Setiap tanggal 17 Agustus, kita merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memeriahkan hari istimewa itu.
Sebentar lagi kita akan memperingati hari kemerdekaan indonesia, Nah bagaimana caranya kita ikut memperingati hari kemerdekaan? Berikut adalah beberapa cara memperingati hari kemerdekaan:
1. Upacara bendera
Pada 17 Agustus pagi, banyak titik menyelenggarakan upacara bendera sebagai agenda wajib HUT RI.
Upacara bendera dilakukan mulai dari Istana Merdeka, kantor-kantor pemerintahan, sekolah, hingga inisiatif kelompok masyarakat tertentu.
Meski upacara bendera identik dengan prosesi yang hikmat, namun ada saja sisi-sisi unik yang dilakukan peserta upacara dari berbagai penjuru negeri.
Pada upacara tahun lalu di Istana Merdeka, misalnya, seorang lelaki usia 48 tahun tidak mengenakan alas kaki alias nyeker saat menghadiri upacara HUT RI.
Namun, ia datang dengan kondisi nyeker bukan karena tak punya alas kaki, melainkan ketika itu dia datang ke istana dengan menggunakan baju adat Baduy yang memang khas-nya tidak mengenakan alas kaki.
Kejadian unik lainnya, misalnya pada upacara pengibaran bendera di halaman kantor Wali Kota Bima pada 2016 lalu.
2. Memasang Bendera
Sejak memasuki bulan Agustus kita sudah bisa memasang bendera di rumah.
Dianjurkan bendera itu terus berkibar selama bulan Agustus. Selain bendera, hiasan berwarna merah-putih juga ikut menghiasi lingkungan kita. Seperti umbul-umbul, balon, rangkaian botol plastik, dan lain-lain.
3. Perlombaan
Ini adalah hal wajib lainnya yang biasa ditemukan pada HUT kemerdekaan RI. Perlombaan dilakukan mulai dari tingkat rukun warga, kelurahan, kota, provinsi, institusi, dan juga beragam kelompok masyarakat lainnya.
Meski zaman terus berkembang semakin modern, rupanya lomba-lomba khas yang biasa diadakan pada HUT kemerdekaan RI sejak dulu terus dipertahankan hingga kini.
Beberapa di antaranya adalah lomba panjat pinang, makan kerupuk, balap karung, dan tarik tambang.
Sejawaran JJ Rizal, mengatakan perlombaan yang ada pada 17 Agustus, sebenarnya sudah ada pada masa kolonialisme Belanda dan Jepang.
Selain itu, masing-masing perlombaan ternyata memiliki makna-makna tersendiri di baliknya, lho!