Daftar isi
Hampir semua orang mencari keuntungan yang besar dan menjadi salah satu faktor orang bermain trading serta investasi. Keuntungan yang didapat dari pasar modal biasanya berbentuk capital gain atau sering dikenal dengan naiknya harga jual saham yang sudah dibeli. Selain capital gain, ada juga dividen ataupun laba yang diperoleh dari perusahaan.
Biasanya perusahaan membagi hasil setiap tahunnya dengan para pemegang saham, hal jni juga yang menjadi incaran para investor saat memasuki pasar modal. Capital gain ataupun dividen menjadi primadona dan bangak ditunggu kehadirannya.
Tapi, capital gain ataupun dividen bukan satu-satunya cara agar memperoleh profit yang maksimal, ada juga bukti right dan warrant. Keuntungan bisa didapat bagi orang yang bisa memahami bukti right dan warrant.
Pengertian Bukti Right
Bukti right adalah sebuah proses dalam penerbitan saham baru yang mana hak tersebut melekat untuk memesan saham baru, di mana terlebih dahulu diberikan kepada pemegang saham yang lama. Bukti right di dalam undang-undang pasar modal diartikan sebagai suatu hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan dalam periode tertentu.
Bukti right diterbitkan dalam penawaran umum terbatas, yang mana saham baru ditawarkan pertama kalinya pada pemegang saham lama. Bukti right di pasar sekunder juga diperdagangkan dalam periode tertentu.
Manfaat Bukti Right
Manfaat bukti right yaitu memiliki hak istimewa bisa membeli saham baru dengan harga tertentu dengan menukarkan bukti right miliknya terlebih dulu. Hal ini membuat investor akan mendapatkan keuntungan yaitu membeli saham baru dengan harga lebih murah.
- Misalkan, ada seorang investor membeli bukti right pada pasar sekunder dengan harga Rp.200,00, memiliki exercise price/ harga pelaksanaan Rp.1.500,00. Saat tanggal pelaksanaan, diasumsikan harga saham perusahaan PTC meningkat sampai Rp.2.000,00 per lembar. Sehingga investor lebih baik membeli saham PT X dengan membayar Rp.1.700,00 yaitu sebesar harga pelaksanaan (Rp.1.500,00) + harga right (Rp.200,00). Sehingga investor bisa memperoleh keuntungan Rp.300,00 dengan perhitungan Rp.200,00-Rp.1.700,00.
Bukti right dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, hal ini membuat investor dapat menikmati capital gain, ketika harga jual bukti right lebih tinggi daripada harga belinya.
Keuntungan Bukti Right
Ada beberapa hal yang wajib dilakukan investor ataupun trader jika ingin memperoleh keuntungan dari bukti right.
- Melakukan Transaksi Bukti Right di Pasar saham.
Melakukan transaksi bukti right bisa dilakukan dengan menghitung selisih harga bukti right kepemilikan dengan harga di pasar reguler. Selain itu, untuk melakukan transaksi right bisa juga dilakukan dengan memantau harga bukti right di pasar tunai.
Melakukan transaksi senilai selisih harga tebus dengan harga saham induknya. Agar bisa melihatnya di pasar saham, saham right juga mempunyai notasi khusus di belakang kode saham seperti APIC-R (right).
- Menebus Saham dengan Memperhatikan Beragam Hal.
Untuk bukti right harus memperhatikan harga saham di pasar dengan harga tebus. Misalkan, harga saham HOME yang dijual adalah Rp100 per saham, kemudian PT Hotel Mandarin Regency Tbk. menerbitkan saham baru yang memiliki harga tebus Rp50 per lembar. Ini berarti, nasabah cuma perlu menebus Rp50 agar menjadi satu saham yang baru. Sehingga bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp50 per saham.
- Konsekuensi Negatif Jika Investor Tidak Menebus Right
Konsekuensi negatif akan terjadi saat investor tidak menebus right sesuai tanggal yang berlaku. Sehingga bisa terjadi penurunan presentase kepemilikan saham bahkan terjadi dilusi. Bukti right memang berpotensi serta menguntungkan, tapi perlu diingat jika instrumen ini mempunyai masa berlakunya.
Bukti right mempunyai jangka waktu lebih singkat daripada warrant, biasanya masa berlakunya kurang lebih 1 minggu. Jadi penting buat mengetahui masa berakhir instrumen ini karena akan sangat mempengaruhi harga.
Kerugian Bukti Right
Salah satu resiko bukti right adalah harga saham pada periode pelaksanaan jatuh sehingga menjadi lebih rendah daripada harga pelaksanaan. Sehingga investor tidak akan mengkonversikan bukti right tersebut, sedangkan investor akan mengalami sebuah kerugian karena harga beli right.
- Misalkan seorang investor membeli bukti right di pasar sekunder dengan harga Rp.200,00 sedangkan harga pelaksanaan yaitu Rp.1.500,00. Saat periode pelaksanaan, tiba-tiba harga saham menurun menjadi Rp.1.200,00 per saham. Sehingga investor tidak akan menukarkan bukti right yang dimilikinya, karena jika sampai terjadi, maka investor harus membayar Rp.1.700,00 (harga pelaksanaan Rp.1.500,00 + harga right Rp.200,00). Tapi jika tidak menukarkan bukti right yang dimilikinya, investir akan mengalami kerugian sebesar Rp.200,00 harga rightnya.
Bukti right dapat diperjualbelikan pada pasar sekunder, dan membuat investor mengalami kerugian (capital loss), hal ini terjadi saat harga jual bukti right lebih rendah daripada harga belinya.
Perbedaan Bukti Warran dan Right
Warrant menkadi pemanis saat suatu emiten melakukan IPO atau mengeluarkan bukti right. Hal ini ditujukan agar investor ataupun trader mau membeli sahamnya bahkan menebus rightnya. Warrant merupakan produk turunan saham (derivatif) yang bisa diperjualbelikan dengan batas waktu tertentu ataupun di-exercise (ditebus) menjadi saham dengan.
Caranya adalah dengan membayarkan sejumlah uang sesuai jumlah warrant yang dimiliki kemudian dikalikan harga yang sudah ditetapkan. Alasan emiten melaksanakan right issue yaitu buat menaikkan jumlah modal perusahaan yang dipakai buat menaikkan produktivitas perusahaan hingga jumlah produksi.
Seperti untuk pembangunan pabrik baru, membeli mesin baru, inovasi produk baru, dan lainnya. Selain itu, buktu right issue juga bisa digunakan buat membayar utang perusahaan yang sudah jatuh tempo serta memperbaiki keuangan perusahaan jadi lebih baik.