Daftar isi
Hutan merupakan suatu tempat atau wilayah yang luas yang dihuni oleh berbagai macam tumbuhan yang sangat banyak, seperti pohon, rumput, semak, jamur, serta berbagai jenis tumbuhan lainnya. Hutan merupakan kawasan ekosistem yang banyak diisi oleh tumbuhan.
Hutan memang menyimpan banyak kekayaan keanekaragaman flora maupun fauna. Banyak karakteristik dan jenis-jenis hutan yang memiliki keunikan karena kondisi tertentu. Keberadaan hutan juga penting bagi manusia, karena tumbuhan dapat memproses karbondioksida melalui proses fotosintesis dan mengubahnya menjadi oksigen untuk dihirup oleh manusia.
Berbagai jenis hutan dapat ditemukan di berbagai penjuru tanah air. Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam hutan, seperti hutan hujan tropis, hutan mangrove, hutan bakau, hutan lumut, dan lain sebagainya. Saat ini yang akan dibahas salah satu jenis hutan yakni hutan lumut.
Pengertian bioma hutan lumut
Bioma hutan lumut merupakan jenis hutan yang masuk kedalam komunitas pegunungan tropis yang biasanya berada di dataran tinggi dengan ketinggian 2.500 mdpl. Hutan ini memiliki pohon-pohon yang pendek serta banyak ditumbuhi oleh lumut.
Di beberapa daereh hutan ini sering ditemui di kawasan dengan curah hujan yang tinggi, sehingga tingkat kelembapan tinggi yang membuat lingkungan selalu berembun. Bahkan beberapa lumut juga ditemui di kawasan yang bersalju yang jarang terkena sinar matahari, sehingga kawasan tersebut ditumbuhi oleh berbagai macam jenis lumut.
Lumut sendiri adalah tumbuhan kecil yang belum memiliki akar dan juga daun sejati. Akan tetapi daun pada lumut masih bisa melakukan fotosintesis karena masih memiliki klorofil. Terdapat lebih dari 4. 000 spesies lumut yang ada di dunia.
Lumut biasanya hidup secara berkelompok dan tumbuh di lingkungan yang lembab seperti dataran tinggi yang bersuhu rendah. Lumut bisa hidup di mana saja seperti kayu, batu, tanah, atau bahkan pada organisme lain.
Lumut juga memiliki ketahanan yang baik, karena lumut dapat tumbuh dan hidup disaat suhu mengalami penurunan yang dapat membuat daerahnya membeku, namun hebatnya lumut akan tetap hidup sampai es yang menyelimutinya mencair.
Hewan yang hidup di hutan lumut ini adalah hewan yang memiliki bulu tebal sehingga tetap merasa hangat walaupun di lingkungan yang dingin. Hewan yang hidup di hutan lumut seperti kelinci, tupai, serigala, hewan pengerat, dan jenis burung seperti burung elang, burung gagak dan jenis burung lainnya yang dapat hidup di suhu yang rendah. Bahkan jenis serangga, reptil dan amfibi juga menjadi penghuni hutan ini.
Ciri-Ciri hutan lumut
Terdapat beberapa ciri dari hutan lumut, seperti:
- Terletak di dataran tinggi yang bersuhu rendah, curah hujan tinggi serta tingkat kelembaban yang tinggi
- Pohon-pohonnya, batu, dan juga tanah dipenuhi oleh lumut
- Bisa tumbuh di kawasan dengan suhu ekstrem hingga kawasan es yang beku ataupun salju
- Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang sama
- Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap karena gerak semu matahari. Musim dingin bisa terjadi selama 9 bulan dan hanya memperoleh sedikit radiasi matahari
- Musim panas yang terjadi sangat pendek, karena hanya 3 bulan. Pada saat inilah vegetasi mulai tumbuh.
- Flora yang biasanya hidup di hutan lumut adalah berbagai jenis lumut, semak kerdil, lumut kerak, edelweiss, dan rumput
- Keanekaragaman biotik Rendah, sederhana struktur vegetasi, pendek musim pertumbuhan dan reproduksinya
- Nitrogen diciptakan oleh fiksasi biologis, dan fosfor yang dibuat oleh curah hujan.
- Pohon-pohon besar batangnya ditutupi oleh tanaman lumut.
- Hutan lumut tumbuh pada bioma tundra dan bioma hutan hujan tropis.
- Hutan lumut juga ditemui di kawasan yang bersalju dan jarang terkena sinar matahari sehingga kawasan tersebut ditumbuhi oleh tanaman dari jenis yang sama yaitu lumut.
- Energi dan nutrisi dalam bentuk bahan organik mati.
- Lumut memiliki ketahanan yang baik bahkan saat suhu mengalami penurunan yang dapat membuat daerahnya membeku akan tetapi lumut masih bisa hidup
- Hewan yang hidup di hutan lumut adalah hewan yang berbulu atau hewan yang terbiasa hidup di suhu dingin
Jenis-Jenis Hutan Lumut
Hutan lumut biasanya tumbuh di dua bioma, yakni bioma hutan hujan tropis dan bioma tundra.
Bioma hutan hujan tropis
Pada bioma hutan hujan tropis, hutan lumut dapat tumbuh karena kondisi hutan yang basah dan juga lembab, Karena curah hujan tahunan pada hutan tropis sangat tinggi. Di bioma hutan hujan tropis hutan lumut ini biasanya dijumpai pada kawasan yang memiliki kerapatan pepohonan dan juga rindang.
Sehingga, menjadi lembab karena membuat matahari sulit untuk menembusnya sehingga lumut dapat tumbuh subur menempel di pepohonan.
Bioma tundra
Hutan lumut dapat tumbuh bioma tundra karena suhu yang sangat rendah serta kawasannya dapat membeku sepanjang tahun. Pada bioma tundra hutan lumut tumbuh di daerah dengan ketinggian seperti puncak gunung.
Sehingga, pohon besar tidak dapat tumbuh dan hanya beberapa tanaman kecil saja yang dapat tumbuh. Untuk fauna yang hidup di bioma tundra ini adalah bison berbulu tebal, reindeer rusa kutub, bison, serigala, kelinci kutub.
Pada bioma tundra ini terdapat dua jenis hutan lumut, yakni:
- Arktik Tundra
Tundra Arktik biasanya terletak di kawasan beku, yakni terletak di antara kutub utara dan hutan jenis konifera atau wilayah Taiga. Hal ini ditandai dengan suhu yang sangat dingin dan tanah yang tetap beku sepanjang tahun.
- Alpine Tundra
Alpine tundra terjadi di daerah-daerah dingin di ketinggian puncak gunung yang sangat tinggi. Fenomena ini kondisi iklimnya sama dengan di kutub. Oleh karena itu, hanya lumut kerak yang dapat berkembang.
Misalnya di pegunungan Andes yang ada di Amerika Selatan, lalu Pegunungan Himalaya, Alpina, Rocky Mountain, Gunung Akoncagua dan juga di puncak Jayawijaya Papua. Alpine tundra dapat ditemukan di dataran tinggi manapun di dunia, bahkan di daerah tropis. Walaupun tanahnya tidak membeku sepanjang tahun seperti di daerah tundra kutub.