Bidal: Pengertian, Jenis, dan Contohya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Bidal

Bidal merupakan salah satu jenis puisi lama yang berbentuk peribahasa dalam sastra Melayu lama, berisi mengenai sindiran, peringatan, nasihat, dan sejenisnya. Dapat dikatakan jika bidal adalah jenis peribahasa yang mempunyai arti lugas, rima dan irama, oleh karena itu bidal dapat digolongkan ke dalam jenis puisi.

Pengertian lain tentang bidal yakni sebuah kalimat singkat yang mengandung pengertian dalam bentuk kiasan. Bidal termasuk puisi sebab ini mengandung gerak lagu, lagu ataupun irama. Di dalam kesusastraan Melayu, bidal mengandung kiasan, sindiran, atau pengertian tertentu dan termasuk sastra tua.

Ciri-Ciri Bidal

Adapun ciri-ciri bidal yang membedakannya dengan puisi lama yang lain, antara lain:

  1. Bidal merupakan pengungkapan pikiran dan perasaan tidak langsung, namun menggunakan sindiran, ibarat, dan perbandingan.
  2. Umumnya berupa kalimat singkat yang mempunyai makna kiasan atau figuratif.
  3. Bidal bertujuan untuk menyanggah, menangkis, dan menyindir.

Jenis-Jenis Bidal

Jenis-jenis bidal dikelompokkan menjadi 2, yakni:

Berdasarkan Asal Kejadian

  1. Bidal dari lingkungan rumah tangga
    Contoh: Besar pasak daripada tiang (artinya: Besar pengeluaran daripada pendapatan).
  2. Bidal dari lingkungan petani
    Contoh: Pagar makan tanaman (artinya: Orang yang dipercaya menjaga sesuatu justru merusak hal yang dijaga).
  3. Bidal dari lingkungan nelayan
    Contoh: Ombak kecil jangan diabaikan (artinya: Hal-hal kecil jangan disepelekan).
  4. Bidal dari lingkungan guru dan ulama
    Contoh: Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi (Artinya: Apabila kita hanya setengah-setengah dalam melakukan pekerjaan, tentu tidak akan mencapai hasil yang memuaskan).
  5. Bidal dari lingkungan saudagar atau pedagang
    Contoh: Murah di mulut, mahal di timbangan (artinya: Mudah berjanji tetapi tidak mau menepati janji).

Berdasarkan Jenisnya

  • Pepatah

Kiasan yang tepat dan langsung untuk mematahkan perkataan orang sehingga lawan bicara tidak dapat berkilah.

  • Ungkapan

Sebuah kiasan pendek yang terdiri atas dua buah kata. Contoh: besar kepala (sombong).

  • Peribahasa

Segala macam bentuk atau cara berbahasa namun tidak dalam artian sebenarnya.

  • Ibarat

Perumpamaan yang lebih tegas daripada perumpamaan biasa sebab diberi penjelasan lebih lanjut.

  • Perumpamaan

Kalimat yang membandingkan kondisi sebenarnya dengan kondisi lain yang berada di alam. Diawali dengan kata bagai, seperti, umpama, bak, laksana, dan lainnya.

  • Tamsil

Kiasan yang bersajak dan berirama.

  • Pemeo

Kalimat pendek yang awalnya hanya diucapkan oleh seseorang saja. Namun pada sewaktu waktu dapat ditiru oleh orang banyak. Contoh: Maju terus pantang mundur.

  • Kata-kata Arif

Ucapan yang berupa kiasan dan mengandung kebijaksanaan. Contoh, sedia panyung sebelum hujan (berjaga-jaga dahulu sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan).

Contoh Bidal

  1. Adat diisi, lembaga dituang (artinya: Kita perlu melakukann aktivitas sesuai dengan adat dan kebiasaan yang ada).
  2. Angguk bukan geleng ia (artinya: Lain di mulut, lain pula yang berada di dalam hati).
  3. Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu (artinya: Tidak ada seorang pun yang dapat menebah isi hati seseorang).
  4. Esa hilang, dua terbilang (artinya: Berusaha terus mewujudkan impian hingga tercapai tanpa takut menghadapi kegagalan atau resiko).
  5. Gayung bersambut, kata berjawab (artinya: Tidak ada pesoalan yang tidak dapat dijawab oleh orang arif ataupun bijak).
  6. Dalam sudah keajukan, dangkal sudah keseberangan (artinya: Sudah mengetahui tujuan dari seseorang).
  7. Berjalan sampai ke batas, berlayar hingga ke pulau (artinya: Segala usaha atau pekerjaan harus dilakukan dengan bersungguh-sungguh hingga tuntas, jangan sampai terbengkalai.
  8. Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya (artinya: Besar pendapatan besar pula pengeluaran, kecil pendapatan kecil pula pengeluarannya).
  9. Ada ubi ada talas, ada budi ada balas (artinya: Setiap perbuatan baik pasti ada balasan kebaikannya dan setiap perbuatan jahat pasti ada balasannya juga).
  10. Cerdik tidak membuang kawan, gemuk tak membuang lemak. (artinya: Tidak hanya mengingat kepentingan diri sediri saja).
fbWhatsappTwitterLinkedIn