Daftar isi
Kali ini kita akan membahas mengenai angin monsun, berikut pembahasannya
Angin monsun merupakan hasil dari perbedaan termal antara benua dan samudera. Angin monsun adalah angin yang bergerak dalam skala regional atau dalam cakupan benua.
Angin monsun berasal dari bahasa Arab yakni “mausim” yang artinya musim. Angin monsun ini juga dikenal sebagai angin musim.
Pada musim panas, benua mendapatkan pemanasan lebih daripada samudera. Pemanasan di benua menyebabkan tekanan udara di benua menurun dan tekanan angin di samudera meningkat. Angin bergerak dari tekanan yang tinggi ke tekanan rendah, sehingga angin bergerak dari lautan atau samudera menuju daratan.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, angin monsun terjadi karena adanya gerak semu matahari sepanjang tahun. Gerak semu matahari menyebabkan adanya perbedaan suhu dan tekanan udara yang cukup signifikan antara benua Asia dan Australia secara bergantian.
Angin ini terjadi karena adanya dua benua yang berada di belahan bumi utara dan selatan yang diantaranya terdapat samudera. Benua Asia yang terletak di belahan bumi utara dan benua Australia di belahan bumi selatan, diantara kedua benua tersebut terdapat Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Angin monsun terjadi karena daratan mendapat panas lebih daripada lautan, sehingga menyebabkan suhu udara di daratan yang lebih panas akan berkembang naik dan menciptakan tekanan rendah.
Daerah yang bertekanan rendah akan menerima angin dari daerah yang bertekanan tinggi. Untuk lebih jelasnya, dijelaskan pada bagian jenis-jenis angin monsun.
Ada dua jenis angin monsun yang berdampak ke wilayah Indonesia, yaitu:
Angin monsun barat terjadi pada bulan Oktober hingga bulan April. Angin ini terjadi pada saat belahan bumi utara, khususnya benua Asia mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi selatan, yakni benua Australia mengalami musim panas.
Benua Australia yang mengalami musim panas memiliki tekanan udara yang tinggi daripada benua Asia sehingga angin bertiup dari benua Asia ke benua Australia melewati Indonesia.
Karena adanya efek gaya coriolis, angin yang menuju ekuator akan dibelokkan ke kiri
Angin monsun timur merupakan kebalikan dari angin monsun barat. Angin monsun timur terjadi pada bulan April hingga bulan Oktober. Pada rentang bulan tersebut, matahari berada di belahan bumi utara.
Benua Asia mengalami musim panas dan benua Australia mengalami musim dingin. Tekanan udara di benua Asia lebih rendah daripada benua Australia sehingga angin bertiup dari arah benua Australia menuju Asia.
Efek coriolis yang terdapat pada zona khatulistiwa menyebabkan angin dibelokkan ke arah kanan.