Enzim adalah molekul protein yang bertugas sebagai katalisator. Katalis di sini akan membuat enzim bisa mempercepat berbagai proses reaksi kimia di dalam tubuh makhluk hidup.
Tanpa enzim tersebut, makanan dicerna dalam waktu yang sangat lama sehingga biosa diserap sarinya dan dipakai untuk menopang metabolisme tubuh. Dalam sistem kerjanya, setiap jenis enzim hanya bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia.
Selain itu, perbedaan struktur kimia setiap enzim kebanyakan berpengaruh terhadap bagaimana cara kerja enzim itu sebagai biokatalisator dalam proses pencernaan makanan. Adapun salah satu teori cara kerja enzim adalah lock and key atau disebut juga lock plus key.
Menurut teori lock and key, enzim hanya bekerja untuk satu jenis substrat saja yang nantinya akan berikatan pada sisi aktif. Dengan arti lain, teori ini menjelaskan bahwa cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kerja kunci dan gembok. Enzim ini diibaratkan sebagai kunci yang memiliki segi aktif, sementara substratnya diibaratkan sebagai gembok.
Substrat akan memasuki segi aktif yang berasal dari enzim sama halnya seperti kunci memasuki gembok. Substrat berikutnya akan diubah menjadi product tertentu. Produk tersebut dilepas dan enzim kemudian siap menerima substrat baru.
Dapat disimpulkan bahwa pada teori ini enzim mempunyai sisi aktif yang kosong. Sisi aktif itu adalah tempat menempelnya substrat supaya enzim bisa bekerja. Saat substrat telah menempati sisi aktif enzim, maka enzim akan menjadi komplek enzim.
Sisi aktif enzim tersebut mempunyai bentuk yang spesifik dan tidak fleksibel. Oleh sebab itu hanya bentuk substrat tertentu yang bisa melekat pada enzim.