27 Contoh Induk Kalimat Dan Anak Kalimat Bahasa Indonesia

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menurut definisi dari Wikipedia, kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau serangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan suatu makna yang lengkap.

Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran utuh baik menggunakan cara lisan maupun tulisan. Dalam bentuk lisan, kalimat diucapkan dengan intonasi tertentu.

Sedangkan dalam bentuk tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan berakhir dengan tanda titik untuk kalimat berita atau kalimat informasi, dan diakhiri dengan tanda tanya untuk kalimat pertanyaan serta diakhiri dengan tanda seru untuk menyatakan kalimat perintah.

Kalimat tidak hanya berupa satuan tunggal namun bisa berbentuk lebih kompleks, terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah kalimat majemuk bertingkat.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih yang kedudukannya tidak sejajar atau sederajat. Dalam kalimat majemuk bertingkat terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.

Induk Kalimat dan Anak kalimat

Induk kalimat adalah bagian dari sebuah kalimat atau klausa yang sudah bermakna walaupun tidak terikat atau tergabung dengan klausa yang lainnya.

Induk kalimat dapat berpotensi menjadi kalimat tersendiri. Induk kalimat merupakan bagian dari kalimat majemuk bertingkat yang sedikitnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi untuk menjadi sebuah kalimat.

Sedangkan anak kalimat adalah suatu klausa yang tidak dapat berdiri sendiri dan baru memiliki mana jika sudah bergabung bersama induk kalimat.

Anak kalimat adalah klausa yang bersifat terikat, ditandai dengan penggunaan konjungsi atau kata penghubung di depannya.

Berikut ini beberapa contoh induk kalimat dan anak kalimat yaitu:

  1. Ayah pulang dari kantor (induk kalimat ) saat ibu berada di luar rumah (anak kalimat).
  2. Kehidupan mereka berubah banyak (induk kalimat) setelah ibunya meninggal dunia (anak kalimat).
  3. Saat semua orang sedang keluar rumah (anak kalimat), tiba – tiba datang tamu dari jauh (induk kalimat).
  4. Walaupun kehidupannya sulit (anak kalimat), sahabatku tetap tegar menjalani kehidupan (induk kalimat).
  5. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya (anak kalimat), Pak Sarif berjualan roti bakar di depan rumahnya (induk kalimat).
  6. Dia tidak akan pergi (induk kalimat) seandainya kau mencegahnya (anak kalimat).
  7. Penonton bersorak kegirangan (anak kalimat) saat para anggota band Wali menaiki panggung (induk kalimat).
  8. Sebelum ibu berangkat ke pengajian (anak kalimat), ayah sudah berangkat ke kantor lebih dulu (induk kalimat).
  9. Kalau saja waktu itu aku tidak ceroboh (anak kalimat), mungkin saat ini aku tidak akan menyesal (induk kalimat).
  10. Andi tidak menyapaku (induk kalimat) walaupun kami sempat berpapasan di jalan tadi (anak kalimat).
  11. Mendidik anak bukan hanya tugas guru (induk kalimat) tetapi juga merupakan tugas orang tua di rumah (anak kalimat).
  12. Jika aku lulus nanti (anak kalimat), ayah akan memberikan hadiah (induk kalimat).
  13. Walaupun cuaca mendung (anak kalimat), ia tetap berangkat ke sekolah (induk kalimat).
  14. Pencuri itu akan melarikan diri (induk kalimat) kalau tidak diborgol ( anak kalimat).
  15. Aini belajar dengan rajin (induk kalimat) agar dapat lulus ujian nasional sekolah dasar (anak kalimat).
  16. Karena terlambat datang (anak kalimat), aku dilarang masuk ke dalam kelas (induk kalimat).
  17. Karena adik tidak mau shalat (anak kalimat), ibu mematikan televisi (induk kalimat).
  18. Pamanku datang (induk kalimat) ketika hari sudah larut malam (anak kalimat).
  19. Pak Guru telah mengantar (induk kalimat) anak yang sakit di kelas tadi pagi pulang ke rumah(anak kalimat).
  20. Yang menyanyikan lagu merdu itu (anak kalimat) orang yang berbaju biru (induk kalimat).
  21. Yang merampok rumah Pak Sosro (anak kalimat) sudah ditangkap polisi (induk kalimat).
  22. Ayah mencuci mobil (induk kalimat ) ketika matahari sudah berada di ufuk timur (anak kalimat).
  23. Pelakunya (induk kalimat) yang berjaket kulit (anak kalimat).
  24. Ia mengambil tisu (induk kalimat) karena hidungnya terus berair (anak kalimat).
  25. Hujan yang sangat deras (induk kalimat) telah mengacaukan seluruh acara di tempat itu (anak kalimat).
  26. Aku tertidur (induk kalimat) ketika ibu pulang dari kantor (anak kalimat).
  27. Kakak sedang keluar rumah (induk kalimat) ketika temannya berkunjung (anak kalimat).

Dari uraian mengenai pengertian dan contoh induk kalimat dan anak kalimat tersebut, bisa disimpulkan bahwa induk kalimat memang dapat berdiri sendiri sementara anak kalimat tidak bisa berdiri tanpa induk kalimatnya.

Menemukan induk dan anak kalimat perlu dilakukan dengan pengetahuan akan ide pokok . Kalimat efektif banyak terdiri dari kalimat majemuk, namun tidak perlu banyak menggunakan anak kalimat agar dapat menjadi sebuah kalimat yang efektif.

Terlalu banyak penggunaan anak kalimat akan membuat sebuah paparan menjadi sulit dipahami tidak mencapai maksudnya. Untuk dapat merangkai dari induk kalimat dan anak kalimat yang benar.

Perlu dipahami juga mengenai kalimat majemuk, kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk hubungan syarat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn