Iris mata seseorang bisa berbeda-beda warnanya. Coba saja perhatikan iris mata orang Indonesia cerderung berwarna hitam atau coklat gelap. Sementara iris mata orang di benua Eropa atau Amerika cenderung berwarna lebih terang, seperti biru, abu-abu atau coklat teranh. Lantas, bagaima hal itu bisa terjadi?
Warna iris mata manusia ditentukan oleh sel melanosit. Tak hanya warna iris, sel melanosit jugalah yang bertanggung jawab atas warna kulit dan warna rambut.
Sel melanosit sendiri terdiri atas dua pigmen warna, yaitu eumelanin yang menghasilkan warna cokelat dan pheomelanin yang menghasilkan warna merah.
Semakin banyak jumlah eumelanin pada iris seseorang, maka semakin hitam warna iris. Sebaliknya, semakin banyak jumlah pheomelanin, maka akan semakin terang warna iris.
Uniknya, warna iris mata yang terang memiliki lebih banyak variasi warna, seperti biru, hijau, abu-abu, dan lain sebagainya. Sangat berbeda dengan iris berwarna gelap yang minim variasi warnanya.
Iris mata yang berwarna terang misalnya biru, terjadi karena penumpukan sel melanosit di belakang iris. Hal tersebut membuat cahaya yang diterima iris mengenai serat-serat sel stromal di dalam mata lalu dipantulkan kembali, sehingga memberikan kesan warna biru.
Bila warna iris terang terjadi karena penumpukan sel melanosit di belakang iris, maka lain halnya dengan iris berwarna gelap. Pada iris berwarna gelap, sel melanosit menumpuk di lapisan terdepan iris dan menyerap cahaya.
Selain karena posisi penumpukan sel melanosit, seperti yang sudah dipaparkan di awal, warna iris sangat dipengaruhi oleh jumlah pigmen pada mata.
Misalnya, orang-orang yang beriris mata hijau memiliki lebih sedikit pigmen sel melanosit dibandingkan orang yang beriris mata cokelat, namun lebih banyak daripada orang beriris mata biru.
Di dunia, presentase pemilik warna iris mata gelap mencapai 55% dari populasi. Dan iris berwarna hijau menjadi yang paling langka, dengan hanya memiliki presentase 2% dari populasi dunia, dan sisanya adalah pemilik iris mata dengan warna lainnya.