara yaitu aseksual (secara vegetatif) dan seksual (secara generatif). Perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan cara menghasilkan spora. Sedangkan perkembangbiakan seksual dengan proses konjugasi antara dua hifa yaitu hifa jantan dan hifa betina.
Perkembangbiakan vegetatif diawali dengan ujung hifa yang membentuk gelembung sporangium yang kemudian akan menghasilkan spora. Spora kemudian akan melepaskan diri dan berhamburan atau berjatuhan di suatu tempat. Spora yang jatuh pada tempat yang cocok kemudian akan tumbuh menjadi hifa yang baru.
Hifa baru tumbuh dengan bercabang-cabang dan membentuk miselium. Kemudian, tubuh jamur akan berkembang, dimana tubuh jamur akan terdiri dari rhizoid, sporangium beserta sporangiofornya dan juga stolon.
Daur ulang reproduksi akan kembali terjadi dengan kembali dibentuknya spora baru oleh sporangium.
Perkembangbiakan secara generatif ini dilakukan dengan dua ujung hifa jantan dan betina yang bersentuhan. Kemudia kedua ujung hifa akan menggelembung dan menghasilkan gametangium yang memiliki banyak inti bersifat haploid.
Inti gametangium yang haploid akan melebur dan membentuk zigospora yang bersifat diploid. Kemudian zigospora akan berkecambah dan tumbuh menjadi sporangium.
Di dalam sporangium akan menghasilkan spora haploid melalui proses meiosis. Dari sinilah terbentuk spora yang kemudian bila jatuh di tempat yang sesuai akan menghasilkan hifa yang baru.