Manusia adalah penciptaan paling sempurna dari Tuhan. Kita pun diberi tugas untuk selalu menjaga bumi dan lingkunga sekitar agar selalu dapat dirasakan manfaatnya.
Dalam hubungan ilmu sosiologi dan ilmu sejarah, interaksi manusia dengan lingkungan diteliti sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya. Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan yang dimaksud adalah alam, sosial, budaya dan ekonomi.
Berikut ini akan dijelaskan secara rinci mengenai bentuk interaksi manusia pada masing-masing komponen lingkungan.
1. Interaksi manusia dengan lingkungan alam
Walaupun alam tercipta secara alami, hubungan timbal balik yang terjadi pada manusia dan alam sangat kental. Alam membutuhkan manusia untuk menjaga, merawat serta melestarikannya.
Sebaliknya manusia membutuhkan alam sebagai tempat ia hidup, sumber pangan, bahkan sebagai tempat tinggal. Dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, manusia dapat memaksimalkan sumber daya yang berasal dari alam.
Informasi alam pun dapat diperoleh dengan memperkirakan hujan atau adanya gempa bumi dan lain-lain.
2. Interaksi manusia dengan lingkungan sosial
Telah sering dibahas pada postingan sebelumnya mengenai faktor interaksi manusia dengan lingkungan sosial yang diwujudkan dalam interaksi sosial asosiatif dan disosiatif .
Contoh riil interaksi manusia dengan lingkungan sosial, yaitu bayi tidak akan bisa bicara jika tidak diajari oleh orang tua atau oang terdekatnya. Dan murid tidak akan mendapatkan ilmu jika ia tidak diajari oleh guru di sekolah.
3. Interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi
Interaksi manusia yang memiliki hubungan ilmu sosiologi dengan ilmu ekonomi yang dimaksud adalah faktor-faktor yang menyebabkan berlangsungnya kegiatan lingkungan ekonomi dan usaha antara satu orang atau kelompok dengan orang atau kelompok lainnya.
Rantai perekonomian juga dapat berlangsung dengan baik jika lingkungan ekonomi yang terjadi di sekitar manusia terjalin dengan baik.
4. Interaksi manusia dengan lingkungan budaya
Dalam melakuka interaksi dengan 3 komponen lingkungan diatas, mengharuskan individu berinteraksi dengan interaksi sosial antar individu atau kelompok lain untuk dapat menjalankan kegiatannya dengan baik.
Interaksi tersebut pasti akan memasukkan nilai, norma kepercayaan serta adat istiadat yag berlaku dalam lingkungan tersebut. Kebudayaan yang kental di suatu daerah menjadikan sikap dan perilaku seseorang terhadap lingkungan sosial, ekonomi dan penanganan terhadap alam juga berbeda dengan daerah yang lebih kota. Sebagai contoh :
- Contoh 1
Masyarakat desa Kanekes menjadi alam sebagai sumber kehidupan mereka sehingga mereka melakukan pelarangan keras penggunaan bahan kimia yang dapat mencemari alam mereka.
Kebudayaan yang kental juga melarang mereka melakukan kegiatan perekonomian dengan menggunakan alat-alat modern seperti mobil, ponsel bahkan baju modern.
- Contoh 2
Di kota Jakarta. Segala aktivitas yang terjadi di kota tersebut dilakukan dengan cara cepat sehingga perekonomian juga bergulir dengan sangat cepat.
Kehidupan modern di kota tersebut menyebabkan terjadinya pengikisan nilai dan norma terhadap sebagian masyarakatnya. Lingkungan alam mulai sulit diperoleh jika tidak ke bagian pinggir kota Jakarta.
Setiap daerah, kota maupun pedesaan, bahkan negara memiliki perbedaan dalam penanganan setiap masalah alam, sosial, ekonomi maupun budaya. Hal tersebut menunjukkan perbedaan cara interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya.
- Contoh 3
Terdapat dapat dilihat pada perbatasan negara Indonesia Malaysia. Warga Kalimantan Barat lebih memilih interaksi dengan lingkungan ekonomi Malaysia sebagai perputaran perekonomian mereka.
Kegiatan jual beli dan barter dilakukan di Malaysia karena disana terdapat penampung hasil bumi. Perjalanan yang dapat ditempuh degan jalan darat menjadikan transaksi ini lebih disukai.
Mau tak mau, kebudayaan yang terjadi pada warga tersebut pasti akan mengalami sedikit pergeseran agar bisa membaur dengan orang Malaysia.