Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat akan saling berinteraksi satu sama lain yang biasanya disebut dengan interaksi sosial. Di dalam proses interaksi, kamu akan menemukan adanya perbedaan di dalam tiap individu atau kelompok.
Perbedaan-perbedaan inilah yang kemudian akan menimbulkan kesenjangan satu sama lain. Kesenjangan, ketimpangan atau perbedaan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat biasa disebut dengan kesenjangan sosial.
Kesenjangan sosial merupakan kondisi yang tidak seimbang yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat, baik kehidupan secara individu maupun kehidupan kelompok. Ketidakseimbangan ini terjadi karena adanya perbedaan yang dimiliki atau didapatkan, sehingga menimbulkan rasa ketidakadilan.
Perbedaan ini biasanya berkaitan dengan sesuatu yang dianggap penting seperti keuangan, pendapatan, posisi, dan lain sebagainya.
Menurut Chambers, seorang ilmuwan sosial mengatakan bahwa kesenjangan sosial adalah semua gejala yang terjadi di seluruh lapisan masyarakat. Gejala ini muncul karena adanya perbedaan dalam hal ekonomi atau keuangan antara masyarakat yang berada dalam watu wilayah yang sama.
Sedangkan kesenjangan sosial dalam arti KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ialah ketidakseimbangan, perbedaan, dan menjadi jurang pemisah antara individu dengan individu, individu kelompok maupun kelompok dengan kelompok dalam tatanan masyarakat.
Adanya perbedaan-perbedaan ini akan menimbulkan celah pemisah antara orang kaya dengan orang yang berada di bawahnya (orang miskin). Dalam kehidupan masyarakat, kesenjangan sosial terbagi menjadi beberapa bentuk. Adapun bentuk-bentuk dari kesenjangan sosial adalah sebagai berikut:
Ada empat macam dan bentuk kesenjangan sosial yang terdapat dalam masyarakat. Berikut ini penjelasan lengkap masing-masing bentuk kesenjangan sosial.
Kesenjangan sosial ekonomi antar kelompok masyarakat ini terjadi antara kelompok ekonomi yang lebih tinggi dengan kelompok di bawahnya. Pendapatan seseorang atau kelompok yang tidak sama mempengaruhi timbulnya kesenjangan sosial ekonomi antar masyarakat.
Kesenjangan sosial ekonomi ini terlihat dalam beberapa aspek mulai dari pembangunan yang tidak merata, pelayanan publik, kesehatan, pendidikan hingga permasalahan air bersih dan sanitasi.
Biasanya, kelompok-kelompok di wilayah perkotaan yang berada dalam kelas atau stratifikasi sosial tinggi akan menunjukkan bahwa mereka memiliki ekonomi yang baik. Mulai dari pakaian, kendaraan hingga sikap mereka kepada kelompok masyarakat lainnya.
Hal ini jelas menimbulkan rasa ketidakadilan sehingga muncul kesenjangan anar kelompok sosial dalam masyarakat ini. Jenis kelompok sosial dengan ekonomi tinggi, memiliki kehidupan yang lebih baik seperti keuangan dan pekerjaan sehingga akan mempengaruhi kehidupan yang mereka miliki.
Sedangkan kelompok sosial dengan ekonomi rendah biasanya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang menyebabkan tingginya bentuk ketimpangan sosial dan menjadi jurang pemisah antar kelompok-kelompok tersebut.
Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik harus didukung dengan berbagai faktor. Namun, faktor yang paling besar pengaruhnya adalah faktor pendidikan.
Pendidikan yang baik akan membangun sebuah masyarakat yang memiliki kemampuan untuk memajukan diri mereka sendiri juga lingkungan. Dengan pendidikan ini, seseorang dapat meningkatkan status sosial mereka dan membuat kehidupannya menjadi lebih sejahtera.
Akan tetapi, di Indonesia kesenjangan SDM masih tinggi dimana menunjukkan bukti bahwa pendidikan yang ada belum merata. Terlihat jelas pendidikan di desa atau wilayah-wilayah yang memiliki akses terbatas akan mendapatkan sistem pendidikan yang kurang berkualitas.
Berbeda dengan perkotaan, dimana pusat pendidikan berkualitas berkembang pesat. Perbedaan pendidikan ini akan mempengaruhi kualitas SDM masyarakat yang ada, sehingga seseorang yang memiliki kualitas SDM baik jelas akan memiliki kehidupan yang lebih baik daripada mereka yang memiliki kualitas SDM rendah.
Di antara desa dan kota terlihat jelas kesenjangan, ketimpangan atau perbedaan antara keduanya. Kesenjangan sosial antara desa dan kota ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor yang paling berpengaruh adalah kondisi geografis, dimana desa memiliki kondisi yang kurang menguntungkan jika dibanding dengan wilayah perkotaan.
Adanya kondisi geografis yang berbeda menyebabkan perbedaan yang cukup besar dalam hal mata pencaharian. Di desa, mayoritas mata pencaharian warga adalah petani atau pedagang.
Sebagai contoh di daerah pegunungan, masyarakat hanya dapat mengandalkan sumber daya alam yang ada seperti sawah atau perkebunan sehingga petani dan pedagang menjadi pilihan pekerjaan yang tersedia disana. Masyarakat desa menggantungkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari dari keuntungan yang diperoleh dari pekerjaannya.
Berbeda dengan wilayah perkotaan, dimana pembangunan terus-menerus digalakkan dengan memprioritaskan sektor industri. Berbagai jenis mata pencaharian di kota tersedia dengan kuota dan jumlah yang besar sehingga banyak warga desa yang memilih merantau ke kota untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Penghasilan bagi masyarakat yang berada di perkotaan jauh lebih banyak dibandingkan dengan penghasilan masyarakat desa. Adanya perbedaan dalam pekerjaan ini sangat mempengaruhi finansial atau keuangan masyarakat, yang mana menimbulkan kesenjangan sosial antara masyarakat desa dan kota.
Dalam suatu wilayah, kamu akan menemukan kesenjangan sosial antara satu wilayah dengan wilayah lain. Kesenjangan sosial ini bisa kamu temukan dalam beberapa wilayah pelosok yang jauh dari jangkauan orang. Di wilayah pelosok, kamu akan menemukan banyaknya keterbatasan seperti kesulitan air bersih, penerangan, pendidikan, hingga akses koneksi ke internet.
Mereka yang tinggal dalam subwilayah akan merasakan kesenjangan sosial yang sangat tinggi, dimana mereka tidak dapat merasakan kehidupan yang sama dengan wilayah lain. erbedaan antar wilayah dan subwilayah dikarenakan adanya pembangunan yang tidak merata yang diberikan oleh pemerintah.
Namun, pembangunan yang tidak merata ini dikarenakan beberapa hal yang seperti kondisi geografis, Sumber Daya Alam dan juga Sumber Daya Manusianya. Oleh sebab itu, wilayah dengan subwilayah juga akan menimbulkan kesenjangan sosial yang dirasakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai kesenjangan sosial yang ada dalam masyarakat. Kesenjangan sosial tidak akan terjadi apabila pendapatan yang didapatkan oleh masyarakat sama, sehingga tidak menimbulkan perbedaan.