Daftar isi
Ketika membahas Kota Batu tentu akan terbayang betapa abnyaknya wisata objek alam dan wisata belanja yang ada di sana. Meskipun begitu, di samping wisata objek alam yang indah dan wisata belanja tersebut tenyata Kota Batu juga menyimpan objek wisata sejarah yang telah dibangun sudah lama. Adapun wisata sejarah tersebut yaitu Candi Songgoriti.
Candi Songgoriti atau dikenal Sanggariti merupakan candi peninggalan Mataram Kuno bercorak Hindu dengan aliran Dewa Siwa. Candi ini terletak di Jalan Raya Songgoriti, Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Dengan kata lain, candi ini berlokasi di dekat satu sumber air panas yang di sekitarnya terdapat sebuah tempat outbond malang serta pasar wisata.
Candi Songgoriti memiliki arsitektur dengan hiasan khas Jawa Tengah. Candi ini juga sangat kental dengan ciri bentuk batuan berupa stupa seperti candi agama Hindu lainnya. Selain itu, candi ini juga terdiri dari tiga bgian yakni kaki candi, tubuh candi dan atap candi. Akan tetapi hingga saat ini yang tersisa hanyalah bagian kaki candi dan sebagian tubuh dari candi yang terbuat dari batu andesit.
Salah satu hal yang menarik berada di sisi timur candi terdapat sumber air panas yang berwarna kuning yakni sekitar berjarak 10 m saja. Hal itu pertanda bahwa mengandung belerang yang merupakan hasil dari aktivitas vulkanik. Bahkan menurut legenda setempat menceritakan kalau dulunya di lokasi Candi Songgoriti adalah kawah gunung berapi yang mengeluarkan air panas.
Namun tidak ada yang berhasil menyumpal kawah tersebut. Sampai akhirnya datang Mpu Supa yang membangun sebuah candi di atas kawah tersebut. sehingga kawah tersebut menjadi sumber air panas yang dialirkan memakai pipa-pipa besi ke kamar-kamar hotel dan pemandian.
Kini, bangunan Candi Songgoriti yang masih dapat lihat adalah bagian kaki candi dan sebagian tubuh yang terbuat dari batu andesit. Candi Songgoriti ini memliki ukuran seluas 14,36 m x 10 m dengan tingginya sekitar 2,44 m.
Di sekitat Candi Songgoriti, terdapat sebuah relung atau cekukan di tubuh candi. Cekukan tersebut digunakan sebagai tempat berdirinya arca. Adapun bangunan yang ada di setiap bagian candi yaitu:
Candi Songgoriti diperkirakan telah dibangun sejak tahun 888 Masehi yakni pada masa pemerintahan Mpu Sindok. Beliau merupakan raja pertama dari Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Timur. Kerajaan Medang ini telah menguasai sekitar tahun 929 – 947 Masehi. Untuk masa pembangunan Candi Songgoriti masih belum diketahui secara pasti, namun diduga candi ini dibangun di masa perpindahan kekuasaan dari daerah Jawa Tengah ke Jawa Timur yakni pada sekitar abad ke-9 hingga abad ke-10 Masehi.
Berdasarkan sejarahnya, cerita Candi Songgoriti ini berawal dari keinginan Mpu Sindok yang ingin mendirikan sebuah tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan yang berada di pegunungan yang di dekatnya terdapat mata air. Akhirnya Mpu Supo yang merupakan seorang petinggi kerajaan diperintah oleh Mpu Sindok untuk membangun tempat tersebut. Berkat hasil kerja kerasnya, akhirnya Mpu Supo berhasil menemukan suatu kawasan yang kini lebih dikenal dengan kawasan wisata Songgoriti.
Dengan persetujuan raja Mpu Sindok, Mpu Supo mulai membangun di kawasan Songgoriti yang nantinya dijadikan sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan beserta dengan sebuah candi yang diberi nama dengan Candi Supo. Di bangunan tersebut terdapat sumber mata air yang mengalir dingin dan sejuk layaknya seluruh mata air yang ada di wilayah pegunungan. Mata air dingin itu sering dipakai untuk mencuci keris-keris bertuah yang merupakan benda pusaka dari Kerajaan Mataram Kuno.
Mengingat bahwa benda-benda kerajaan yang dicuci itu bertuah dan memiliki kekuatan supranatral serta magis yang begitu dahsyat, akhirnya sumber mata air yang awalnya dingin dan sejuk berubah menjadi sumber air panas. Hingga kini, sumber air panas tersebut telah menjadi sumber abadi di kawasan Wisata Songgoriti.
Berdasarkan penelitian, Candi Songgoriti ini telah pertama kali ditemukan oleh pemerintahan Hindia Belanda saat menguasai Kota Malang. Van I Isseldjik yang merupakan seorang arkeolog asal Belanda dan juga menemukan candi ini pada tahun 1799 Masehi. Kemudian, candi ini dilakukan pemugaran oleh arkeolog Belanda lainnya bernama Rigg pada tahun 1849 dan Brumund tahun 1863. Selanjutnya, Knebel menginventarisasi Candi Songgoriti dan dilakukan renovasi besar-besaran pada tahun 1921 dan terakhir direnovasi tahun 1938.
Berikut ini beberapa fungsi Candi Songgoriti:
Adapun fakta-fakta dari Candi Songgoriti yang perlu diketahui antara lain:
Demikianlah pembahasan mengenai Candi Songgoriti. Candi ini memang sangat dikenal dengan sumber air panasnya yang kini dijadikan sebagai tempat wisata juga. Sehingga banyak pengunjung yang datang ke Candi Songgoriti akan memanjakan tubuhnya di kolam air panas di mana sumber airnya adalah asli dari bawah candi tersebut.