IPS

Agresivitas: Pengertian – Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Interaksi sosial dapat berupa pengutaraan pendapat, pengekspresian suatu hal, dan juga respon seorang individu terhadap lingkungan sekitarnya. Adapun beberapa kondisi sosial yang dapat direspon secara sewajarnya, ataupun dapat direspon secara berlebihan. Semua hal itu tergantung pada tingkat emosional seorang individu saja.

Salah satu bentuk sikap yang sangat dipengaruhi oleh tingkat emosional seseorang adalah sikap agresivitas. Tentunya istilah ini tidak asing lagi bagi sebagian orang. Namun, tak jarang masih ada yang bingung mengenai apa sih agresivitas itu. Gambarannya, agresivitas merupakan suatu respon atau tindakan yang erat hubungannya dengan bentuk perlawanan.

Untuk mengetahui lebih detail penjelasanya mengenai agresivitas. Berikut merupakan pemaparannya.

Pengertian Agresivitas

Pengertian Secara Umum

Secara umum, agresivitas merupakan suatu bentuk perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial. Ketidakditerimaan ini dilatarbelakangi karena adanya unsur kekerasan, menyakiti, melukai dan merusak segala sesuatu yang ada di sekitar. Agresivitas ini dapat terjadi karena seorang individu yang tidak dapat mengontrol atau mengendalikan emosinya dengan baik.

Sehingga semua perasaan emosional seperti kecewa, marah, sedih itu terluapkan secara tak terkendali. Yang mana tentunya sangat merugikan orang orang yang ada disekitarnya. Bahkan tak jarang tidakan agresivitas seperti dapat melukai seseorang, baik secara psikis atau secara fisik. Hal itu dikarenakan sikap agresivitas ini dapat tertuangkan secara verbal atau secara fisik.

Oleh karenanya, agresivitas ini dianggap sebagai perilaku yang kurang dapat ditoleransi akibatnya. Selain itu, semua kerusakan, kekerasan, kecaman dan lain sebagainya ini dilakukan secara sadar, bukan tidak sadar. Sehingga hal itulah yang menyebabkan semua akibatnya tidak dapat ditoleran.

Lagi lagi, sikap seperti ini sangatlah dipengaruhi oleh kecerdasan seorang individu dalam mengendalikan dan mengelola emosinya secara baik.

Pengertian Menurut Para Ahli

Untuk menambah pengetahuan kita mengenai agresivitas ini. Berikut terdapat beberapa pendapat para ahli dan sumber terpercaya lainnya mengenai pengertian dari agresivitas.

  • Menurut Coccaro dan Murphy (1990), agresivitas adalah sebuah perilaku yang berhubungan, dari mengamuk hingga melakukan tindakan kejahatan, termasuk marah, permusuhan, gampang marah dan impulsif. 
  • Menurut Harding (2006), agresivitas adalah sebuah serangan, tindakan yang merugikan, aktivitas yang tidak sopan, permusuhan atau sikap mental yang dapat merusak.
  • Menurut Kiswarawati (1992), agresivitas adalah tingkah laku individu yang ditunjukkan untuk melukai atau mencelakakan individu yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut.
  • Menurut Brigham (1991), agresivitas adalah tingkah laku yang bertujuan untuk menyakiti orang yang tidak ingin disakiti, baik secara fisik maupun psikologis. 
  • Menurut Dayakisni dan Hudaniah (2006), agresivitas adalah suatu serangan yang dilakukan oleh organisme lain, obyek lain, atau bahkan pada dirinya sendiri.

Ciri-ciri Agresivitas

Adapun beberapa karakteristik yang dapat memaparkan mengenai makna dari agresivitas. Karakteristik tersebut tentunya akan mempemudah kita untuk mengklasifikasikan tindakan yang berkaitan dengan agresiviats.

  • Bertindak tanpa memikirkan perasaan orang lain dan seringkali menyinggungnya.
  • Emosinya lebih mudah terpancing bahkan oleh hal hal yang cenderung sepele.
  • Melakukan serangan, kekerasan, serta intimidasi tanpa melakukan pemikiran dan pertimbangan lebih dulu.
  • Tidak mau mendengarkan penjelasan lebih lanjut.
  • Cenderung berpikir jangka pendeknya saja.
  • Lebih mudah menyerang orang lain atas dasar perbedaan yang ada.
  • Menutup diri dari berbagai macam masukan, kritik dan juga saran.
  • Bersikap seolah olah dirinya yang paling tersakiti.
  • Tidak dapat menutupi kemarahan dan kondisi emosionalnya.
  • Berbicara dengan menggunakan intonasi tinggi.

Faktor yang Mempengaruhi Agresivitas

Meledaknya emosi seseorang tidak mungkin timbul tanpa sebab begitu saja. Seperti yang telah dipaparkan oleh Baron dan Branscome, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap agresivitas ini muncul dan tidak terkendalikan lagi.

Berikut merupakan faktor yang mempengaruhi agresivitas.

  • Faktor sosial, tindakan agresivitas yang dipengaruhi oleh faktor sosial ini baisanya erat dengan timbulnya rasa frustasi, disepelekan, serta dikucilkan. Tindakan yang membuat emosi tidak terkendali ini juga dapat disebabkan karena adanya tindakan provokasi yang berasal dari orang orang terdekatnya.
  • Faktor Budaya, agresivitas apabila ditinjau dari faktor budaya seringkali dipengaruhi oleh adat serta norma yang ada. Yang mana secara tidak langsung membuat seorang individu merasa terkekang dan juga tertekan. Selain itu, kecemburuan terhadap lawan jenis juga termasuk kedalam faktor budaya yan menyebabkan agresivitas.
  • Faktor pribadi, tindakan agresivitas ini pada dasarnya tergantung dengan diri sendiri atau pribadi perindividu. Tentunya erat kaitanya dengan ketidakmampuan dalam mengendalika emosi, ataupun terdapat beberapa kelainan yang sangat mempengaruhi kondisi mental dan juga emosi seseorang.
  • Faktor situasi, lingkungan dan teman sepergaulan juga turut andil dalam membentuk karakter individu bertindak agresif seperti ini.

Adapun beberapa faktor lain yang mempengaruhi tindakan agresivitas seseorang. Faktor faktor yang mempengaruhi ini dipaparkan leh Dayakisni dan Hudaniyah.

  • Provokasi, seseorang yang tidak dapat mengendalikan emosinya dengan baik, cenderung sangat mudah dipancing emosinya. Apalagi, jika diprovokasi oleh pihak tertentu, tentunya mereka tidak memikirkan kembali apa dampak dan akibat yang ditimbulkan dari meledaknya emosi mereka itu.
  • Deindividuasi, tindakan agresivitas ini lebih disebabkan karena keleluasan seseorang dalam bertindak serta berperilaku secara bebas. Sehingga mereka dapat bertindak agresif tanpa pengendalian emosi.
  • Kekuasaan dan kepatuhan, seseorang yang memiliki kekuasaan yang tinggi seringkali dipandang sebagai seseorang yang dapat berlaku sesukanya. Hal itu tentunya mendukung seorang individu yang dasarnya sudah memiliki sifat agresif kepada sesamanya.
  • Pengaruh obat obatan terlarang, seseorang yang bertindak agresif juga sangat sering dikaitkan dengan individu yang sering memakai obat obatan terlarang. Hal ini disebabkan karena pengaruh dari obat obatan terlarang serta minuman keras dapat mempengaruhi ketidakstabilan emosi seseorang.

Aspek-aspek Agresivitas

Adapun beberapa aspek penting yang ada dalam tindakan agresivitas yang sangat perlu kita ketahui.

  • Bentuk agresivitas (fisik dan verbal)
    Tindakan agresivitas pada nyatanya juga dibedakan menjadi dua jenis, secara verbal dan juga secara fisik. Bentuk agresivitas yang seringkali diluapkan untuk individu yang tidak saling mengenal biasanya hanya sekedar ujaran verbal dan itupun tidak dilakukan secara langsung. Namun, hal itu juga bergantung dengan konteks dari permasalahannya dulu.
  • Arah pelampiasannya
    Ada banyak cara yang dilakukan individu untuk dapat meluapkan perasaannya atau meluapkan emosinya. Salah satunya dengan tindakan agresivitas ini. Apabila permasalahan yang timbul sudah tidak dapat ditoleran lagi, mungkin bentuk pelampiasannya dilakukan secara langsung tanpa memperhatikan kembali kondisi yang ada dan tempat yang ada.
  • Cara mengedalikan diri
    Tindakan agresivitas ini sebenarnya dapat dikendalikan dengan baik, apabila tiap tiap individu memiliki kecerdasan dalam mengelola emosinya dengan baik. Sehingga ia dapat mempertimbangkan apakah tindakan atau perbuatan yang dilakukannya baik atau tidak dan berbagai macam efek yang ditimbulkannya. Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat emosional yang cenderung tidak stabil, akan sangat mudah sekali terpancing. Walaupun masalahnya masalah kecil sekalipun.
  • Arah agresi
    Arah agresi ini sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu intrapunitif dan juga ekstrapunitif. Arah agresi ini erat kaitannya dengan tindakan yang digunakan untuk mengalihkan segala amarah dan emosional yang ingin diluapkan kepada diri sendiri. Oleh karenanya seringkali kita temui orang orang yang memiliki kecenderungan untuk menyalahkan dirinya sendiri.

Bentuk Agresivitas

Adapun bentuk bentuk pengelompokan dari tindakan agresivitas ini. Pengelompokan ini didasarkan pada bentuk melampiaskannya ataupun tindakan agresif yang dilakukan. Berikut merupakan bentuk bentuk agresifitas.

  • Agresif fisik, tindakan agresif ini lebih ditunjukan dengan melakukan kekerasan secara fisik kepada orang lain. Bahkan tak jarang juga menggunakan senjata tajam dan lain sebagainya untuk dapat melukai sasarannya.
  • Agresi verbal, tindakan agresi yang dilakukan dengan perantara verbal. Semua tindakan yang ditujukan untuk melukai orang lain ini dilakukan dengan menggunakan perantara verbal. Seringkali dengan kata atau kalimat yang bersifat ujaran kebencian, cemoohan dan hujatan.
  • Kemarahan perasaan yang tidak dapat dilampiaskan terhadap orang lain. Seringkali individu yang mengalaminya hanya dapat memendamnya sendiri.
  • Kebencian, kecenderungan sikap sikap negatif yang didasarkan pada penilaian seorang individu terhadap individu lainnya.

Adapun beberapa bentuk dari agresivitas fisik dan juga verbal yang telah dipaparkan oleh Kiswarawati. Berikut kedelapan jenis agresivitas itu.

  • Agresi fisik aktif langsung, tindakan agresi yang dilakukan oleh kelompok atau individu tertentu dengan melakukan kontak fisik secara langsung.
  • Agresi fisik pasif langsung, tindakan agresi yang akan dilakukan dengan menggunakan kekerasan, namun tanpa melakukan kontak fisik secara langsung dengan targetnya.
  • Agresi fisik aktif tidak langsung, tindak kekerasan yang dilakukan oleh suatu kelompok atau individu tanpa berhadapan langsung dengan sang target.
  • Agresi fisik pasif tidak langsung, tindak kekerasan yang dilakukan tanpa berhadapan langsung dengan targetnta dan tanpa melakukan kontak fisik sama sekali.
  • Agresi verbal aktif langsung, tindakan agresi verbal yang dilakukan secara langsung oleh kelompok atau individu dengan berhadapan secara langsung.
  • Agresi verbal pasif langsung, tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok secara langsung tanpa melakukan kontak fisik.
  • Agresi verbal aktif tidak langsung, tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok tanpa berhadapan secara langsung.
  • Agresi verbal pasif tidak langsung, tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tidak berhadapan secara langsung dan tanpa melakukan kontak fisik sama sekali.

Contoh Tindakan Agresivitas

Salah satu contoh tindakan agresivitas adalah adanya tindakan bullying. Tindakan bullying ini dapat dilakukan dengan adanya indikasi keinginan untuk dipandang lebih tinggi dan lebih baik dari yang lainnya.

Cara Mengendalikan Agresivitas

Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi kita agar tidak bertindak agresif atau merugikan kepentingan lainnya.

  • Katarsis, tindakan mengendalikan emosional dan ketegangan yang terjadi berdasarkan dengan pengalaman yang pernah dialaminya. Sehingga dia lebih dapat mengerti dirinya sendiri, dalam hal pengendalian emosi ini.
  • Sublimasi, pengalihan tindakan agresivitas atau kemarahan ke hal hal yang berkaitan dengan hobinya atau aktivitas lainnya yang lebih disukainya.
  • Supresi, tindakan individu yang lebih memilih untuk memendam semua emosi dan amarah yang dirasakannya sendiri. Individu semacam ini seringkali tidak berani untuk meluapkan emosinya karena tidak ingin merugikan kepentingan orang orang yang ada disekitarnya.