Daftar isi
Karya sastra dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian kata yang mengandung makna di dalamnya. Salah satu karya sastra yang cukup terkenal di Indonesia yakni gurindam.
Pengertian Gurindam
Kata gurindam berasal dari kata “Kamrimdam” yang memiliki arti perumpamaan dan asal mula.
Gurindam merupakan salah satu karya sastra kuno berbentuk puisi yang terdiri atas dua baris kalimat dan mempunyai rima atau sajak yang sama. Dalam satu gurindam terdapat lebih dari satu bait, di mana setiap bait terdiri dari dua baris per bait.
Baris pertama pada gurindam merupakan baris dari syarat, persoalan, masalah, ataupun perjanjian. Sedangkan baris kedua adalah jawaban atau hasil dari permasalahan yang terjadi pada baris pertama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gurindam merupakan sebuah bentuk karya sastra, berupa sajak dengan 1 baitnya terdapat 2 baris. Isinya adalah berupa petuah atau nasihat.
Pengertian gurindam menurut Raja Ali Haji yakni puisi yang terdiri dari dua baris saja dalam satu bait. Sedangkan menurut Sutan Takdir Alisjahbana gurindam merupakan sajak dua baris yang terbentuk dari kalimat majemuk.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, gurindam merupakan karya sastra yang berisi mengenai nasihat, petuah, atau pengingat yang dituangkan pada dua baris di dalam satu bait.
Ciri-Ciri Gurindam
Ada ciri-ciri khusus yang membedakan gurindam dengan karya sastra lainnya, antara lain:
- Gurindam hanya tersusun atas dua baris untuk setiap baitnya.
- Pada baris kedua di gurindam merupakan isinya.
- Terikat oleh rima untuk setiap baitnya.
- Di setiap baris memiliki sajak A-A, B-B, C- C, D-D dan seterusnya.
- Jumlah kata untuk setiap baris terdiri atas 10 hingga 14 kata.
- Setiap baris dari gurindam mempunyai keterkaitan sebab akibat.
- Isi gurindam sebagian besar dalam bentuk filosofi, saran, ataupun kata-kata mutiara.
- Arti atau isi gurindam terdapat pada baris kedua.
Perbedaan Dengan Pantun dan Syair
Perlu diketahui jika gurindam, pantun, dan syair termasuk ke dalam puisi lama. Puisi lama yakni suatu puisi yang terikat dengan aturan atau kaidah dalam penulisannya, seperti jumlah baris, rima, dan juga makna yang terkandung di dalamnya.
Sekilas gurindam mirip dengan pantun, namun keduanya memiliki perbedaan. Gurindam hanya terdiri dari dua baris dalam satu bait, sedangkan pantun terdapat empat baris untuk setiap bait.
Selain itu di dalam sebuah gurindam, kalimat larik atau baris saling berkaitan. Jika diteliti lebih lanjut, gurindam adalah kalimat majemuk utuh dengan hubungan sebab akibat.
Lalu apa saja perbedaan gurindam dengan pantun dan syair?
Berdasarkan Jumlah Baris
- Gurindam terdiri dari 2 baris.
- Pantun dan syair terdiri atas 4 baris.
Berdasarkan Jumlah Kata
- Gurindam tersusun atas 10 – 14 suku kata.
- Pantun terdiri dari 8 – 12 suku kata.
- Syair terdiri atas 8 – 14 suku kata.
Berdasarkan Pada Makna
- Gurindam mempunyai makna nilai-nilai kehidupan atau nilai-nilai moral.
- Pantun mempunyai makna nasihat atau teguran. Pada umumnya menggunakan kata jenaka atau menghibur.
- Syair mempunyai makna filosofi hidup, makna nasihat, ataupun kata-kata mutiara.
Berdasarkan Struktur
- Pada gurindam isi atau penyampaian maksud terdapat pada baris kedua termasuk jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian yang terdapat pada baris pertama.
- Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran saja, sedangkan untuk baris ketiga dan keempat adalah isinya.
- Pada syair, semua barisnya merupakan isi.
Berdasarkan Rima Pada Barisnya
- Gurindam mempunyai rima A-A, B-B, C-C dan seterusnya.
- Pantun memiliki rima A-B-A-B.
- Syair memiliki rima A-A-A-A.
Jenis-Jenis Gurindam
Jika dilihat dari barisnya, gurindam dibedakan menjadi gurindam berkait dan gurindam berangkai.
Gurindam Berkait
Gurindam berkait yakni gurindam di mana pada bait pertama berhubungan dengan bait berikutnya serta pada bait selanjutnya.
Contoh gurindam berkait
Sebelum berbicara berfikir dahulu
Agar tak tersinggung hati temanmu
Kalau kau berbicara semaumu
Tentu banyak yang membencimu
Barang siapa tidak mempunyai agama
Pastilah sesat hidupnya di dunia
Barang siapa hidupnya tidak ingin sesat di dunia dan akhirat
Maka segeralah cepat-cepat bertaubat sebelum terlambat
Gurindam Berangkai
Gurindam berangkai adalah salah satu bentuk gurindam yang mempunyai kata sama di setiap baris pertama baitnya.
Contoh gurindam berangkai
Temukan apa yang dimaksud sahabat
Temukan apa yang dimaksud maksiat
Janganlah menjadi orang yang memelas
Nanti kamu menjadi orang yang malas
Teknik Menulis Gurindam
Teknik atau cara menulis gurindam yang benar sebagai berikut:
- Menentukan ide yang akan disampaikan terlebih dahulu.
- Menata ide yang telah ditentukan.
- Memilih kosakata yang tepat.
- Membuat larik.
- Menata kembali kalimat atau larik.
- Menata gurindam agar terlihat lebih logis.
Contoh Gurindam
Contoh gurindam pendidikan
Barang siapa mencari ilmu
Maka carilah ke para guru
Barang siapa hendak bertanya
Maka tanyalah pada ahlinya
Jika berilmu janganlah angkuh
Nanti dirimu akan terjatuh
Jika belajar bersungguh-sungguh
Keberhasilan akan kau rengkuh
Jikalau engkau belajar kitab
Maka haruslah taati adab
Contoh Gurindam
Banyak harta sudah biasa
Banyak sedekah lebih luar biasa
Takut miskin saat sedekah
Buat hidup takkan pernah indah
Jangan takut ikut bersedekah
Takutlah jika menjadi serakah
Banyak harta bukan tujuan hidup
Karena tak dibawa saat mata tertutup
Barang siapa tinggalkan sholat
Maka menuntun ke perbuatan maksiat
Barang siapa melakukan perbuatan maksiat
Pasti akan mendapatkan siksa di akhirat
Jika bekerja tidak berhati lurus
Pikiran akan terus menjadi tergerus
Jika pikiran selalu tergerus
Pikiran tak karuan tubuh menjadi kurus