Daftar isi
Rakyat Inggris berduka, Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usianya yang ke 96 tahun pada tanggal 8 September 2022. Ratu Elizabeth telah memimpin Kerajaan Inggris selama 69 tahun, beliau adalah pemegang tahta terlama dalam sejarah Kerajaan Inggris. Ratu Elizabeth dinobatkan menjadi Ratu Inggris pada tanggal 2 Juni 1953, menggantikan ayahnya yaitu Raja Goerge VI.
Tahta Ratu Elizabeth II secara otomatis akan diwarisi oleh putra pertamanya yaitu Pangeran Charles, semenjak Ratu Elizabeth mangkat masyarakat Inggris telah menyebutnya Raja Richard III, meskipun seremonial resmi oleh kerajaan belum dilaksanakan.
Jika Ratu ELizabeth II adalah pemegang tahta Raja terlama sepanjang sejarah kerajaan Inggris, maka Pangeran Charles adalah pemegang gelar Pangeran Wales terlama sebelum akhirnya menjadi Raja Inggris.
Masa Kecil Raja Charles III
Lahir dengan nama Charles Philip Arthur George, Pangeran Charles adalah anak pertama Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. Pangeran Charles lahir pada 14 November tahun 1948 di Buckingham Palace, kota London, Inggris.
Raja Charles III adalah anak pertama dari Elizabeth Windsor, yang lebih dikenal sebagai Ratu Elizabeth II, dengan suaminya Pangeran Philip, Duke of Edinburgh. Charles adalah anak pertama dari 4 bersaudara, yaitu Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward.
Sebagai putra tertua, ia tak hanya diberi gelar Prince Of Wales, Charles kemudian juga diberi gelar Duke of Cornwall, Duke of Rothesay, Earl of Carrick, Baron of Renfrew, Lord of the Isles, dan Prince and Great Steward of Scotland.
Pangeran Charles diberi gelar Prince of Wales pada tahun 1958, ketika usianya 10 tahun, namun Ratu Elizabeth baru menobatkannya secara resmi di usianya yang ke 21 tahun dalam seremonial kerajaan pada tahun 1969 di Kastil Caernarfon.
Pendidikan Raja Charles III
Tak seperti keluarga kerajaan yang lain, Charles kecil tidak mendapatkan pendidikan ekslusif dari guru privat di dalam kerajaan, namun ia bersekolah layaknya anak-anak lain. Charles kecil beberapa kali berpindah-pindah sekolah karena sering menjadi bahan ejekan teman-temannya.
Di usia sekolah dasar ia bersekolah di Hill House School, London Barat, di sekolah ini ia tidak menerima perlakuan khusus meskipun ia Pangeran Kerajaan Inggris. Tak lama ia pindah ke Cheam Preparatory School, Berkshire kemudian berpindah ke Gordonstoun, yang letaknya di sebelah timur laut Skotlandia.
Masa kecil Pangeran Charles lebih banyak dihabiskan di luar kerajaan, karena ia juga sempat tinggal di asrama. Pangeran Charles juga sempat menempuh pendidikan di Australia di sekiar tahun 1962, yaitu di Gordonstoun, Charles disebut-sebut sebagai murid yang cukup pandai. Pangeran Wales juga menghabiskan masa mudanya di tahun 1966 di Melbourne, Australia sebagai siswa pertukaran di Timbertop.
Pangeran Charles muda melanjutkan pendidikannya di jenjang universitas di Trinity College, ia tertarik utuk belajar antropologi, arkeologi dan sejarah. Selain berkuliah, ia juga memiliki banyak kegiatan, salah satu hobi pageran Charles muda yaitu olahraga polo.
Di tahun 1970 Prince of Wales meraih gelar sarjana Bachelor of Arts, ia merupakan anggota kerajaan ke tiga yang mendapat gelar sarjana. Sang Pangeran kemudian melanjutkan studi S2 di Universitas Cambridge dan juga menjalani studi untuk mempelajari bahasa dan sejarah Welsh di Universtitas Wales, Aberystwyth.
Di tahun ke dua ketika Charles masih berkuliah di Cambridge, ia menerima instruksi terbang dari RAF atas permintaannya sendiri. Seperti anggota kerajaan yang lain, setelah kelulusannya Pangeran Charles wajib mengikuti pendidikan militer di Royal Naval College, Darthmouth. Di tahun 1974 Pangeran Charles bergabung dengan skuadron Udara Angkatan Laut 854, di tahun itu pula Pangeran Charles telah mendapatkan izin terbang sebagai pilot helikopter.
Di tahun 1976 di 9 bulan terakhir masa pengabdiannya untuk militer angkatan laut Inggris, Pangeran Charles mengambil alih komando pemburu ranjau pesisir HMS Bronington.
Kehidupan Asmara
Sebagai Prince of Wales, Charles muda tak lepas dari kisah asmaranya dengan beberapa wanita, wanita-wanita yang pernah disebut-sebut di antaranya Georgiana Russell, putri Duta Britania untuk Spanyol, Davina Sheffield, Sarah Spencer, kakak mendiang Lady Diana Spencer dan Camilla Shand.
Kisah cintanya dengan Camilla Shand di masa lalu, meskipun sempat kandas di sekitar tahun 1974, namun kembali muncul ke permukaan ketika Pangeran Charles telah menikah, diberitakan bahwa Camilla adalah penyebab keretakan rumah tangga Pangeran Charles dan Putri Diana.
Masa Pernikahan
Di tahun 1977 Pangeran Charles bertemu untuk pertama kalinya dengan Lady Diana Spencer, kakak Lady Diana, Sarah Spencer sebelumnya juga sempat terlibat hubungan asmara dengan Pangeran Charles. Singkat cerita Pangeran Charles melamar Diana pada tahun 1981, kemudian menikah di tahun yang sama.
Pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana Spencer dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 1981 di Katedral St Paul. Pernikahan tersebut sangat megah dan fenomenal, pernikahan bak dongeng itu berhasil merebut hati rakyat Inggris. Setelah menikah, Pangeran Charles dan Lady Diana menempati istana Kensington, memiliki dua orang putra yaitu Pangeran William dan Pangeran Harry.
Pangeran Charles berada di sisi Lady Diana ketika anak-anaknya lahir, hal istimewa yang tak biasa bagi seorang ayah kerajaan. Memasuki tahun ke-5 pernikahannya, pasangan ini mulai terlihat murung di hadapan khalayak Inggris. Perbedaan usia yang cukup jauh yaitu 13 tahun disebut menjadi salah satu faktor permasalahan dalam rumah tangga.
Nama Camilla Parker Bowles disebut sebagai orang ketiga di dalam rumah tangga Charles-Diana, bahkan di tahun 1994, di dalam sebuah video dokumenter Charles blak-blakan mengakui perselingkuhannya dengan Camilla. Sedangkan Diana juga mengakui perselingkuhannya dengan pemain polo James Hewwit.
Di tahun 1996, Pangeran Charles dan Lady Diana resmi bercerai, setelah sebelumnya sudah berpisah selama empat tahun. Pangeran Charles melanjutkan hubungannya dengan Camilla yang sudah berstatus janda di tahun 1995, hubungan Charles dan Camilla tidak mendapat restu Ratu Elizabeth dan banyak menuai cibiran publik.
Lady Diana yang sedang menjalin hubungan dengan Dody Al Fayed meninggal dalam sebuah kecelakaan di Paris pada tahun 1997. Setelah kematian Diana, Pangeran Charles semakin berani menunjukkan diri bersama Camilla di hadapan publik Inggris dan juga mulai memperkenalkan Camilla ke dalam keluarga kerajaan.
Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip tetap tidak memberikan lampu hijau bagi hubungan putra mahkotanya dengan Camilla. Meskipun begitu Pangeran Charles tetap melanjutkan hubungan cinta sejatinya.
Kontroversi Raja Charles III
Selama masa penantiannya menjadi Raja, Prince of Wales dikenal memiliki banyak kontroversi. Seperti telah diketahui publik, Pangeran Charles mengakui perselingkuhannya dengan Camilla, hal ini membuat Pangeran Charles tidak disukai oleh sebagian rakyat Inggris.
Meskipun Ratu Elizabeth tidak menyetujui hubungan Charles dan Camilla, namun keduanya tinggal bersama di Clarence House sejak tahun 2003. Di tahun 2005, Pangeran Charles dan Camilla menikah secara sipil tanpa seremonial kerajaan, di Guildhall.
Pangeran Charles juga dikenal sebagai keluarga kerajaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan, jauh sebelum ada isu pemanasan global ia telah menjadi juru kampanye yang memperjuangkan tentang konservasi alam.
Pangeran Charles juga melakukan hal yang bertentangan dengan tradisi keluarga kerajaan, yaitu ikut campur dalam urusan politik negara. Hal ini sempat terungkap akibat surat Pangeran Charles yang ditujukan kepada perdana menteri pada saat itu yaitu Tony Blair.
Kontroversi lain yaitu Pangeran Charles dikabarkan mengelola dana pribadinya sendiri dan berinvestasi ke luar negeri, hal ini sebenarnya tidak diperbolehkan oleh kerajaan. Banyaknya kontroversi tentang pangeran Charles yang saat ini telah menjadi Raja Charles III membuat popularitasnya turun, bahkan Pangeran William saat ini memiliki popularitas lebih tinggi di mata rakyat Inggris.
Pangeran Charles juga memilih dan memutuskan akan memakai nama Raja Charles III, padahal nama Raja Charles dianggap memiliki kutukan tersendiri mengingat sejarah buruk tentang Raja Charles I dan II. Masyarakat Inggris banyak yang bertanya-tanya, mengapa tidak memilih nama Raja Goerge seperti kakeknya, namun Charles bersikeras memilih menggunakan nama Raja Charles III.
Camilla diberi gelar Queen Consort yang hanya sebagai pasangan wanita atau pendamping raja. Queen Consort tidak memiliki peran formal dalam kerajaan dan tidak memiliki hak sebagai Ratu.