Geografi

11 Ciri-ciri Musim Hujan

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Wilayah dengan iklim tropis sangat identik dengan dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Indonesia merupakan negara yang memiliki dua musim, dimana pada musim kemarau akan terjadi kisaran bulan April-September. Sedangkan untuk musim hujan akan terjadi pada bulan Oktober – Maret.

Walau kini perhitungan waktu tersebut tidak sepenuhnya akurat karena terkadang musim kemarau yang lebih panjang dan musim hujan lebih pendek atau bahkan sebaliknya, tidak membuat Indonesia kehilangan musim hujan. Pada beberapa tahun terakhir, musim kemarau dan musim hujan tampak tidak semerata dan seseimbang pada zaman dulu.

Bahkan hal tersebut sangat dirasakan pada tahun 2023 dengan iklim atau cuaca panas yang cukup panjang dan meresahkan, khususnya di beberapa wilayah hingga bulan Oktober yang seharusnya sudah waktunya turun hujan. Beberapa wilayah di Indonesia telah mengalami curah hujan tinggi, namun di beberapa wilayah lain masih sangat rendah dan cuaca masih tergolong sangat panas.

Ketika telah waktunya memasuki musim hujan, berikut ini adalah ciri-ciri musim hujan yang perlu dikenali dan diantisipasi.

1. Angin Monsun Asia atau Angin Baratan

Setiap tahun di Indonesia musim hujan ditandai dengan keberadaan angin monsun (disebut juga angin baratan) meski seringkali masyarakat tidak terlalu menyadarinya. Mulai dari bulan Oktober hingga April ada uap-uap air yang angin ini bawa dari Samudra Pasifik ke Asia sehingga bagi yang cukup jeli, akan dapat dirasakan perbedaan suhu atau tekanan udara di bulan-bulan tersebut.

2. Udara Lebih Panas saat Malam dan Pagi Hari

Perubahan udara di malam dan pagi hari yang terasa lebih panas. Bagi yang mudah menyadarinya, udara yang tadinya terasa sedang bisa berubah menjadi lebih panas saat menjelang malam. Hal ini bahkan akan terus berlangsung sampai subuh atau pagi hari di mana kegerahan melanda dan orang-orang mengalami ketidaknyamanan karenanya.

Perubahan udara menjadi lebih panas ini adalah suatu hal yang normal karena tepat sebelum hujan memang awan akan melepaskan energi panas. Umumnya, dari sejak udara panas dirasakan hujan pasti turun sekitar beberapa jam atau bahkan beberapa menit kemudian.

Meski begitu, terkadang dari sejak udara panas dirasakan hujan bisa turun keesokan hari atau beberapa hari kemudian. Pada saat hujan sudah turun, orang-orang akan merasakan perubahan udara di mana suhunya menjadi jauh lebih rendah.

3. Warna Langit Merah saat Pagi

Musim hujan juga ditandai dengan perubahan warna langit yang khususnya sangat nampak pada pagi hari. Jika melihat dengan seksama, langit di pagi hari warnanya lebih merah daripada biasanya karena dipengaruhi oleh udara kering yang mengalami kontak dengan kelembapan udara tinggi.

Langit merah seringkali bisa menandakan bahwa langit tengah mendung dan tidak selalu diikuti dengan turun hujan sungguhan. Namun umumnya, tekanan udara lembap yang dilewati oleh udara kering akan menimbulkan air hujan dan bahkan tingkat kelebatan hujan berpotensi sangat tinggi dari tanda-tanda ini.

4. Peningkatan Aroma Alam

Aroma alam sekitar mengalami perubahan, yakni dari yang semula tidak terlalu tercium menjadi sangat kuat ketika indera penciuman kita menangkapnya. Musim hujan identik dengan aroma tumbuhan serta aroma tanah yang sewaktu kita hirup dalam-dalam pasti menunjukkan perbedaan dari sebelum-sebelumnya. Tingkat kelembapan udara pada waktu ini cukup meningkat sehingga tidak heran bila bau alam dianggap menyengat sebagai tanda akan hujan.

5. Cuaca Sering Mendung

Cuaca mendung adalah ciri musim hujan lainnya yang sangat jelas, sebab pada musim kemarau langit akan menunjukkan kecerahannya karena begitu teriknya sinar matahari. Cuaca mendung ditunjukkan melalui gelapnya warna langit; tingkat derasnya hujan dapat diperkirakan dari seberapa gelap langit tersebut.

6. Perubahan Perilaku Hewan Tertentu

Jika kita cukup mengamati hewan di sekitar, ciri hujan pun bakal begitu nampak, salah satunya dari semut yang mulai sibuk. Bila pernah melihat di wilayah tempat tinggal semut adanya bukit curam, semut telah menciptakannya sebagai antisipasi musim hujan.

Tindakan semut satu ini bertujuan agar kaumnya terlindung dari paparan air hujan. Selain semut, hewan lain yang menunjukkan ciri-ciri musim hujan adalah burung-burung yang terbang lebih rendah.

Umumnya, burung akan terbang sangat tinggi, namun pada waktu musim hujan tiba dan langit lebih sering mendung maka burung-burung yang takut kehujanan akan terbang rendah untuk bisa mencapai sarangnya secara lebih mudah.

Atau, bisa juga dengan mengamati tingkah laku laba-laba yang tidak lagi membuat sarang pada tanaman dan pohon-pohon di luar ruangan sebagai perilaku waspada terhadap hujan.

7. Pertumbuhan Awan Hujan

Awan hujan yang mulai nampak adalah suatu ciri yang menunjukkan musim hujan telah tiba. Bila suhu udara meningkat ditambah dengan kelembapan udara yang tidak seperti biasanya karena ikut bertambah, ini merupakan tanda kemunculan awan hujan. Pola cuaca seperti itu adalah faktor yang menimbulkan awan hujan, tak terkecuali angin kencang yang mulai sering dirasakan.

8. Kemunculan Awan Cumulus atau Cumulonimbus

Perkiraan apakah hujan akan turun dapat pula dilihat dari keberadaan awan cumulus dan cumulonimbus setiap melihat ke langit. Perbedaan keduanya ada pada warna, di mana awan cumulus adalah awan putih berlapis-lapis dan tampak tebal menyerupai kembang kol. Tanda lain yang bisa diperhatikan dari awan cumulus adalah bagian tepiannya yang keabuan.

Sementara itu, awan cumulonimbus sebenarnya adalah hasil perkembangan atau perubahan dari awan cumulus. Awan cumulonimbus ditandai dengan letaknya yang tampak lebih rendah (berbeda dari awan cumulus yang menjulang tinggi) dan berwarna abu kehitaman sehingga menampakkan langit yang begitu gelap tanda hujan lebat yang seringkali diikuti angin kencang.

9. Sering Terdengar Suara Petir

Ciri lain bahwa musim hujan sudah tiba adalah mulai seringnya terdengar suara petir. Suara petir diikuti langit mendung memang tidak selalu segera diikuti dengan turunnya hujan. Namun secara umum, suara petir menjadi pertanda bahwa musim telah berubah menjadi musim hujan dan hujan bisa turun sewaktu-waktu.

10. Kemunculan Awan Arcus

Walau merupakan fenomena yang cukup jarang dijumpai, awan arcus yang masih menjadi bagian dari awan cumulonimbus adalah ciri musim hujan telah tiba yang perlu diperhatikan. Awan gelap dengan formasi horisontal dan bentuk seperti gulungan ombak ini timbul karena atmosfer yang sedang tidak stabil.

Kemunculan awan ini merupakan pertanda akan adanya hujan yang mengerikan karena massa udara lebih dingin bertemu dengan massa udara yang lembap dan hangat. Tidak sekadar hujan lebat disertai angin kencang serta udara dingin. Awan arcus juga berpotensi timbulkan petir, angin puting beliung, hingga hujan es sekalipun awan ini dinyatakan bukan tipe awan berbahaya.

11. Perubahan Hawa Menjadi Dingin

Musim hujan tidak selalu ditandai dengan udara panas saja, tapi terkadang tanda-tandanya semakin kuat ketika hawa berubah dingin. Udara panas akan lebih terasa ketika mulai malam hingga pagi hari, namun bila memang hujan akan datang, biasanya hawa berubah lebih sejuk atau cenderung dingin.

Umumnya pun, hawa dingin ini disertai dengan langit yang lebih gelap ditambah dengan angin yang lebih kencang (hal ini bisa terlihat dari pergerakan awan di langit). Angin yang cukup kencang disertai langit super mendung dan hawa yang terasa semakin dingin mencirikan bahwa hujan lebat atau hujan angin akan datang.