Daftar isi
Salah satu bentuk puisi lama yang sampai saat ini masih banyak digunakan adalah pantun. Sebagai puisi lama, pantun terikat akan sejumlah aturan tertentu. Diantaranya adalah terkait dengan jumlah baris, jumlah suku kata, dan juga rima atau sajak akhir pada tiap barisnya.
Sebuah pantun biasanya disusun dari 8 sampai 12 suku kata untuk tiap baris. Adapun jumlah baris dalam tiap baitnya adalah 4 baris yang terdiri atas sampiran dan isi. Sementara rima atau sajak akhirnya bisa dalam pola a-a-a-a maupun a-b-a-b.
Sebagai contoh, berikut adalah beberapa pantun yang bertemakan motivasi belajar, dilengkapi dengan penjelasan dan makna isi pantunnya masing-masing.
Contoh Pertama
Sambal tomat sambal terasi
Tomat terasi beli di pasar
Jadilah pelajar berprestasi
Rajin disiplin dalam belajar
Penjelasan Pantun:
Satu bait dalam pantun tersebut terdiri dari 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. 2 baris pertama merupakan sampiran yang mengawali sebuah pantun, sementara 2 baris terakhir adalah bagian isi pantun. Adapun rima atau sajak akhir dari pantun tersebut adalah a-b-a-b.
Pantun di atas merupakan pantun nasehat yang berisi anjuran bagi pelajar untuk menjadi pelajar yang rajin dan disiplin dalam belajar. Dengan demikian ia akan menjadi seorang pelajar yang berprestasi.
Contoh Kedua
Bunga mawar warnanya merah
Indah nian di saat mekar
Jika ingin masa depan cerah
Janganlah malas untuk belajar
Penjelasan Pantun:
Satu bait dalam pantun tersebut terdiri dari 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. 2 baris pertama merupakan sampiran yang mengawali sebuah pantun, sementara 2 baris terakhir adalah bagian isi pantun. Adapun rima atau sajak akhir dari pantun tersebut adalah a-a-a-a.
Pantun di atas berisikan nasehat bagi seseorang yang menginginkan masa depan yang cerah, bahwa diantara hal yang harus dilakukannya adalah untuk tidak malas dalam belajar.
Contoh Ketiga
Kucing hitam melompat pagar
Menabrak tembok hingga rompal
Jika engkau enggan belajar
Jadi bodoh jangan menyesal
Penjelasan Pantun:
Satu bait dalam pantun tersebut terdiri dari 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. 2 baris pertama merupakan sampiran yang mengawali sebuah pantun, sementara 2 baris terakhir adalah bagian isi pantun. Adapun rima atau sajak akhir dari pantun tersebut adalah a-a-a-a.
Pantun di atas merupakan pantun nasehat yang berisi peringatan bagi orang yang malas belajar bahwa hal tersebut bisa membuatnya menjadi orang yang bodoh. Jika demikian, patutnya ia tidak menyesali karena kebodohan itu adalah akibat kelalaiannya sendiri.
Contoh Keempat
Menonton balap pacuan kuda
Duduk di sebelah bapak tua
Giat belajar sewaktu muda
Agar tak menyesal setelah tua
Penjelasan Pantun:
Satu bait dalam pantun tersebut terdiri dari 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. 2 baris pertama merupakan sampiran yang mengawali sebuah pantun, sementara 2 baris terakhir adalah bagian isi pantun. Adapun rima atau sajak akhir dari pantun tersebut adalah a-a-a-a.
Pantun tersebut merupakan jenis pantun nasehat agar seseorang giat belajar saat masih muda agar ia tidak merasakan penyesalan saat kelak sudah dewasa.
Contoh Kelima
Mudik lebaran ke pamulang
Ayo janjian untuk bertemu
Bacalah buku di waktu luang
Buku itu jendela ilmu
Penjelasan Pantun:
Satu bait dalam pantun tersebut terdiri dari 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. 2 baris pertama merupakan sampiran yang mengawali sebuah pantun, sementara 2 baris terakhir adalah bagian isi pantun. Adapun rima atau sajak akhir dari pantun tersebut adalah a-b-a-b.
Pantun tersebut berisi nasehat untuk mengisi waktu luang dengan membaca buku, sebab buku merupakan jendela ilmu dan bisa menambah wawasan dan pengetahuan kepada kita.
Contoh Keenam
Bila engkau pergi ke pasar
Jangan lupa membeli kain
Tugas pelajar itu belajar
Bukan hanya bermain-main
Penjelasan Pantun:
Satu bait dalam pantun tersebut terdiri dari 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. 2 baris pertama merupakan sampiran yang mengawali sebuah pantun, sementara 2 baris terakhir adalah bagian isi pantun. Adapun rima atau sajak akhir dari pantun tersebut adalah a-b-a-b.
Pantun tersebut memberitahukan dan mengingatkan seorang pelajar akan tugasnya, yakni belajar dan tidak hanya menghabiskan waktunya untuk bermain-main saja.
Contoh Ketujuh
Membeli cabe di pasar besar
Lekas berangkat disaat pagi
Tak perlu ragu mulai belajar
Karna belajar takkan merugi
Penjelasan Pantun:
Satu bait dalam pantun tersebut terdiri dari 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. 2 baris pertama merupakan sampiran yang mengawali sebuah pantun, sementara 2 baris terakhir adalah bagian isi pantun. Adapun rima atau sajak akhir dari pantun tersebut adalah a-b-a-b.
Pantun tersebut berisi nasehat untuk tidak ragu mulai belajar karena belajar apapun itu tidak akan membuat seseorang rugi, sebaliknya dengan belajar akan memberikan banyak keuntungan.
Contoh Kedelapan
Adik tertidur dengan pulas
Bangun-bangun teriak lapar
Hati-hati tak naik kelas
Jikau engkau malas belajar
Penjelasan Pantun:
Satu bait dalam pantun tersebut terdiri dari 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. 2 baris pertama merupakan sampiran yang mengawali sebuah pantun, sementara 2 baris terakhir adalah bagian isi pantun. Adapun rima atau sajak akhir dari pantun tersebut adalah a-a-a-a.
Pantun tersebut berisikan peringatan bagi seseorang agar berhati-hati jika ia malas belajar, karena ia bisa tidak naik kelas.
Contoh Kesembilan
Di toko buah menjual manggis
Manggil dijual sangatlah laku
Adik tertawa hingga menangis
Melihat kucing membaca buku
Penjelasan Pantun:
Satu bait dalam pantun tersebut terdiri dari 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. 2 baris pertama merupakan sampiran yang mengawali sebuah pantun, sementara 2 baris terakhir adalah bagian isi pantun. Adapun rima atau sajak akhir dari pantun tersebut adalah a-b-a-b.
Pantun tersebut adalah jenis pantun jenaka yang menceritakan tentang seorang anak (adik) yang tertawa terpingkal-pingkal sampai menangis karena melihat kucing sedang membaca buku. Jika kucing saja tidak malas membaca buku, maka semestinya manusia tidak malas membaca dan belajar.
Contoh Kesepuluh
Apel merah di atas meja
Saat dimakan enak rasanya
Belajar bisa dimana saja
Di sekolah salah satunya
Penjelasan Pantun:
Satu bait dalam pantun tersebut terdiri dari 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. 2 baris pertama merupakan sampiran yang mengawali sebuah pantun, sementara 2 baris terakhir adalah bagian isi pantun. Adapun rima atau sajak akhir dari pantun tersebut adalah a-a-a-a.
Pantun tersebut menceritakan bahwa seseorang bisa belajar kapan saja dan dimana saja, salah satunya adalah di sekolah.