Angket Tertutup: Pengertian – Sifat dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Angket merupakan salah satu instrumen dari pengumpulan data baik kualitatif dan kuantitatif. Angket berdasarkan bentuknya terbagi menjadi 2, yaitu jenis angket terbuka dan tertutup.

Pengertian Angket Tertutup

Angket tertutup adalah sebuah angket atau kuesioner dengan penyajian pertanyaan dan pilihan jawaban yang dibatasi, sehingga responden tidak bisa leluasa memberikan jawaban sesuai yang mereka pikirkan.

Angket tertutup adalah penggunaannya digunakan untuk meneliti kepribadian tipe A (misalnya, Friedman & Rosenman, 1974), dan juga untuk menilai peristiwa kehidupan yang dapat menyebabkan stres (Holmes & Rahe, 1967), dan juga tentang keterikatan (Fraley, Waller, & Brennan, 2000).

Sifat Angket Tertutup

Angket tertutup bersifat membatasi. Yang dimaksud membatasi disini adalah membatasi pilihan jawaban kepada responden, jadi menyebabkan jawaban responden terbatas dan tidak membuat berkembang.

Karena peneliti tidak memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan luas sesuai pemikiran dan pendapatnya. Responden atau informan hanya diperkenankan memilih jawaban yang tertera pada setiap pertanyaan. Kuesioner jenis tertutup digunakan pada permasalah penelitian yang sudah jelas diketahui permasalahannya.

Dalam pemilihan bahasa juga tak kalah penting, karena bertujuan untuk menghemat waktu dalam penelitian.

Contoh Angket Tertutup

1. Apakah literasi yang tersedia di dalam perpustakaan cukup untuk memenuhi kebutuhan belajar Anda ?

Jawaban :

a. Ya
b. Tidak

2. Apakah metode pembelajaran daring baik bagi para pelajar ?

a. Ya
b. Tidak

3. Apakah Saudara sudah menikah?

a. Belum Menikah
b. Sudah Menikah

Kelebihan dan Kekurangan Angket Tertutup

Kelebihan Angket Tertutup

  • Ekonomis: singkat, padat, jelas. Jumlah halaman minimal, biaya fotokopi pun berkurang. Sehingga jika diperlukan, ukuran sampel yang besar bisa saja diperoleh.
  • Olah datanya mudah. Responden memberikan informasi yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi data kuantitatif (misalnya, hitung jumlah jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’). Tidak perlu lagi kategorisasi jawaban.
  • Jawaban terstandarisasi. Semua responden ditanyai pertanyaan yang sama persis dalam urutan yang sama. Ini berarti kuesioner dapat direplikasi dengan mudah untuk meningkatkan reliabilitas.

Kekurangan Kuesioner Tertutup

Kurang detail. Karena jawabannya pasti sama/tetap, sudah dipilihkan dari peneliti. Bisa saja ada responden yang memiliki pandangan lain, karena tidak ada pilihan yasudah pilih apa adanya saja.

fbWhatsappTwitterLinkedIn