Geografi

Batu Basal: Pengertian – Ciri dan Manfaatnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada tiga macam jenis batuan pada permukaan bumi yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

Batuan beku terbentuk dari magma dan lava yang membeku. Ada beberapa jenis batuan beku yang dikategorikan berdasarkan tempat terbentuknya dan berdasarkan kandungan di dalamnya.

Beberapa batu yang tergolong batuan beku antara lain batu granit, batu basal, batu apung dan batu obsidian. Kali ini kita akan membahas tentang batu basal.

Apa itu Batu Basal?

Batu basalt adalah salah satu batuan beku yang terbentuk dari mineral piroksen dan plagioklas. Batu basalt juga disebut batuan beku ekstrusif atau dari aliran lava.

Menurut para ahli, batuan basalt adalah batuan yang memiliki kandungan kuarsa sebesar 20%, mineral felspar 65% dan feldspathoid kurang dari 10%. Batu basalt terbentuk pada permukaan bumi yang bersifat basa.

Batu basalt adalah jenis batu yang paling banyak berada di wilayah cekungan laut.

Terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan berlubang-lubang

Proses Pembentukan Batu Basal

Pembentukan batu basalt sebagian besar terjadi pada lingkungan berikut :

  • Batas divergen oceanik
  • Oceanik hotspot
  • Hotspot di bawah kerak benua.

Pada umumnya proses pembentukan batu basalt melalui tahap berikut :

  • Tahap paling awal adalah magma yang membawa bermacam-mcam material batuan dan bergerak menuju ke permukaan bumi.
  • Gas yang berasal dari dalam bumi turut memberi tekanan pada magma sehingga menembus kerak bumi. Proses ini disebut erupsi yang menimbulkan letusan gunung berapi
  • Akibat erupsi tersebut, material magma ada yang terlontar ke daratan dan lautan. Magma yang membentuk batu basalt berada di bawah permukaan air (sungai, danau dan laut)
  • Magma yang telah sampai di permukaan bumi akan mengalami proses pembekuan secara cepat, disertai lepasnya karbondioksida pada magma.
  • Magma yang telah mengalami pembekuan tersebut akan menjadi batuan beku (batu basalt)

Ciri-ciri Batu Basal

Batu basalt memiliki warna yang gelap cenderung hitam dan memiliki butiran halus yang terdiri dari kristal-kristal yang berukuran sangat kecil. Memiliki permukaan yang keras dan padat.

Batu basalt memiliki tekstur yang terdiri dari mineral piroksin, amfibol, plagioklas dan gelas vulkanis. Mineral gelas vulkanis hanya ditemukan pada batu basalt.

Manfaat Batu Basal

Sifat batu basalt yang padat dimanfaatkan menjadi bahan konstruksi bangunan.

  • Dijadikan agregat bangunan
    Batu basalt dihancurkan dan digunakan sebagai pondasi bangunan, pondasi landasan pesawat, jalan raya dan rel kereta api.
  • Dijadikan ornamen bangunan
    Batu basalt juga dijadikan ornamen bangunan contohnya dijadikan ubin, monumen atau tugu.

Jenis Batu Basal

Berdasarkan komposisi kimia pada batu basalt, Jenis batu ini digolongkan menjadi dua jenis yaitu:

Batu Basal Alkali

Memiliki kandungan Na2O dan K2O yang tinggi. Basalt alkali memiliki kandungan titanium augit, fenorkis olivin, oksida besi, nephelin dan plagioklas-Ca.

Batu basalt jenis alkali banyak ditemukan di daerah kerak benua dan pulau-pulau oceanik.

Batu Basal Tholeitik

Batu basalt ini memiliki kandungan Na2O dan K2O yang lebih rendah dibandinkan batu basalt alkali.

Memiliki sifat oversaturated dengan kandungan pigeonit, augit subklasik dan interstitial glass.

Batu basalt tholeitik adalah magma esktrusi yang memiliki ukuran besar.

Volume magma yang besar membentuk plato pada kerak benua. Batu basalt tholeitik juga ditemukan di lantai samudra.