Majas paralelisme adalah jenis majas yang mengungkapkan kesejajaran mengenai dua hal. Jenis majas ini merupakan bentuk penegasan dalam suatu kalimat.
Berdasarkan jenis-jenis majas, majas paralelisme dibagi menjadi dua jenis, yaitu majas epifora dan majas anafora.
Apa Itu Majas Epifora ?
Majas epifora adalah majas yang berisi pengulangan kata terakhir di suatu kalimat, atau puisi. Dalam pembahasan kali ini, secara khusus akan membahas majas paralelisme epifora.
Pada majas epifora, frasa yang dipilih merupakan lawan kata dari satu frasa dibandingkan frasa lainnya. Meskipun berlawanan, tujuan frasa yang diungkapkan memberi makna kesejajaran dalam kalimat.
Dengan adanya frasa tersebut akan lebih menunjukkan penegasan makna yang ingin disampaikan penulis.
Contohnya :
Berikut terdapat 35 contoh majas paralelisme jenis epifora dalam kehidupan
sehari-hari yang sering kita jumpai.
- Tanpa kehadiranmu di sampingku wahai kekasihku, dengan sepi tetap kulalui siang dan malamku.
- Sahabat yang baik akan selalu menemani sahabatnya dalam susah maupun senang.
- Dalam roda kehidupan akan terus berputar tidak peduli bagi si kaya atau si miskin.
- Seleksi ujian masuk perguruan tinggi tidak dipengaruhi oleh perbedaan ras dan perbedaan suku..
- Tim seleksi kejuaraan sepakbola dalam pemilihannya tidak dipengaruhi oleh perbedaan kulit putih dan kulit hitam.
- Banyaknya kekayaan alam Indonesia harus kita syukuri karena kekayaannya yang sangat melimpah.
- Kita harus senantiasa bersyukur kepada Tuhan YME di saat sehat maupun sakit.
- Pengalaman berharga untuk masa depan yang terpenting yaitu dengan melalui kegagalan dan kesuksesan.
- Pak pos akan mengantarkan surat sesuai alamat tujuan tidak peduli jauh atau dekat,
- Harga BBM tidak mempengaruhi para pejabat, mau harganya naik atau turun.
- Matahari dan bulan menandakan adanya siang dan malam.
- Dalam mengikuti perkembangan teknologi gawai, para orang tua tidak kalah saing dengan remaja
- Dalam persaingan pasar bebas, produsen dan konsumen saling berpartisipasi
- Tetap saja ada nyamuk di rumah nenek, baik musim hujan maupun musim kemarau.
- Berkah apapun harus selalu kita syukuri, tidak peduli manis ataupun pahit.
- Kesempatan yang sama dalam mengikuti kompetensi tahunan berlaku baik bagi pegawai lama maupun pegawai baru.
- Motivasi belajarmu harus ditingkatkan, tidak peduli baik atau buruk nilai mata pelajaran yang kau dapat.
- Tidak masalah bagi kakak memiliki rambut lurus atau rambut keriting.
- Adik tetap makan banyak meskipun saat keadaan lapar atau keadaan kenyang.
- Skripsi kakak harus diselesaikan, ibu akan menanyakannya cepat atau lambat.
- Ujian nasional harus kita lalui bersam tidak peduli susah atau sulit.
- Tangga yang dipakai ayah mempengaruhi keseimbangannya, tidak peduli panjang atau pendek.
- Kado natal yang diterima adik maknanya sama yaitu saling berbagi walupun bentuknya besar ataupun kecil.
- Tetap saja Ayah menghalangi pandanganku, tidak peduli berdiri di sebelah kanan atau di sebelah kiri,
- Bayi yang baru lahir diibaratkan seperti kertas putih bersih tanpa noda.
- Persamaan hak masih banyak diperdebatkan bagi perempuan dan laki-laki .
- Dalam dunia bisnis, para pengusaha kebanyakan tidak menyadari penyebab kegagalan dan kesuksesan yang mereka lalui.
- Kecantikan wanita itu tidak bisa disamaratakan, baik memakai hijab maupun tidak memakai hijab.
- Di mata Tuhan, semnua kedudukan manusia adalah sama, baik perempuan maupun laki-laki..
- Demi kesejahteraan bangsa, setiap warga negara harus melaksanakan kewajiban dengan sebaiknya, baik kewajiban pemerintah maupun kewajiban warga.
- Ajal Tuhan tidak mengenal usia muda atau usia tua.
- Bersama-sama di rumah Pak RT diadakan acara belajar memasak yang diikuti ara remaja dan orang tua .
- Sifat seorang anak akan tetap disayangi orang tuanya, baik ataupun buruk.
- Para atlit akan berusaha sebaik-baiknya di arena, kita harus mendukung mereka saat menang atau kalah.
- Para siswa tetap belajar di sekolah pagi hari atau siang hari.
Penulisan majas epifora dalam puisi sama dengan yang diterapkan di kalimat biasa. Namun, frasa yang dipilih diterapkan dalam satu bait. Begitu juga dalam prosa maupun karangan bebas lainnya.
Gaya bahasa yang digunakan dalam majas epifora merupakan bahasa yang santai. Bukan bahasa resmi seperti dalam karya ilmiah. Tidak heran jika majas epifora ini tidak pernah kita temui dalam karya ilmiah.
Jenis paragraf sering kita temui dalam karangan bebas berupa paragraf naratif dan deskriptif.
Tujuan majas epifora adalah untuk memberi penegasan akan makna suatu kalimat. bentuk kalimatnya terdapat pada jenis majas penegasan dalam karangan bebas.
Selain itu, fungsi lainnya adalah untuk memperindah bentuk kalimat. Misalnya saja majas epifora yang diterapkan pada bentuk puisi bebas. Pemilihan frasa yang bagus, dipadu padankan dengan teknik penulisan majas epifora akan menghasilkan puisi yang indah.
Demikian 35 contoh majas paralelisme dalam
kehidupan sehari-hari yang sering kita jumpai.