Daftar isi
Efektif secara bahasa dapat diartikan sebagai istilah untuk mengatakan pekerjaan yang dapat berdampak sangat signifikan. Lebih khususnya, efektif melibatkan semua sumber daya yang ada dengan maksimal sehingga tidak menyisakan satu sumber daya yang menganggur.
Jika dikaitkan dengan kalimat efektif, maka kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan baik secara ejaan maupun tanda baca sehingga dapat dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.
Salah satu ciri dari kalimat efektif adalah ketegasan pada kalimat. Ketegasan pada kalimat merupakan penegasan atau perlakuan menonjol pada ide kalimat. Terdapat 5 cara yang dapat digunakan untuk memberikan penegasan pada kalimat yakni dengan :
- Meletakkan kata yang ingin ditonjolkan di awal
- Membuat urutan kata secara bertahap
- Melakukan pengulangan kalimat
- Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan, dan
- Menggunakan partikel penekanan.
Penegasan kalimat sering kali menggunakan kalimat perintah, larangan ataupun anjuran yang biasanya diukur dengan partikel lah atau pun. Subjek pada kalimat efektif tidak harus selalu berada di awal kalimat meskipun memang biasanya selalu mendahului predikat.
Pada kasus tertentu, keterangan dapat diletakkan di awal kalimat untuk memberikan penegasan. Berikut ini cara membuat kalimat efektif beserta contoh kalimat efektif pada penegasan kalimat.
Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat
Untuk membuat kalimat efektif penegasan, cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan meletakkan kata yang akan ditonjolkan di awal. Hal ini berfungsi agar si pembaca paham akan maksud yang disampaikan penulis. Contoh kalimat efektif ketegasan.
- Buku itu sudah saya baca.
- Pensil itu Rani simpan di atas meja
- Presiden menghimbau agar seluruh masyarakat menggunakan masker saat berpergian
- Dokter menyarankan agar Rani istirahat secara total
- Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara dengan kemampuan yang terdapat dalam masing-masing individu.
- Sepeda tua itu nyaris dirongsokkan oleh ayah
- Ayah sudah lama mengidap penyakit diabetes
- Ibu tidak pernah menghadiri rapat PKK karena sudah lama pensiun
Membuat urutan kata yang logis
Kerap kali kita membuat kalimat dengan menggunakan sebuah urutan baik berupa benda maupun kata kerja. Untuk membuat kalimat efektif penegasan, maka harus mengurutkan kata yang logis pada kalimat. Contoh kalimat efektif
- Bukan seribu, sejuta, atau seratus tetapi berjuta-juta rupiah. (Kalimat tidak efektif)
- Bukan seratus, seribu, atau sejuta tetapi berjuta-juta rupiah. (Kalimat efektif)
- Pertemuan tersebut dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden (kalimat tidak efektif)
- Pertemuan tersebut dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur (kalimat efektif)
- Acara wisuda Ahmad dihadiri oleh adik, kakak, ayah dan ibu. (Kalimat tidak efektif)
- Acara wisuda Ahmad dihadiri oleh ayah, ibu, kakak, dan adik (Kalimat efektif)
- Pada barisan pertama kursi diisi oleh staf TU, guru, kepala sekolah dan gubernur daerah. (Kalimat tidak efektif),
- Pada barisan pertama kursi diisi oleh gubernur daerah, kepala sekolah, guru dan staf TU. (Kalimat efektif)
- Di dalam dompet terdapat uang pecahan ratusan, ribuan dan puluhan. (Kalimat tidak efektif)
- Di dalam dompet terdapat uang pecahan ribuan, puluhan dan ratusan. (Kalimat efektif)
- Bukan hanya seratus, dua ratus, atau tiga ratus tetapi jutaan rupiah telah disumbangkan untuk korban gempa bumi. (Kalimat efektif).
- Paman memberikan 6 buah pensil, 5 buah pulpen dan satu pack buku. (Kalimat tidak efektif)
- Paman memberikan satu pack buku, 6 buah pensil dan 5 buah pulpen. (kalimat efektif)
- Ibu membeli satu kilo mangga, seperempat bawang merah dan setengah kilo telur. (Kalimat tidak efektif)
- Ibu membeli satu kilo mangga, setengah kilo telur dan seperempat bawang merah. (Kalimat efektif)
Melakukan repetisi atau pengulangan kata
Pada kalimat efektif penegasan, kerap kali menggunakan repetisi atau pengulangan kata. Hal ini bertujuan untuk menegaskan maksud yang disampaikan oleh penulis. Contoh kalimat efektif penegasan repetisi.
- Saya suka warna bajunya, saya suka penampilannya. (Kalimat tidak efektif)
- Saya suka warna baju dan penampilannya.(kalimat efektif)
- Saya suka akan wanginya, saya suka akan keindahannya. (Kalimat tidak efektif)
- Saya suka wangi dan keindahannya (kalimat efektif)
- Dalam penelitian terdapat dua metode penelitian yakni metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. (Kalimat tidak efektif)
- Dalam penelitian terdapat dua metode penelitian yakni metode penelitian kuantitatif dan kualitatif (kalimat efektif)
- Saat berbelanja di shopee, kamu bisa menggunakan dua metode yakni metode pembayaran tunai dan metode pembayaran non tunai. (Kalimat tidak efektif)
- Saat berbelanja di shopee, kamu bisa menggunakan dua metode yakni metode pembayaran tunai dan non tunai. (kalimat efektif).
- Bola itu memiliki warna putih, bola itu terlihat sangat bersih. (Kalimat tidak efektif)
- Bola itu memiliki warna putih dan sangat bersih. (Kalimat efektif)
- Pak Ahmad adalah orang baik, Pak Ahmad tidak pernah berkata kasar. (Kalimat tidak efektif)
- Pak Ahmad adalah orang baik dan tidak pernah berkata kasar. (Kalimat efektif)
- Roni menyukai buah semangka, Roni juga menyukai buah pepaya. (Kalimat tidak efektif)
- Roni menyukai buah semangka dan pepaya (kalimat efektif)
- Saat musim hujan banyak genangan, saat musim hujan sampah bertebaran. (Kalimat efektif).
- Saat musim hujan banyak genangan dan sampah bertebaran. (Kalimat tidak efektif)
Melakukan pertengahan terhadap ide yang ditonjolkan.
Dalam membuat kalimat penegasan, cara selanjutnya yang dapat digunakan adalah dengan membuat pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Misal si penulis ingin menonjolkan sisi A, si penulis kemudian menonjolkan sisi yang bertentangan dengan sisi A atau dalam hal lain dinamakan antonim.
Hal ini bertujuan agar terlihat ketegasan pada sisi A yang akan dimunculkan oleh penulis sebagai ide kalimat. Contoh kalimat efektif.
- Ahmad bukan anak yang nakal dan pemarah, tetapi baik dan penyabar
- Gigi tidak memiliki tubuh tinggi melainkan pendek.
- Pak Soleh bukan orang yang sabar melainkan suka marah-marah.
- Rumah itu tidak berantakan melainkan rapi.
- Rumah Andi tidak sempit dan bau tetapi luas dan harum
- Rina bukan anak pemalas melainkan anak rajin sebab dia suka bersih-bersih rumah.
- Pak Bejo bukan orang pembohong tetapi orang yang jujur.
- Mukena di masjid tidak bau melainkan wangi.
- Amel bukan anak yang memiliki badan kurus melainkan gemuk.
- Pak Rusdi bukan orang kaya melainkan orang tidak punya.
- Halaman masjid tidak berantakan melainkan rapi dari sampah-sampah yang tercecer.
- Rian tidak gagal saat seleksi penerimaan CPNS melainkan lolos sebagai peserta terpilih.
Menggunakan partikel penekan atau penegas
Pada kalimat efektif ketegasan biasanya menggunakan kalimat perintah, larangan dan ajakan. Salah satu cirinya yakni menggunakan partikel lah atau pun. Penggunaan partikel lah atau pun berfungsi untuk menegaskan kalimat. Contoh kalimat efektif ketegasan menggunakan partikel lah atau pun.
- Buanglah sampai pada tempatnya!
- Janganlah menyimpan sabu di atas bak kamar mandi!
- Amir lah yang bertanggung jawab atas kejadian tempo lalu
- Hindarilah penggunaan sun screen yang berlebih
- Minumlah kopi itu sampai habis agar tidak mubadzir
- Rawatlah tanaman dengan rutin menyiramnya.
- Simpanlah handuk setelah dipakai pada tempatnya
- Kunjungilah tempat-tempat berserakan untuk menambah wawasan
- Janganlah makan dan minum sambil berdiri
- Tidurlah lebih cepat agar esok hari tidak mengantuk
- Berhati-hatilah saat berkendara di jalan raya
- Gunakan helm saat Anda berkendara baik jauh maupun dekat
- Janganlah membuang tisu sembarangan di toilet