Kelenjar Pineal: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam tubuh manusia terdapat berbagai sistem hormon atau kelenjar yang berfungsi menghasilkan berbagai jenis hormon dengan fungsinya masing-masing. Diantara sistem kelenjar yang memiliki pengaruh penting bagi tubuh manusia adalah kelenjar pineal.

Pada kesempatan kali ini, akan dibahas lebih jauh mengenai apa itu kelenjar pineal, ciri-ciri, fungsi, dan juga cara kerjanya.

Apa itu Kelenjar Pineal?

Kelenjar Pineal

Kelenjar Pineal atau Pineal Gland adalah kelenjar yang terletak di dekat pusat otak (bagian tengah otak). Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang memproduksi melatonin dan juga turunannya, serotonin. Hormon pineal memiliki fungsi penting untuk mengatur siklus tidur manusia.

Kelenjar pineal merupakan bagian dari epithalamus. Letak kelenjar ini adalah di bagian rosto dorsal dengan superior colliculus di belakang bawa stria medullaris. Selain pada manusia, kelenjar pineal juga ditemukan pada hewan vertebrata lainnya, yaitu pada lapisan germinal embrio vertebrata (lapisan ektoderm).

Rene Descrates, seorang ahli filsafat, fisiologi, dan matematika berkebangsaan Perancis menganggap kelenjar pineal sebagai pusat dari jiwa manusia. Ada pula yang menyebutkan kelenjar pineal sejatinya adalah “mata ketiga” yang ada pada manusia sejak dia lahir.

Ciri-ciri Kelenjar Pineal

Ciri-ciri yang nampak dari kelenjar pineal adalah:

  • Berbentuk seperti pohon cemara atau biji pinus kecil
  • Berukuran sekitar 5 hingga 8 mm
  • Berwarna abu-abu kemerahan
  • Terletak di otak bagian tengah atau pusat.
  • Pada masa anak-anak, kelenjar pineal mencapai ukuran terbesar dan akan menyusut seiring bertambahnya usia.

Fungsi Kelenjar Pineal

Meski berukuran sangat kecil, kelenjar pineal memiliki sejumlah fungsi penting bagi aktivitas tubuh manusia. Diantaranya adalah:

1. Menyokong kerja sel saraf

Sel-sel pinealosit yang membentuk kelenjar pineal mampu menghasilkan hormon melatonin dan juga sel glial yang mempunyai fungsi untuk mendukung kinerja sel saraf, diantaranya adalah:

  • Mengatur pigmentasi kulit
  • Berhubungan dengan sel-sel sensitif cahaya
  • Berhubungan dengan saraf penglihatan
  • Mengatur suhu tubuh sesuai dengan lingkungannya

2. Mengatur irama sikardian

Hormon melatonin yang diproduksi oleh kelenjar pineal berfungsi dalam mengatur irama sikardian atau jam biologis tubuh. Jam biologis ini bertugas memberi sinyal pada tubuh kapan merasa lelah, mengantuk, terjaga atau bangun dalam waktu yang sama setiap hari.

3. Mengatur siklus Haid

Hormon melatonin juga berperan dalam mengatur masa ovulasi yang akan mempengaruhi siklus haid atau menstruasi pada wanita. Oleh karenanya, gangguan pada produksi hormon melatonin akan berdampak pada gangguan siklus haid.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Beberapa studi menemukan adanya hubungan antara hormon melatonin yang dihasilkan oleh kelenjar pineal dengan kinerja jantung dan pembuluh darah. Hal ini nampak dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh positif  hormon melatonin, baik yang diproduksi secara alami oleh kelenjar pineal maupun dari suplemen, terhadap pemulihan penyakit kardiovaskuler.

Meski masih membutuhkan penelitian lanjutan, akan tetapi kemungkinan ini tentu bisa menjad harapan bagus bagi para penderita penyakit kardiovaskuler.

Cara Kerja Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal bekerja seiring dengan kerja kelenjar hipotalamus. Kelenjar ini terdiri atas sel-sel yang peka terhadap cahaya, sehingga pengeluaran hormon melatonin yang dihasilkannya adalah tergantung pada jumlah cahaya yang diterimanya.

Berikut adalah penjelasan dari cara kerja kelenjar pineal berdasarkan aktivitasnya:

  • Ketika waktu tidur
    Terkait dengan ritme tidur manusia, kinerja kelenjar pineal berhubungan dengan waktu siang dan malam. Di malam hari, hormon melantonin yang dihasilkan oleh hormon pineal akan bekerja lebih lama dibandingkan saat siang hari. Secara umum, tingkat produksi hormon melatonin mencapai puncaknya pada pukul 11 malam hingga pukul 2 dini hari dan akan menurun ketika menjelang pagi. Adapun panjangnya waktu tersebut berbeda-beda pada tiap orang tergantung dengan jam biologisnya masing-masing.
  • Terkait aktivitas seksual
    Cara kerja hormon melatonin terkait aktivitas seksual manusia berbeda-beda tergantung pada tingkatan umurnya. Ketika masih di usia anak-anak, kelenjar pineal dan tymus berada pada kondisi aktif. Hal tersebut akan menghambar perkembangan seksual. Kemudian pada saat memasuki masa pubertas, perlahan kerja kelenjar pineal akan mengalami penyusutan sehingga perkembangan seksualpun meningkat.
  • Terkait “Mata Ketiga” dan aktivitas rohani
    Yang dimaksud dengan aktvitas mata ketiga adala terkait dengan dengan pencerahan, konsentrasi, imajinasi, dan intuisi. Kelenjar pineal diketahui bisa memancarkan N-dimethyltryptamine (DMT) yang menghubungkan alam nyata dan tak nyata dengan membentuk pola resonansi. Ketika kelenjar pineal melepaskan DMT akan terjadi proses bioelektrik dan biokimia. Hal  ini tidak selalu bisa terjadi pada seseorang, akan tetaapi tergantung dengan aktivitas dan lingkungannya.

Cara Mengaktifkan Kelenjar Pineal

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengaktifkan kelenjar pineal, diantaranya yaitu:

  • Dengan melakukan serangkaian aktivitas yang berpusat pada ketenangan pikiran, seperti relaksasi dan meditasi.
  • Berolahraga yoga juga bisa dilakukan untuk mengaktifkan kelenjar dalam tubuh, terutama kelenjar pineal dan kelenjar pituitari
  • Mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan kadar melatonin, seperti susu dan bahan makanan lain yang kaya vitamin B6.

Kesimpulan Pembahasan

Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah:

  • Kelenjar pineal yang terletak di otak bagian tengah memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia
  • Diantara peranannya adalah terkait dengan pengaturan irama sikardian atau jam biologis manusia, aktivitas seksual, dan juga berhubungan dengan rohani atau mata ketiga.
  • Diantara cara untuk mengaktifkan kelenjar pineal adalah dengan meditasi, relaksasi, yoga, dan mengkonsumsi makanan tertetu seperti susu dan yang mengandung vitamin B6.
fbWhatsappTwitterLinkedIn