Daftar isi
Seiring dengan berkembangnya data biologis dan kebutuhan dalam menciptakan alat serta hasil analisa yang akurat menimbulkan sebuah disiplin ilmu baru yang disebut dengan bioinformatika.
Pengertian Secara Umum
Bioinformatika merupakan gabungan dari ilmu biologi dan teknik informasi yang mempelajari mengenai penerapan teknik komputasional untuk mengumpulkan dan menganalisa data biologi yang bersifat kompleks seperti data protein, DNA dan RNA.
Maka dari itu, bioinformatika melibatkan berbagai bidang ilmu dalam memproses informasi yang masih sulit untuk dianalisa secara manual seperti ilmu komputer, matematika dan statistik.
Dimana di komputer terdapat berbagai macam software untuk menganalisis jutaan data dari mahluk hidup dan mampu menyimpan data dalam jumlah sangat banyak.
Bioinformatika juga mencakup kajian yang lebih mendalam dari genomik. Genomik merupakan penggunaan informasi genom secara sistematis dengan data eksperimental baru untuk menjawab dari permasalahan biologis, medis ataupun industri.
Pengertian Menurut Para Ahli
Pada era 1980-an bioinformatika pertama kali dikemukakan dengan mengacu pada penerapan komputer dalam biologi namun sebenarnya pembuatan basis data dan pengembangan algoritma untuk analisis sudah dilakukan semenjak tahun 1960-an.
Perkembangan basis data dan teknik analisis sekuens biologis berkat kemajuan teknologi biologi molekular dalam mengungkap sekuens biologis dari protein dan asam nukleat.
Hal tersebut dimulai pada basis data sekuens protein yang mulai dikembangkan pada tahun 1960-an di Amerika Serikat dan pada akhir 1970-an basis data sekuens DNA dikembangkan di Amerika Serikat dan Jerman.
Dimana pada pertengahan than 1970-an, penemuan teknik sekuensing DNA yang lebih cepat ditemukan sehingga menjadi landasan terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang berhasil diungkapan pada tahun 1980-1990-an.
Itulah yang menjadi salah satu pembuka jalan bagi proyek pengungkapan gemon dan meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan serta analisis sekuens sehingga pada akhirnya menjadi penyebab lahirnya bioinformatika.
Berikut ini beberapa manfaat dari bioinformatika, yaitu:
Berikut ini beberapa contoh penggunaan bioinformatika, yaitu:
Bioinformatika dalam bidang klinis dapat digunakan dengan berbentuk manajemen data-data klinis pasien melalui EMR (Electrical Medical Record) yang dikembangkan pada tahun 1972 oleh Clement J. Mcdonald.
Saat ini EMR dapat digunakan untuk berbagai penyakit dengan data yang disimpan meliputi data analisa, hasil konsultasi, foto rontgen, ukuran detak jantuk dan lain-lain sehingga dokter dapat dengan mudah menentukan obat sesuai dengan kondisi pasien.
Bioinformatika dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi penyakit baru yang belum dikenal penyebabnya seperti penyakit yang terkenal saat ini covid-19.
Dimana proses yang dilakukan memerlukan peranan bioinformatika dalam proses pembacaan genon pada database seperti GenBank, EMBL (European Molecular Biology Laboratory), dan DDBJ (DNA Data Bank of Japan) yang telah memiliki data sekuen beberapa virus Corona.
Bioinformatika dalam mendiagnosa penyakit baru diperlukan untuk dapat membedakan dengan penyakit lain sehingga dapat memberikan obat serta perawatan yang tepat bagi pasien.
Ada beberapa cara untuk mendiagnosa penyakit dengan bioinformatika yaitu:
Bioinformatika dalam penemuan obat baru dapat memperkirakan senyawa yang berinteraksi dan menekan fungsi suatu enzim meskipun hasilnya harus dikonfirmasi terlebih dahulu melalui eksperimen di laboratorium namun dapat membantu agar proses dilakukan lebih cepat sehingga lebuh efisien waktu maupun finansial.