Daftar isi
Judul adalah salah satu komponen dalam teks yang keberadaanya sangat penting. Judul adalah hal pertama yang akan menentukan apakah pembaca akan melanjutkan kegiatan membacanya atau tidak. Oleh karena itu, judul harus menarik perhatian pembacannya.
Selain menarik, judul juga harus dibuat mengikuti aturan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku, yaitu sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Setidaknya ada 3 hal yang harus diperhatikan ketika kita menulis sebuah judul. 3 hal tersebut antara lain:
Hal pertama yang perlu diperhatikan ketika kita menulis sebuah judul adalah penggunaan huruf kapital dan huruf kecil. Kita harus dapat membedakan kapan harus menggunakan huruf kapital dan kapan harus menggunakan huruf kecil. Secara umum begini ketentuan penulisan judul dengan huruf kapital dan huruf kecil.
Setiap kata pada judul diawali dengan huruf kapital atau huruf besar, tetapi yang menjadi catatan adalah ada beberapa jenis kata yang tidak menggunakan huruf kapital tetapi menggunakan huruf kecil.
Contoh penulisan judul yang benar: Pedoman Kata Baku & Tidak Baku. Kata pada judul tersebut selalu diawali dengan huruf kapital.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa pengecualian penggunaan huruf kapital, yaitu konjungsi (kata penghubung), preposisi (kata depan), dan interjeksi (kata yang mengungkapkan seruan perasaan), yang semuanya itu termasuk kategori partikel, kecuali jika kata tersebut berada di awal kalimat maka menggunakan huruf kapital. Misalnya:
Preposisi
Preposisi atau kata depan adalah penanda berbagai hubungan makna antara konstituen di depannya dengan konstituen di belakangnya. Kata yang termasuk preposisi antara lain: akan, antara, bagi, buat, dari, demi, dengan, di, hingga, ke, kecuali, lepas, lewat, oleh, pada, per, peri, sampai, sejak/semenjak, seperti, serta, akan, tanpa, tentang, untuk dst. Contoh penulisan judul yang benar:
Konjungsi
Konjungsi atau kata hubung adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Kata yang termasuk konjungsi antara lain: dan, serta, melainkan, dari, karena, melainkan, padahal, sedangkan, atau, tetapi, selama, sehingga, maka, jika, kalau, setelah,agar, supaya, seandainya, dst. Contoh penulisan judul yang benar:
Interjeksi
Interjeksi adalah kata yang mengungkapkan seruan perasaan. Contoh kata yang termasuk interjeksi adalah wow, duh, lho, dst. Contohnya:
Masing-masing bentuk kata ulang memiliki kaidah penulisan masing-masing. Berikut ini penulisan judul yang benar jika di dalamnya terkandung bentuk kata ulang.
Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang berimbuhan dibentuk melalui bentuk dasar yang diulang seluruhnya dan berkombinasi dengan proses pembumbuhan afiks.
Jika kata pada judul berupa kata ulang berimbuhan, maka bentuk pertama menggunakan huruf kapital, selain huruf awal, semua huruf menggunakan huruf kecil. Misalnya: Bermain-main, Berenang-renang, Tarik-menarik
Kata Ulang Utuh
Kata ulang utuh adalah kata ulang yang dibentuk dari pengulangan seluruh bentuk dasar, tanpa perubahan fonem dan tidak berkombinasi dengan proses pembumbuhan afiks.
Penulisan judul dengan kata ulang utuh ditulis dengan huruf kapital pada masing-masing katanya. Contohnya: Kota-Kota, Undang-Undang, Ibu-Ibu, Bintang-Bintang
Kata Ulang Berubah Bunyi
Kata ulang berubah bunyi adalah kata ulang yang terbentuk dari bentuk dasarnya yang diulang dengan terjadi perubahan fonem.
Penulisan judul dengan kata ulang berubah bunyi adalah huruf awal menggunakan kapital, selain huruf awal semuanya menggunakan huruf kecil. Misalnya: Gerak-gerik, Sayur-mayur, Bolak-balik, Serba-serbi
Selain ketentuan yang telah disebutkan di atas, setiap jenis karya tulis memiliki format penulisan judul yang berbeda-beda. Simak format penulisan tiap karya tulis berikut ini dalam sebuah kalimat:
Judul Buku
Majalah dan Artikel
Surat Kabar dan Berita
Film dan Adegan
Acara Televisi dan Episode