Gulma adalah sejenis tanaman yang menjadi musuh para petani sebab tanaman ini bisa mengakibatkan hasil panen petani tidak maksimal. Gulma merupakan parasit yang bisa mencuri cahaya, unsur hara, dan air. Tanaman Gulma dapat menyerap nitrogen dan fosfor dua kali lebih banyak, bahkan daya serap pada kalium lebih tinggi tiga kali lipat.
Hal tersebut tentu akan sangat merugikan tanaman budidaya mengingat unsur nitrogen adalah unsur yang paling utama bagi tanaman. Efek yang ditimbulkan dari tanaman gulma memang tidak terlihat secara langsung dan berjalan lambat.
Keberadaan gulma memang sangat merugikan maka dari itu harus segera dihilangkan. Untuk memusnahkan gulma dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti:
Penanggulangan gulma secara mekanis yaitu dengan cara mengolah tanah secara konvensional dan penyiangan dengan menggunakan tangan. Cara ini dapat dilakukan dengan membajak tanah, menyisir, dan juga meratakan tanah. Cara tersebut dapat menggunakan alat bantu seperti cangkul, alat bajak seperti mesin traktor atau binatang ternak, dan garu.
Beberapa petani tidak membajak ladangnya melainkan menggunakan herbisida. Tingkat keefektifitasan herbisida bermacam-macam. Herbisida adalah senyawa kimia yang dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan gulma baik secara selektif maupun non selektif. Herbisida yang bisa digunakan ada dua macam yaitu kontak dan sistemik. Kelebihan dari cara ini adalah lebih cepat dan mudah dilakukan pada area ladang yang luas.
Penanggulan gulma secara biologi artinya memanfaat organisme lain seperti fungi, insekta, bakteri dan organisme lainnya. Cara ini diyakini dapat meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.