Daftar isi
Alzheimer adalah penyakit otak yang ditandai dengan penurunan memori, bahasa, pemecahan masalah dan keterampilan kognitif lainnya yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Penurunan ini terjadi karena sel-sel saraf (neuron) di bagian otak yang terlibat dalam fungsi kognitif tidak berfungsi normal lagi.
Penyakit alzheimer merupakan penyebab utama demensia yaitu hilangnya ingatan yang muncul bersama dengan gejala gangguan perilaku maupun psikologis.
Gejala penyakit alzheimer bervariasi pada tiap individu, gejala awal yang umum muncul adalah kemampuan mengingat informasi baru menurun. Berikut adalah gejala umum alzheimer:
Penyakit alzheimer diduga terjadi karena penumpukan protein beta amyloid yang menyebabkan plak pada jaringan otak, plak tersebut dapat menstimulasi kematian sel saraf. Berikut adalah beberapa penyebab penyakit alzheimer :
1. Usia
Faktor risiko terbesar penyakit alzheimer adalah usia. Penyakit
alzheimer rentan diidap oleh orang yang telah berusia diatas 65 tahun.
2. Riwayat keturunan atau genetik keluarga
Orang dengan keturunan penyakit alzheimer lebih berisiko dibandingkan
dengan orang yang tidak memiliki kasus alzheimer pada keluarganya.
3. Traumatic Brain Injury (TBI)
Orang yang memiliki riwayat cedera kepala berat akan mengalami trauma
cedera otak sedang hingga berat dan berisiko 2 kali lipat mengalami peningkatan penyakit alzheimer.
4. Faktor lain
Menurut penelitian, perokok, penderita hipertensi, kolesterol tinggi dan diabetes memiliki peningkatan risiko penyakit alzheimer.
Penyakit alzheimer hingga saat ini belum ditemukan perawatan ataupun obat-obatan yang mampu menyembuhkan penyakitnya tetapi dapat diberikan terapi pengobatan berupa terapi farmakologis dan non-farmakologis.
1. Terapi Farmakologis
Terapi dilakukan dengan memberikan obat untuk memperlambat atau menghentikan kerusakan neuron (saraf) sehingga tidak berakibat fatal.
Jenis obat-obatan yang biasanya diresepkan oleh dokter adalah rivastigmine, galantamine, donepezil dan memantine.
2. Terapi Non-Farmakologis
Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan melakukan aktivitas keseharian seperti berolahraga dan kegiatan kreatif lainnya. Selain itu dilakukan pendekatan emosional untuk mengurangi tingkat depresi pasien.
Berikut beberapa cara supaya terhindar dari risiko penyakit alzheimer: