Tips

9 Cara Format SSD Termudah

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Solid State Drive (SSD) telah menjadi salah satu komponen vital dalam meningkatkan performa komputer modern.

Namun, seperti halnya hard drive tradisional, SSD juga memerlukan pemeliharaan secara berkala untuk memastikan kinerja optimalnya.

Salah satu langkah penting dalam pemeliharaan tersebut adalah melakukan format secara berkala. Namun, proses format SSD membutuhkan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan hard drive biasa.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah yang benar untuk melakukan format SSD dengan aman dan efektif, serta bagaimana cara mempertahankan umur serta kinerjanya.

Dengan memahami proses format yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa SSD Anda tetap bekerja optimal dan terhindar dari masalah yang dapat mengganggu penggunaan sehari-hari.

Kapan Saya Harus Memformat SSD Saya?

Memformat SSD merupakan tindakan yang penting dan perlu dilakukan dalam beberapa situasi tertentu. Berikut adalah penjelasan tentang kapan Anda harus mempertimbangkan untuk memformat SSD Anda:

1. Penggantian Sistem Operasi

Salah satu situasi utama di mana Anda perlu memformat SSD adalah ketika Anda mengganti sistem operasi pada komputer Anda.

Misalnya, jika Anda ingin beralih dari sistem operasi Windows ke Linux, atau sebaliknya, memformat SSD menjadi langkah yang diperlukan.

Hal ini karena setiap sistem operasi memiliki struktur file yang berbeda, dan memastikan SSD bersih dari instalasi sebelumnya akan membantu mencegah masalah kompatibilitas dan kinerja.

2. Pembaruan Perangkat Lunak yang Signifikan

Ketika Anda melakukan pembaruan besar pada sistem operasi atau perangkat lunak tertentu, terutama jika pembaruan tersebut melibatkan perubahan yang signifikan dalam struktur atau konfigurasi sistem.

Memformat SSD mungkin menjadi pilihan yang bijaksana. Ini akan memastikan instalasi yang bersih dari versi sebelumnya, membantu mencegah konflik yang mungkin timbul, dan memastikan kinerja yang optimal dari perangkat lunak yang diperbarui.

3. Penyembuhan Masalah Kinerja atau Kestabilan

Jika SSD Anda mengalami masalah kinerja atau kestabilan yang tidak dapat diatasi dengan cara-cara biasa. Seperti pemecahan masalah perangkat lunak atau penghapusan file yang tidak perlu, memformat SSD bisa menjadi langkah terakhir yang perlu diambil.

Dengan memformat SSD, Anda dapat membersihkan sistem dari masalah yang mungkin terjadi, seperti korupsi file sistem atau kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

4. Pemulihan Data yang Terinfeksi atau Terhapus

Dalam beberapa kasus, seperti ketika SSD Anda terinfeksi oleh malware yang sulit untuk dihapus secara manual, atau jika Anda secara tidak sengaja menghapus data penting yang tidak dapat dipulihkan.

Memformat SSD dan melakukan instalasi ulang sistem operasi mungkin menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan SSD dan mengembalikan fungsionalitasnya.

5. Pemulihan Performa yang Menurun

Seiring waktu, performa SSD Anda mungkin mulai menurun karena penggunaan yang intensif, fragmen file, atau masalah lainnya.

Dalam situasi seperti ini, memformat SSD dan melakukan instalasi ulang sistem operasi dan aplikasi dapat membantu memulihkan performa yang optimal dari perangkat penyimpanan Anda.

6. Pelepasan Perangkat

Jika Anda berencana untuk menjual atau memberikan komputer Anda kepada orang lain, memformat SSD adalah langkah penting untuk melindungi data pribadi Anda.

Dengan memastikan bahwa SSD bersih dari data Anda sebelum melepaskannya, Anda dapat mencegah akses yang tidak sah dan melindungi privasi Anda.

Dalam semua situasi di atas, penting untuk mem-backup data penting Anda sebelum memformat SSD, karena proses ini akan menghapus semua data yang ada pada perangkat penyimpanan.

Selain itu, pastikan untuk mengikuti petunjuk produsen SSD Anda dan menggunakan perangkat lunak yang tepat untuk memformat SSD agar memastikan bahwa proses tersebut dilakukan dengan benar dan aman.

Opsi Sistem File

Ketika Anda memformat SSD, Anda memiliki beberapa opsi sistem file yang dapat dipilih. Setiap sistem file memiliki karakteristik dan keunggulan tertentu, yang dapat mempengaruhi kinerja, keamanan, dan kompatibilitas SSD Anda.

Berikut adalah beberapa opsi sistem file yang umum digunakan:

1. NTFS (New Technology File System)

NTFS adalah sistem file yang paling umum digunakan pada sistem operasi Windows. Ini menawarkan dukungan untuk ukuran file besar, enkripsi file, pengalihan sektor buruk, dan pengendalian akses berbasis hak.

NTFS juga cocok untuk penggunaan server dan komputer pribadi, serta memungkinkan untuk pembagian data yang lebih fleksibel.

2. FAT32 (File Allocation Table 32)

FAT32 adalah sistem file yang lebih tua dan lebih sederhana yang mendukung kompatibilitas lintas platform.

Ini cocok untuk SSD yang digunakan pada perangkat portabel seperti kartu memori, flash drive, dan perangkat yang mendukung sistem file ini.

Namun, FAT32 memiliki batasan ukuran file maksimum sebesar 4 GB dan ukuran partisi maksimum 32 GB.

3. exFAT (Extended File Allocation Table)

exFAT adalah versi yang diperbarui dari FAT32 dan merupakan pilihan yang lebih baik untuk SSD yang digunakan pada perangkat portabel dan eksternal yang membutuhkan dukungan untuk file besar dan partisi besar.

exFAT menghilangkan batasan ukuran file dan partisi yang ada pada FAT32, sehingga memungkinkan penggunaan yang lebih fleksibel.

4. APFS (Apple File System)

APFS adalah sistem file yang dikembangkan oleh Apple untuk digunakan pada perangkat Mac OS, iOS, dan macOS. Ini menawarkan fitur-fitur seperti enkripsi, deduplikasi data, snapshot, dan dukungan untuk metadata yang lebih kuat.

APFS dirancang untuk memaksimalkan kinerja SSD, serta menawarkan waktu boot yang lebih cepat dan respons sistem yang lebih baik.

5. ext4 (Fourth Extended Filesystem)

ext4 adalah sistem file yang umum digunakan pada sistem operasi Linux. Ini merupakan versi yang diperbarui dari ext3 dan menawarkan berbagai fitur seperti dukungan untuk partisi besar.

Ukuran file besar, jurnal untuk pemulihan yang lebih baik, dan dukungan untuk enkripsi. ext4 adalah pilihan yang baik untuk SSD yang digunakan pada sistem Linux dan sistem operasi turunannya.

Pemilihan sistem file tergantung pada kebutuhan spesifik Anda, termasuk sistem operasi yang digunakan, jenis data yang akan disimpan, serta kompatibilitas lintas platform yang diinginkan.

Sebelum memformat SSD, pastikan untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi Anda, serta kompatibilitas sistem file dengan perangkat Anda.

Hal yang Harus Dipersiapkan

Sebelum Anda memformat SSD, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan agar prosesnya berjalan lancar dan tanpa masalah. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda persiapkan:

1. Backup Data Penting

Langkah paling penting sebelum memformat SSD adalah mem-backup semua data penting yang ada di dalamnya.

Memformat SSD akan menghapus semua data yang ada di dalamnya secara permanen, jadi pastikan untuk membuat salinan cadangan dari semua file dan dokumen yang Anda anggap penting.

Anda dapat menggunakan perangkat penyimpanan eksternal, layanan cloud, atau metode backup lainnya untuk melakukannya.

2. Perangkat Lunak dan Lisensi

Pastikan Anda memiliki semua media instalasi dan lisensi perangkat lunak yang diperlukan untuk melakukan instalasi ulang sistem operasi dan aplikasi setelah memformat SSD.

Pastikan juga untuk menyiapkan kunci lisensi atau kode aktivasi yang diperlukan untuk mengaktifkan kembali perangkat lunak setelah proses instalasi selesai.

3. Driver Perangkat Keras

Siapkan driver perangkat keras yang diperlukan untuk komponen komputer Anda, seperti driver untuk kartu grafis, kartu suara, dan perangkat input lainnya.

Anda dapat mengunduh driver ini dari situs web resmi produsen perangkat keras atau menggunakan media instalasi yang disertakan bersama perangkat tersebut.

4. Koneksi Internet

Pastikan Anda memiliki koneksi internet yang stabil dan cepat jika Anda perlu mengunduh pembaruan sistem operasi atau driver perangkat keras setelah memformat SSD.

Ini dapat membantu memastikan bahwa sistem Anda mendapatkan pembaruan terbaru dan mendukung kinerja optimal.

5. Kunci Lisensi dan Informasi Penting Lainnya

Pastikan Anda memiliki akses ke semua kunci lisensi, informasi akun, dan detail penting lainnya yang mungkin diperlukan selama proses instalasi ulang sistem operasi dan aplikasi.

Hal ini dapat mencakup informasi seperti kata sandi akun pengguna, nomor seri perangkat keras, dan informasi lisensi perangkat lunak.

6. Instruksi dan Panduan

Jika Anda belum pernah melakukan format ulang SSD sebelumnya, pastikan untuk membaca instruksi dan panduan yang relevan sebelum memulai prosesnya.

Ini akan membantu Anda memahami langkah-langkah yang perlu diambil dan memastikan bahwa Anda melakukan proses dengan benar.

Dengan mempersiapkan hal-hal di atas sebelum memformat SSD, Anda dapat memastikan bahwa prosesnya berjalan lancar dan menghindari kehilangan data yang tidak diinginkan atau masalah lainnya.

Selalu ingat untuk berhati-hati dan melakukan backup data secara teratur untuk menghindari kehilangan data yang tidak perlu.

Cara Format SSD di Windows

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk memformat SSD di Windows:

1. Backup Data

Backup data adalah langkah yang sangat penting sebelum melakukan format SSD. Data yang tersimpan di SSD akan dihapus secara permanen selama proses format, oleh karena itu, pastikan untuk membuat salinan cadangan dari semua file dan dokumen yang Anda anggap penting.

Anda dapat menggunakan media penyimpanan eksternal seperti hard drive eksternal, flash drive, atau layanan cloud seperti Google Drive, Dropbox, atau OneDrive untuk menyimpan backup data Anda.

2. Siapkan Media Instalasi Windows

Jika Anda berencana untuk melakukan instal ulang Windows setelah memformat SSD, pastikan Anda memiliki media instalasi Windows yang sesuai.

Anda dapat menggunakan DVD instalasi Windows atau membuat media instalasi bootable menggunakan file ISO Windows yang dapat diunduh dari situs web resmi Microsoft. Pastikan untuk menyimpan media instalasi ini di tempat yang aman dan mudah diakses.

3. Buka Disk Management

Disk Management adalah utilitas bawaan Windows yang memungkinkan Anda untuk mengelola partisi dan disk pada komputer Anda.

Anda dapat membukanya dengan menekan tombol Windows + X pada keyboard Anda dan memilih “Disk Management” dari menu yang muncul.

Ini akan membuka jendela Disk Management yang menampilkan semua disk dan partisi yang terpasang pada komputer Anda.

4. Identifikasi SSD

Di jendela Disk Management, cari SSD yang ingin Anda format dari daftar disk yang tersedia. Pastikan Anda memilih SSD yang benar-benar ingin Anda format, karena proses format akan menghapus semua data yang ada di dalamnya. SSD biasanya dikenali sebagai “Disk 1”, “Disk 2”, dst., dan dapat diidentifikasi berdasarkan kapasitasnya.

5. Hapus Partisi

Jika SSD Anda memiliki partisi yang ada, Anda perlu menghapusnya terlebih dahulu sebelum dapat memformat SSD.

Klik kanan pada setiap partisi yang terkait dengan SSD Anda dan pilih “Delete Volume”. Langkah ini akan menghapus semua data yang ada di partisi tersebut dan mengembalikan ruang menjadi “Unallocated”.

Pastikan untuk menghapus semua partisi yang terkait dengan SSD agar Anda dapat memformat keseluruhan disk.

6. Buat Partisi Baru (Opsional)

Jika Anda ingin membuat partisi baru setelah memformat SSD, Anda dapat melakukannya setelah menghapus partisi yang ada. Klik kanan pada ruang “Unallocated” yang tersisa di SSD dan pilih “New Simple Volume”.

Ini akan membuka wizard “New Simple Volume” yang akan membantu Anda membuat partisi baru. Ikuti langkah-langkahnya dan atur ukuran dan parameter partisi sesuai kebutuhan Anda.

7. Format SSD

Setelah menghapus partisi (atau membuat partisi baru), Anda dapat memformat SSD. Klik kanan pada ruang “Unallocated” di SSD dan pilih “Format”.

Ini akan membuka jendela “Format” di mana Anda dapat mengatur opsi format. Pilih sistem file yang Anda inginkan (misalnya NTFS), beri nama volume, dan pastikan opsi “Perform a quick format” telah dicentang untuk mempercepat proses format. Tekan “OK” untuk memulai proses format.

8. Konfirmasi Tindakan

Setelah Anda menekan “OK” untuk memulai proses format, Windows akan memberikan peringatan bahwa proses tersebut akan menghapus semua data yang ada di SSD.

Pastikan Anda telah mem-backup data yang diperlukan dan memastikan bahwa Anda telah memilih SSD yang benar sebelum melanjutkan. Jika Anda yakin, klik “OK” untuk memulai proses format.

9. Tunggu Proses Selesai

Proses format SSD akan memakan waktu tergantung pada ukuran dan kecepatan SSD Anda. Jangan matikan komputer atau ganggu proses format selama proses berlangsung, karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada SSD.

Tunggu hingga proses selesai dan pastikan tidak ada kesalahan yang muncul. Setelah selesai, SSD Anda akan bersih dan siap digunakan kembali.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dengan hati-hati, Anda dapat memastikan bahwa proses format SSD berjalan dengan lancar dan tanpa masalah.

Selalu pastikan untuk mem-backup data Anda sebelum memulai proses format dan pastikan Anda telah memilih SSD yang benar sebelum menghapus partisi dan memformatnya.

Cara Format SSD di Macos

Berikut adalah langkah-langkah untuk memformat SSD di macOS:

1. Backup Data

Sebelum memulai proses format, pastikan untuk membuat backup semua data yang penting dari SSD Anda. Anda dapat menggunakan Time Machine atau layanan cloud seperti iCloud, Google Drive, atau Dropbox untuk menyimpan salinan cadangan data Anda.

2. Buka Disk Utility

Disk Utility adalah utilitas bawaan macOS yang memungkinkan Anda untuk mengelola disk dan partisi. Anda dapat membukanya dengan mengakses “Applications” > “Utilities” > “Disk Utility”.

3. Identifikasi SSD

Di jendela Disk Utility, Anda akan melihat daftar semua disk yang terpasang pada komputer Anda di panel kiri. Cari SSD yang ingin Anda format dan pastikan Anda memilih disk yang benar.

4. Hapus Partisi

Jika SSD Anda memiliki partisi yang ada, Anda perlu menghapusnya terlebih dahulu sebelum memformat SSD. Klik pada tab “Erase” di bagian atas jendela Disk Utility.

Di sini, Anda akan melihat daftar semua partisi yang ada pada SSD. Pilih partisi yang ingin Anda hapus, kemudian klik tombol “Erase” di bagian atas jendela.

5. Konfigurasi Pengaturan Format

Setelah mengklik tombol “Erase”, Anda akan diminta untuk mengkonfigurasi pengaturan format baru. Pilih sistem file yang Anda inginkan (biasanya HFS+ atau APFS untuk macOS), beri nama volume baru, dan pilih opsi “GUID Partition Map” sebagai skema partisi.

Skema partisi ini diperlukan untuk menjadikan SSD Anda bootable jika Anda merencanakan untuk menginstal ulang macOS di masa mendatang.

6. Konfirmasi Tindakan

Setelah Anda mengatur pengaturan format, klik tombol “Erase” untuk memulai proses format. Disk Utility akan memberikan peringatan bahwa proses ini akan menghapus semua data yang ada pada SSD.

Pastikan untuk mem-backup data yang diperlukan dan pastikan Anda telah memilih disk yang benar sebelum melanjutkan.

7. Tunggu Proses Selesai

Proses format SSD akan memakan waktu tergantung pada ukuran dan kecepatan SSD Anda. Setelah selesai, Disk Utility akan memberikan pesan konfirmasi bahwa format telah berhasil. SSD Anda sekarang bersih dan siap digunakan kembali.

8. Reinstall macOS (Opsional)

Jika Anda ingin menginstal ulang macOS setelah memformat SSD, Anda dapat menggunakan opsi “Reinstall macOS” dari macOS Recovery.

Untuk mengakses macOS Recovery, restart komputer Anda dan tekan Command + R segera setelah Anda mendengar bunyi start-up. Ikuti instruksi untuk menginstal ulang macOS dan atur SSD Anda sesuai kebutuhan Anda.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memformat SSD Anda di macOS dengan mudah dan aman.

Pastikan untuk mem-backup data Anda sebelum memulai proses format, dan pastikan Anda memilih opsi format yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Apakah Data yang Diformat Hilang Secara Permanen?

Ya, ketika Anda memformat SSD, data yang ada di dalamnya akan dihapus secara permanen.

Proses format menghapus semua informasi yang tersimpan di SSD dan mengembalikan penyimpanan ke kondisi awal yang kosong.

Ini berarti bahwa setelah proses format selesai, data tidak dapat dipulihkan lagi dengan cara biasa.

Penting untuk dicatat bahwa proses format hanya menghapus akses ke data, bukan data itu sendiri.

Meskipun data telah dihapus secara logis, tetap ada kemungkinan bahwa sisa-sisa data tersebut masih dapat dipulihkan menggunakan perangkat lunak pemulihan data khusus.

Namun, kemungkinan ini sangat kecil, terutama jika Anda melakukan format yang cepat (quick format) yang hanya menghapus informasi indeks file.

Untuk memastikan bahwa data Anda benar-benar tidak dapat dipulihkan, Anda dapat melakukan proses format yang lebih mendalam atau melakukan penghapusan data secara permanen menggunakan perangkat lunak atau metode penghapusan data yang aman.

Ini akan memastikan bahwa data Anda tidak dapat dipulihkan oleh siapa pun, bahkan dengan menggunakan perangkat lunak pemulihan data khusus.